Pohon kelapa tumbuh berjajar,Anak Tupai melompat-lompat,Tidak lama mereka berlayar,Akhirnya sampai ke suatu tempat.Buat cempedak jangan dikupas,Belah saja ambil isinya,Sungai Landak Sungai Kapuas,Dua muara saling berjumpa.Pasanglah atap kayu belian,Kalau tak cepat hujanpun datang,Setelah tetap satu pilihan,Hutan lebat segera ditebang.Salai pisang diatas bara,Pisang batu bukan berangan,Selesai menebang hutan belantara,Lalu didirikan dua bangunan.Ambil balok ikatkan tali,Jadi mainan anak-anak,Mesjid dan keraton sebagai bukti,Awal berdirinya Kota Pontianak.

Title

Pohon kelapa tumbuh berjajar,
Anak Tupai melompat-lompat,
Tidak lama mereka berlayar,
Akhirnya sampai ke suatu tempat.

Buat cempedak jangan dikupas,
Belah saja ambil isinya,
Sungai Landak Sungai Kapuas,
Dua muara saling berjumpa.

Pasanglah atap kayu belian,
Kalau tak cepat hujanpun datang,
Setelah tetap satu pilihan,
Hutan lebat segera ditebang.

Salai pisang diatas bara,
Pisang batu bukan berangan,
Selesai menebang hutan belantara,
Lalu didirikan dua bangunan.

Ambil balok ikatkan tali,
Jadi mainan anak-anak,
Mesjid dan keraton sebagai bukti,
Awal berdirinya Kota Pontianak.

Subject

Riwayat berdirinya Kota Pontianak dalam Pantun

Description

catatan: Nama Kota Pontianak menurut sejaraj diberi oleh Sultan Sy, Abdurrahman berasal dari nama hantu Kuntilanak. Oleh karena itu kota Pontianak disebut "Kota Hantu"

Creator

Syarif Abdul Kadir Zein Almutahar

Source

Ihsan: Prof. Adjung Hj Chuari Selamat ATMA 2018

Date

2006

Publisher

Dewan Kesenian Kalimantan Barat

Rights

Copyright