Adat berkaum ingat mengingatkan
yang lupa diberitahu
yang tidur dijaga-jaga

Title

Adat berkaum ingat mengingatkan
yang lupa diberitahu
yang tidur dijaga-jaga

Subject

Ungkapan

Creator

Tenas Effendy

Source

Ungkapan Tradisional Melayu-Riau (III)

Identifier

23309

Text

hidangan sekedar pelepas perut
kenyang dimana kan adanya
perisa dimana kan bersua

tumbuh rebung ditepi padang
tumbuh serumpun berdaun lebar
sungguh bersambung hendak panjang
sungguh bertampun hendak lebar

Maka untuk penyimpai pertemuan ini,
untuk pengokoh majelis ini
untuk penguat acara ini
marilah kita hadapkan muka dan hati kita
kehadirat Allah swt
Mohon rhmat serta karuniaNya
mohon taufik serta hidayah Nya
mohon rahman serta rahim Nya

Supaya hajat diridhoiNya
supaya niat dikabulkanNya

Jauh berjalan letak badan
banyak bercakap kering tekak
lama duduk mata mengantuk

Kita seiya sama sekata
sedencing bak besi
seciap bak ayam
seangguk bak balam
sebanding bak galang

Kalau begitu kata tuan
amatlah senang hati kami
kecil telapak tangan, nyiru kami tadahkan

Yang jalan sudah terentang
yang simpai sudah terjalin
yang ikat sudah disimpul
yang janji sudah diikat
yang bulan sudah ditunang
yang hari sudah ditetak
belanja sudah dibilang
mahar sudah dicanang

Adat berkaum ingat mengingatkan
yang lupa diberitahu
yang tidur dijaga-jaga

Yang bulan berlari juga
yang hari berjalan juga

Kerja yang baik elok dicepatkan
supaya tak masuk rundingan buruk
supaya fitmah tidak singgah
supaya dengki tidak menjadi
supaya hasad tidak mendekat

Kepada Allah lah kita mohonkan
hajat mulia minta disampaikan
niat suci minta dikabulkan

Segala yang buruk minta dijauhi
segala yang jahat minta dihindari

Ucap sampai pinta pun kabul
selamat sejahtera kita semuanya

Alhamdulillah
sebagaimana kita saksikan tadi
sebagaimana kita dengar tadi
yang rundingan sudah selesai
yang mufakat sudah didapat
yang simpai sudah dijalin
yang ikat sudah disimpul

Tentang bulan dengan harinya
tentang antar belanjar dengan adatnya
kami berunding agak sekejap
supaya bulat dalam pendapat
supaya lancar dalam mufakat

Runding kami sudah usai
mufakat dapat kata sepakat
tentang bulan dengan harinya
kami terima sepenuhnya

Patut kita ingat mengingatkan
enth kami berlengah-lengah
entah kami berlalai-lalai
kerja tiba awak tak siap
rulah aib kita sekampung
kita doakan elok-elok
supaya hajat disampaikan Tuhan
supaya niat dikabulkan Nya

Tentang kepada Antar belanja
sudah pula kami rundingkan
putus pula mufakat kami

Belanja sudah kami siapkan
sesuai dengan adatnya
besarnya tidak seberapa
takkan dapat melepas sesak
takkan dapat menutup hutang
cukup dimana kan adanya

kami bertanya sedikit lagi
apa pula bentuk maharnya
yang disebut emas kawin
supaya dapat kami dengar
supaya dapat kami siapkan
sesuai dengan hukum syarak
sesuai pula dengan adatnya

Belanja sudah tuan sediakan
cukup dengan adat pengiringnya
kami sambut dijunjung tinggi

Karena lenggang baju koyak
karena langkah kaki tertarung
karena nama badan binasa
karena gah celaka menimpa

Kini tuan sudah nyatakan
kami terima kami sambut
ketikanya sama dalam helat
supaya kerja tidak berpanjang
supaya helat sekali sudah
supaya jemputan sekali datang

Tentang mahar tuan tanyakan
mahar terserah yang punya badan
sudah pula dia nyatakan
mahar berupa...

Nampaknya tak ada kata bersilang
nampaknya tak ada runding bercabang
nampaknya tak ada niat bercanggah
mufakatlah kita semuanya
kita sepakat kita setujui

Tanda janji sudah menjadi
tanda ikat sudah sepakat
tinggal runding belum selesai
bulannya belum kita tunang
harinya belum kita tetak

benarlah kata tuan itu
tanda sudah kami terima
sesuai sudah menurut adat
sudah ditengok orang ramai
sudah disaksikan orang banyak

Rupanya sudah sama ditengok
perisanya sudah sama dirasa
talinya sudah sama diseret
tampuknya sudah sama dijinjing
sesuai bungkus dengan isinya
sesuai sukat dengan timbangnya
tanda diterima sepenuh hati
tanda janji sudah menjadi
tanda ikat sudah sepakat

Tentang runding belum selesai
bulan belum sama ditunang
hari belum sama ditetak
ketika belum sama ditilik
kami berunding agak sekejap
supaya runding cepat usai
supaya kerja lekas selesai

Runding kecil sudah selesai
walau kecil besar maknanya
mufakat dapat kata pun bulat

Bila setuju di pihak tuan
bila sesuai dalam timbangan
bila ukur dalam sukatan
bulan ditunang bulan
hari di tetak hari....tgl

Tentang antar belanja
kami serahkan kepada tuan
sebab kita tak berjual beli
tak berlaku tawar menawar

Tuan ikhlas kami pun rela
besar kecilnya kami terima
kami sambut sepenuhnya

Jika lebih beri memberi
jika berat samalah berat
jika ringan samalah ringan
yang helat berlangsung juga
yang jamu berjalan juga
yang hajat berkesampaian
yang niat berketepatan
hajat mulia niatnya suci

Yang baharu berobah-robah
yang janji ada mungkirnya
entah mungkir karena takdir
entah mungkir karena sengaja
sebab nasib ditangan Tuhan
sebab hidup tak dapat dijangka

Kalau begitu kata tuan
sudahlah paham pihak kami

Dalam runding ada pangkalnya
kita berpangkal pada adat

Jika mungkir di pihak kami
entah sengaja entahkan tidak
tanda kami hilang seluruhnya

Jika mungkir di pihak tuan
tanda kami dipulangkan
diiring pula sebanyak itu
begitu menurut kata adat

Kalau begitu kata tuan
puaslah sudah hati kami
bila mungkir di pihak kami
tanda tuan kami pulangkan
diring pula tanda berbalik
diisi adat sepenuhnya
bila mungkir di pihak tuan
tanda hilang seluruhnya
kami sepakat menurut adat
itulah janji yang kita ikat

Kalau begitu kata tuan
senanglah sudah hati kami
kini tanda kami sampaikan
tanda kecil tak pulak penuh
penuhnya ke bawah jua

Tanda sudah tuan terima
kalau rupa sudah ditengok
kalau perisa sudah dirasa
kalau tali sudah diseret
kalau tampuk sudah dijinjing

Apakah adat pinangan kami
Apakah tanda ikatan janji?

Kalau begitu kata tuan
amatlah senang hati kami

Meminang memang ada adatnya
adat diisi lembaga dituang
yang adat lah tuan isi
yang lembaga lah tuan tuang

Tinggal syarat orang berjanji

Janji diikat dengan tanda
tanda kecil tanda bertanya
tanda besar tanda berjanji

Yang tanda ikat mengikat
yang janji isi mengisi

Kini terpulang kepada tuan
adakah tuan membawa tanda?

Kalau begitu kata tuan
amatlah senang hati kami

Tentang tanda tuan tanyakan
adakah kami membawa tanda
tanda dibawa tanda kecil
walau kecil mengikat jua
tanda berupa sebentuk cincin
lengkap dengan adat pengiringnya
cukup dengan kul penganannya
beserta dengan bunga rampainya

Kalau begitu kata tuan
amatlah senang hati kami

yang adat sama diisi
yang lembaga sama dituang
yang syarat kita ikuti
yang syarak kita patuhi
yang tanda kita sepakati

Runding usai mufakat dapat
sama seiya semuanya
yang berat sama dipikul
yang ringan sama ditating

Runding sudah berlaku
mufakat sudah dibuat
Nampaknya,
tak ada sangkak dengan sangkalnya
Tak ada aral dengan gawalnya
tak ada pantang dengan larangnya
tak ada salah dengan silahnya
tak ada pula hutang barisnya

Bunga kami banyak cacatnya
intan kami banyak retaknya

Entah kami tersalah ajar
entah kami tersalah tunjuk
entah kami tersalah didik
entah kami tersalah simpan
entah kami tersalah bela
entah kami kurang pelihara
entah kami kurang minat
entah kami kurang amanat

Jangan timbul sesal menyesal
jangan timbul dakwa dan dakwi
jangan tumbuh silang sengketa
cacatnya sudah kami beritahu
celanya sudah kami bukakan
aibnya sudah kami singkapkan

Sekali bunga dipetik
seumur hidup harus dijaga
sekali intan dicanai
seumur hidup dipelihara

Sekali kuncup tersembul
padi sebatang berbuah lebat
sekali ijab terkabul
jadi hutang dunia akhirat

Kini kami pulangkan kepada tuan
tuan timbang buruk baiknya
Tuan sukat untung ruginya
supaya langkah tidak terlalu
supaya cakap tidak terlanjur
supaya janji tidak tertetak

Kalau begitu kata tuan
amatlah senang di hati kami
hajat kami sudahlah bulat
niat kami sudahlah lekat
Bak melangkah pantang surut
bak bercakap pantang menjilat ludah

Sudah ditimbang baik buruknya
sudah disukat untung ruginya
tak ada sesal dikemudian hari
tak ada lagi dakwa dan dakwi

Pinang meminang ada adatnya
ikatan janji ada syaratnya

Bunga tuan bunga pingitan
yang diam di anjung tinggi
yang disimpan di bilik dalam
yang ditaruh di peti bergewang
yang dilambuk dengan adat
yang dikengkang dengan syarak
yang berpakaian dengan lembaga

Bak intan baru diasah
bak emas sepuluh mutu
cahayanya melambung ke langit
harumnya merebak ke muka bumi

Sedangkan kumbang kami
tidurnya meninggi hari
diamnya di rimba dalam
berkelambu kan resam
berbantalkan tempuyung
berkambingkan kijang
berayamkan kurau
hinggapnya mengunjung dahan
terbangnya meninggi-ninggi
walau tinggi diberi tali
bila membumbung tali disentak

Lah terkait pula ke bunga tuan
Lah terpikat ke bunga tuan
Lah bulat niat dengan tekadnya
Hendak hinggap ke bunga tuan
hendak bertajuk bunga tuan
Hendak bersunting intan tuan
Hendak bersanding permata tuan
Hendak bersuaka di rumah ini
Hendak bernaung di kayu ini
Hendak menyambung tali darah
Hendak mengikat tali keluarga

Bersambung hendak panjang
Bertampun hendak lebar

Bila tak ada sangkak sangkalnya
Bila tak ada aral gawalnya
Bila tak ada pantang larangnya
Bila tak ada salah silahnya
Bila tak ada hutang barisnya
Mohon ucap diterima
Mohon pintak dikabulkan
Mohon harap disampaikan
Mohon hajat diluluskan
Mohon niat ditenggangkan

kalau begitu kata tuan
Sudah senang dihati kami
Sudah tahu kasad tujuan
Sudah jelas hajat ditayang
Sudah jelas niat dikandung
Sudah nampak maksud dan pintak

Berunding tak putus seorang
Bercakap tak sudah sendiri
Mufakat tak dapat bercepat-cepat

Yang kemanakan seperintah mamak
yang rakyat seperintah raja
yang kaum seperintah datuk
yang suku seperintah induk
yang isteri seperintah suami
yang anak seperintah bapak

Beri tempo kami berunding
Beri waktu kami mufakat
Supaya hajat sama ditimbang
Supaya niat sama disukat
Supaya pintak sama diagak
supaya tanggam tidak bertakuk
Supaya ruas tidak berkabul
Supaya lenggang tidak terpepas
Supaya langkah tidak tertarung
Supaya jernih tidak keruh
Supaya usai tidak kusut

hajat kabul niat sampai
Rumah siap pahat pun diam
Arang habis keris menjadi
Tugal naik lubang berisi

Tak ada syak dengan wasangka
tak ada dakwa dengan dakwinya
tak ada tomah dengan fitnah
tak lagi tekilan-kilan
tak lagi terasa-rasa

Petang jumaat orang mengaji
Bulan safar ada mandinya
Besarlah hajat kami ke mari
Intan terkabar beritanya

Sudah lama kami ke tasik
Tali perahu terap belaka
Sudah lama kami merisik
Kinilah baru bertatap muka

Kalau tak ada rumput menyungkat
kalau tak ada onak menjemba
kalau tak ada batang melintang
kalau tak ada tiang terpalang
kalau tak ada tali mengikat
kalau tak ada janji menjerat

Kalau rantaunya lurus
kalau perahunya laju
hajat hendak kami bendangkan
niat hendak kami lahirkan
kehendak hendak kami nyatakan
pintak hendak kami sampaikan

Kalau itu tuan sebutkan
kalau itu tuan tanyakan
Senang juga di hati kami

Bagi kami,
Tak ada rumput menyungkat
Tak ada onak menjemba
tak ada batang melintang
Tak ada tiang terpalang
Tak ada pula tali mengikat
Tak ada pula janji menjerat

Rantau kami lurus
Perahu kami laju

Silakan hajat dibendangkan
Silakan niat dilahirkan
Silakan kehendak dinyatakan
Silakan pintak disampaikan

Kalau begitu kata tuan
Amatlah senang di hati kami

Kami datang ramai beramai
Cukup tua dengan mudanya
Cukup jantan dengan betinanya
Cukup dengan adat lembaganya

Datang kami datang menyusahkan
Entah pisang nan tertebang
entah tebu nan terpotong
entah air nan tereguk
entah nasi nan tertelan
entah hidangan nan luak
entah piring nan sumbing
entah mangkuk nan pecah
entah terlanggar pantang larang
entah terlanda adat lembaga
kami mohon diberi ampun

Tuan menaruh bunga sekali
Kami menyimpan kumbang seekor

Yang menunggu yang bertanya
yang menanti yang memulai

sebelum cakap dicuraikan
sebelum hajat dibendangkan
sebelum niat disampaikan
sebelum tanya dilahirkan
kami persilakan menyambut peminangan kami
tepak sirih dengan isinya
cukup dengan pinang gambirnya
lengkap dengan kapur tembakaunya

Peminangan (tepak) sudah kami sambut,
sirih pinagnya lah kami rasa
cukup dengan kapur gambirnya
maka sesuai menurut adat
kami datang membawa tepak
sudah diisi secukupnya
sambutlah tepak peminangan kami

Sirih sudah sama dirasa
sedap ada perisa pun ada
untuk pemanis muka
untuk penyedap hati bersama
untuk pelapang-lapang dada

Tanda sekaum dengan sebangsa
tanda senenek dengan semoyang
tanda bertali tak kan putus
tanda suci dalam hati
tanda elok niat dikandung
tanda seaib dengan semalu
tanda ke hilir sama berkayuh
tanda ke hulu sama bergalah

Maka perkenankanlah kami bercakap
hendak bertanya agak sepatah
tanya penyedap hati kami
tanya pelapang dada kami
supaya jangan terkilan-kilan
supaya tidak terasa-rasa
bagaikan duri dalam daging

Nyirih berbuah di muka tingkap
memanjat rotan ke daun pintu
sirih sudah sama disantap
hajat tuan kami tak tahu

Tak pernah rotan merentang
kayu cendana dekat meranti
tak pernah tuan bertandang
tentulah ada maksud di hati

Sudah gaharu cendana pula
kura-kura dalam perahu
tuan lah tahu bertanya pula
berpura-pura belum tahu

Talam bertindih dengan badik
Talam dulang bertali rami
Buah saga direntak mati
Di dalam sirih yang secarik
Di dalam pinang yang setomi
Ada juga kehendak hati

Di dalam bimbang hati tak tenang
bimbang kerja belum selesai
bimbnag runding belum usai
bimbang hajat belum sampai

Maka muka kami hadapkan
maka tangan kami tadahkan
maka hati kami bulatkan
Berdoa kepada Allah
supaya tak ada aral melintang
supaya tak ada angin berpusu
supaya tak ada bala menimpa
supaya tak ada ombak menjemba
supaya tak ada rumput menyungkat
supaya tak ada batang melintang
supaya tak ada tiang terpalang
supaya tak ada dinding teretas
supaya tak ada atap terjumbai

Supaya hilang segala bimbang
supaya dada terasa lapang
supaya sejuk dalam hati
supaya tenang dalam kira-kira
supaya duduk tidak gelisah
supaya tegak tidak cemas

Kini berbalik kita ke mari
hajat dapat kita mulai
niat dapat kita segerakan
yang janji sudah menanti
yang pesan sudah ditunggu
cukup lengkap dengan adatnya

Kalauparang ada hulunya
kalau buah ada tampuknya
kalau pohon ada pucuknya
tubuh ada kaki tangannya
mulut ada gigi lidahnya

Hajat ada penyampainya
niat ada penyambungnya

Supaya gendang sama bertingkah
supaya gayung sama bersambut
supaya cakap sama berjawab

Maka dipersilakan penyampai hajat,
beserta dengan penyambung niat
yang disebut penyambung lidah
yang digelar penyampai cakap

Untuk membendangkan segala hajat
untuk membukakan segala niat
supaya didengar orang banyak
supaya disaksikan orang ramai
supaya ditengok kaum kerabat
supaya dilihat sanak saudara
Supaya tahu sahabat handai
supaya kerja cepat selesai
supaya runding cepat usai
Silakan

Yang berunding sudah sedia
yang bercakap sudah sehadap
sesuai pada menurut adat
sepadan tokoh dengan takahnya
setolok sukat dengan timbangnya
seukur duduk dengan tegaknya
sesuai bijak dengan arifnya
serasi fasih dengan petahnya
sejudu harkat dengan marwahnya
bak balam dua selungguk
bak galang sama panjangnya
bak emas sama karatnya
bak permata sama kilaunya

Duduk sempit tegak berhimpit
yang dahulu di kemudiankan
yang di tengah taketepikan
yang di pangkal tunjangkan

Kami mohon beribu ampun
dari jauh mengangkat tangan
sudah dekat mengangkat sembah
kami susun jari sepuluh
kami tundukkan kepala sebuah
mohon maaf beserta ampun
dari ujung kaki ke ujung rambut

Tak ada tebu yang tak berbuku
tak ada kayu yang tak berbongkol
tak ada gading yang tak retak
tak ada manusia yang tak khilaf
tak ada laku yang tak sumbang
tak ada cakap yang tak terlepas
tak ada langkah yang tak tersalah

yang dijemput sudah sampai
yang dinanti sudah tiba
yang dari jauh tundan bertundan
yang dari dekat gesa-bergesa

Ketaka batang ketakal
kedua batang keladi muyang
Sesuku kita seasal
senenek kita semoyang

Yang jauh kait berkait
yang dekat tali bertali

Kalau di asal dan diusul
kalau dikaji diusut panjang
kalau dicurai panjang lebar
kita berpunca satu induk
disebut anak cucu Adam

Besar langsat di tepi busut
besar tak muat dalam peti
besarlah hajat kami menjemput
sesarlah niat dalam hati

Sudah lama mengikat tudung
buah kuini mengampai dahan
sudah lama niat dikandung
barulah kini disampaikan Tuhan

Jemput kami jemput terbawa
unut kami unut berturut
sudah hadir semuanya

Maka sekali lagi dimohon maaf
sebab yang datang dalam bimbang

Entah bimbang pada rumahnya
entah bimbang pada ladangnya
entah bimbang pada keluarganya
entah bimbang pada kaumnya
entah bimbang pada kerjanya

Yang kecil tidak disebut nama
besar tidak diimbau gelar

Pembuka kata kami sembahkan
yang Raja dengan daulatnya
yang Datuk dengan kuasanya
yang Penghulu dengan hulunya
yang Alim dengan ilmunya
yang Dubalang dengan kuatnya
yang cerdik dengan pandainya
yang bijak dengan arifnya
yang tua dengan tuahnya
yang muda dengan takahnya

yang berdaulat memberi tuah
yang Alim memberi petuah
yang tua memberi amanah
yang cerdik penyambung lidah
yang berani pelapis dada
yang bijak jadi penengah

Kabar sudah bendang ke langit
Berita sudah merebak ke bumi
bunyi sudah sampai ke laut
iyang-iyang lah mengiang
isik-isik lah berbunyi

Kabar dilayang angin lalu
berita digonggong burung terbang
yang jauh dijalarnya
yang dekat dijelangnya
pesan sudah bersampaian
pesan sudah berturutan
sampai ke laut tak bertepi
sampai ke gunung berpayung awan
samapi ke pulau karam-karaman
sampai ke tebing lembak-lembakan

kami jemput kami silakan
kami tunggu kami nantikan
kami sambut kami muliakan

Kami jemput dengan adat
kami tunggu dengan adab
kami sambut dengan muka jernih
kami muliakan dengan hati suci

Lama hidup banyak dirasa
jauh berjalan banyak dilihat
yang baharu berobah-robah
banyak pengajar yang terlupa
banyak petuah yang tertinggal
banyak amanah yang tercicir
banyak adat yang terlanggar
banyak tingkah yang menyalah

Entah kami tersalah jemput
entah kami tersalah sambut
entah kami tersalah sebut
entah kami tersalah unut
entah kami tersalah adab
entah kami tersalah cakap
entah kami tersalah duduk
entah kami tersalah tegak
entah kami tersalah sapa
entah kami tersalah tegur

yang patut tidak dipatutkan
yang tua tidak dimuliakan
yang muda tidak dikasihi
yang beradat tidak di adatkan