''Sembah kepada dato'' Duduk berpelarasan, Hidup bersuku-suku. hukum tak menghambat, Adat tak menghalang, Diharuskan semenda menyemenda, Maka tersemendalah saya di sini, Dek lama mengadakan anak pinak, Dek nan baru mengadakan ipar lamai, Untung anak lelaki ditanya-tanyakan, Dari air merincing, Dan dicari-carikan, Sampailah ke ombak yang mencecah. Untung anak perempuan, Dinanti-nantikan, Diakok-akokkan, Diandang-andangkan, Diminyak-minyakkan, Dikilat-kilatkan, Disikat-sikatkan, Didenak-denakkan, Untung nan melambung, Dato' pun datang, Menghantar cincin nan sebentuk. Maka dek saya menerimalah, Itupun jika esa sekata tempat semenda. Kok esa sekata, Kata saya dibalaikan, Kok tak esa sekata, Cincin saya balikkan. ''Semabh kepada dato'' Esa sekata janji diikat, Janji dibuat dimuliakan. Dalam janji digaduhkan, Sampai janji ditepati. Elah lelaki lonco tanda, Elah perempuan , ganda tanda. Sakit laki-laki lari kepada perempuan, Sakit perempuan sakit pada lelaki. Cacat cida berkembalian, Sawan gila luar janji, Janji adat cepatnya tiga hari, Lambatnya tuju hari, Launnya dua kali tujuh hari. Orang bertunang adat berkata enam: Berani surut, Berani lalu, Berani cepat, Berani lembat, Berani berolek, Kerja yang elok, Elok dipercepat, Kerja yang buruk, Elok diperlambat.