Pohon mempelam tanam di kebun,Anak tengkuyung memanjat dahan,Malam hari berselimut embun,Bila siang berpayung awan(6)Naik pedati ke batu jajar,Barang diangkut dengan kereta,Takkan lari gunung dikejar,Hilang kabut tampaklah dia(7)Buang sabut ambil tempurung,Tempurung kelapa bermata tiga,Garam di laut asam di gunung,Dalam belanga saling berjumpa(8)Lomba sampan boleh bertaruh,Sampan naga mendapat juara,Bukan tanaman kami tak mau tumbuh,Kiranya bumi tak mau menerima(9)Jalan jalan ke Tanjung Pandan,Disana banyak gadis pingitan,Kalau untung tuah di badan,Pasir digenggam menjadi intan(10)

Title


Pohon mempelam tanam di kebun,
Anak tengkuyung memanjat dahan,
Malam hari berselimut embun,
Bila siang berpayung awan(6)

Naik pedati ke batu jajar,
Barang diangkut dengan kereta,
Takkan lari gunung dikejar,
Hilang kabut tampaklah dia(7)

Buang sabut ambil tempurung,
Tempurung kelapa bermata tiga,
Garam di laut asam di gunung,
Dalam belanga saling berjumpa(8)

Lomba sampan boleh bertaruh,
Sampan naga mendapat juara,
Bukan tanaman kami tak mau tumbuh,
Kiranya bumi tak mau menerima(9)

Jalan jalan ke Tanjung Pandan,
Disana banyak gadis pingitan,
Kalau untung tuah di badan,
Pasir digenggam menjadi intan(10)

Subject

Pantun Bermakna

Description

(6) Sangat miskin sekali
(7) Tak perlu tergesa-gesa mengerjakan sesuatu pekerjaan yang sudah pasti
(8) Karena jodoh walaupun berjauhan tempat tinggal akhirnya bertemu juga
(9) Dasar dungu, semua ajaran tidak dapat diserap
(10) Sudah peruntungan baik, sesuatu yang tidak berhagapun jika diolah menjadi mahal atau berharga

Creator

Syarif Abdul Kadir Zein Almutahar

Source

Ihsan: Prof. Adjung Hj Chuari Selamat ATMA 2018

Date

2006

Publisher

Dewan Kesenian Kalimantan Barat

Rights

Copyright