adat duduk dalam musyawarah,
yang kuat jangan menghembat
yang berani jangan melesi
yang kuasa jangan memaksa
yang berpangkat jangan mengikat
yang besar jangan melanggar
yang kaya jangan menghina
yang berduit jangan menghimpit

Title

adat duduk dalam musyawarah,
yang kuat jangan menghembat
yang berani jangan melesi
yang kuasa jangan memaksa
yang berpangkat jangan mengikat
yang besar jangan melanggar
yang kaya jangan menghina
yang berduit jangan menghimpit

Subject

Petua

Creator

Tenas Effendy

Source

Tunjuk Ajar Melayu

Identifier

4489

Text

dalam agama ia bertakwa
dalam adat ia bertempat
dalam lembaga ia berumah
dalam undang ia terpandang

dalam hukum ia maklum
dalam kaji ia terpuji
dalam ilmu ia berguru
dalam petuah ia petah
dalam berkata ada petuah
dalam bercakap ada adab
dalam berbual ada akal
dalam bekerja ada amanah
dalam duduk ada petunjuk
dalam berdiri ada budi
dalam berbicara ada makna
dalam melangkah ada faedah

dalam berjalan ada iman
dalam berusaha ada kaidah
dalam berkawan ada pedoman
dalam bersahabat ada amanat
dalam bermasyarakat ada nasehat

disuruh tiada mengeluh
ditegah tiada menyanggah
dijemput tiada bersungut
diantar tiada menengkar

disuruh pada yang senonoh
ditegah pada yang salah
dijemput pada yang patut
diantar pada yang benar

menjadi rakyat ia taat
menjadi pemimpin ia rajin
menjadi orang tua ia amanah
menjadi penghulu beraib malu
menjadi hulubalang ia terbilang
menjadi ulama ia ternama
menjadi sahabat ia amanat
menjadi saudara ia terpercaya
menjadi kawan ia handalan
menjadi orang muda ia menakah

bergaul tidak beda-membeda
bercakap dengan berbaik lidah
hemat cermat dalam melangkah
akal panjang berlapang dada
tahan berkering mau bersusah
tahan melempeng mau merapah
tahan berlumut mau berbasah
tahan dipijak mau mengalah
tahan hidup bergelimang tanah
tahan dikerat mau berbelah
tahan berlapar mau berpayah
tahan berbagi mau bersedekah
tahan berugi mau menambah
tegaknya kokoh di jalan Allah

kalau hendak dipercaya orang
banyak sifat harus dipegang:
budi halus hati pun lurus
bekerja keras hati pun ikhlas

dalam agama taat dan takwa
dalam adat dijadikan tua

di dalam berunding penyambung lidah
di dalam gelanggang pelapis dada
di dalam musyawarah jadi pemuka
di dalam masyarakat ia dipercaya

bercakap tidak bercabang lidah
berkata tidak mengada-ada
berbicara tidak membuang kata
berbuat tidak mengulum lidah
berjalan tidak melintang langkah
duduk tidak berpaling tadah
tegak tidak memalingkan muka

yang janji disimpai mati
yang sumpah menahan lapah
yang taat menahan pahat
yang setia menahan bala
yang cakap menahan idap
yang bicara menahan dera

sekali tegak pantang dianjak
sekali duduk pantang dibelok
sekali melangkah pantang ditegah
sekali berjalan pantang ditahan
sekali berjanji di situlah mati
sekali bersumpah di situlah musnah

kalau hendak dipercaya orang,
yang mulut dapat dipegang
yang kerja elok dipandang
yang budi disenangi orang
yang perangai tidak menyumbang
yang langkah tidak menyilang

kalau hendak dipercaya orang,
bercakap tidak main belakang
lurus di muka benar di belakang
berkata bohong ia berpantang
tahan berlapar daripada berhutang
tahan melarat daripada menyimpang

kalau hendak dipercaya orang,
kepada yang hak wajib dipegang
hati lurus tidak bercabang
adil menyukat benar menimbang
membela yang benar hatinya tunggang
membela yang adil tahan dipanggang

kalau hendak dipercaya orang,
agamanya taat ibadah terbilang
syarak dan sunnah menjadi tiang
adat lembaga tempat berpegang
sesama umat pandang memandang
sesama makhluk berkasih sayang

kalau hendak disegani orang,
sifat terpuji wajib dipegang:

menjadi guru bebannya berat,
bertanggung jawab dunia akhirat
ajarkan ilmu yang bermanfaat
jauhkan ilmu membawa sesat
luruskan hati elokkan niat
semoga engkau beroleh rahmat

menjadi guru tidaklah mudah,
tunjuk dan ajar jangan menyalah
bercakap dengan berlembut lidah
mengajar dengan bermanis muka
kepada murid bersikap ramah

menjadi guru diteladani orang,
jangan bertingkah sebarang-barang
lapang dada fikiran panjang
jauhkan laku salah dan sumbang
petuah diingat amanah dikenang
adat dipakai lembaga disandang
supaya marwah tidak terbuang
budi ditanam tidakkan hilang
menjadi guru pahalanya besar,
menunjukkan orang pada yang benar

menjadi guru membawa berkat,
pahalanya kekal dunia akhirat

menjadi manusia bermasyarakat,
jaga menjaga jauh dan dekat
bantu membantu menjadi sifat
ke tengah ke tepi hidup sepakat
ke laut ke darat dalam mufakat
duduk bersama dikungkung adat
tegak bersama ingat mengingat

menjadi manusia hidup bergaul,
jauh dekat sama berkumpul
berat ringan sama dipikul
ke tengah ke tepi sama setukul
hidup bersama akalnya betul

kalau hendak menjadi manusia,
pakailah sifat anak manusia
berkasih sayang seiya sekata
rukun damai bertenggang rasa
kepada orang berbaik sangka
tulus ikhlas bermanis muka

kalau hendak menjadi manusia,
jauhkan kerja yang sia-sia
ke ibu bapak taat setia
ke orang tua hati terbuka
ke orang ramai bertegur sapa
kepada pemimpin ia percaya

cergas bekerja banyak upaya
menuntut ilmu sehabis daya

menjadi manusia hidup bernegeri,
jauhkan sifat dengki dan iri
bergaul berdamai tahukan diri
banyakkan unjuk ikhlas memberi

menjadi manusia hidup berbanjar,
simak menyimak dengar mendengar
ingat mengingat ajar mengajar
pantangkan sifat degil dan dakar
jauhkan pula sifat pengingkar

menjadi manusia hidup berumah,
elok-elok memegang amanah
pantang larang jangan dilapah
hutang dan beban jangan berlengah

jagalah keluarga sehabis daya,
banyakkan kerja mencari nafkah
banyakkan amal serta ibadah
supaya dapat hidup sakinah

menjadi manusia hidup bekerja,
membayar hutang menutup nafkah
beban hidup berumah tangga
kewajiban diri pantang dibantah

bekerja jangan menunggu petang,
mencari nafkah ringankan tulang
jangan sekali hidup berhutang
supaya tua tidak terbuntang

bekerja itu banyak tempatnya,
ada di laut ada di darat
manfaatkan waktu hemat dan cermat
supaya usaha tidak terlambat

adat orang bercocok tanam,
tahan bekerja siang dan malam
banyakkan usaha daripada diam
supaya kelak hidupmu tenteram

kalau bekerja makan gaji,
elokkan laku baikkan budi
bermalas-malas pantang sekali
berbuat serong engkau jauhi
bulatkan tekad luruskan hati
supaya hidup tidak terkeji
orang percaya hidup terpuji
orang mengupah tak sakit hati

kalau bekerja menjadi guru,
banyakkan bekal berupa ilmu
apa diajar engkaulah tahu
supaya hidup tak dapat malu

kalau hidup dengan berhutan,
menempuh onak jangan segan
menempuh duri engkau biasakan
nyamuk dan agas engkau tahankan
di situlah tempat teruji iman

kalau hidup dengan melaut,
menentang ombak janganlah takut
topan dan badai wajib disambut
jaga perahu supaya tak hanyut
berlayar engkau pada yang patut
supaya hidup dapat berlanjut

43 kalau hidup dengan berdagang,
petuah amanah wajib dipegang
betul-betul dalam menimbang
jangan dimakan benak orang
44 kalau hidup dengan berdagang,
petuah amanah wajib dipegang
betul-betul dalam menimbang
jangan dimakan benak orang
untung jangan membunuh orang
laba jangan menghisap tulang
supaya hidupmu tidak terbuang
sesudah mati dikenang orang
kalau bekerja kepada orang,
hidup menjadi anak semang
bekerja jangan alang kepalang
bertanggung jawab muka belakang
jalankan tugas jangan menyimpang
suruh dan tegah hendaklah kenang
kepercayaan orang jangan dibuang
supaya hidupmu dalam berlapang

kalau bekerja mengolah tanah,
bercocok tanam jangan berlengah
ingat-ingat musim berpindah
tengok-tengok subur tidaknya
mana yang semak harus dirambah
mana yang kurang segera ditambah

pandai bermain dalam gelanggang
pandai meniti di tali benang
pandai mengalah mencari menang
pandai bersudah mencari senang
pandai berlapar supaya kenyang
pandai melangkah tahu melenggang
pandai menari mengikut gendang
pandai berbudi membayar hutang

pandai menyimak pantang larang
pandai menyimak kerlingan orang
pandai menyimak hati orang
pandai menyimak masa kan datang
pandai menyimak permainan orang
pandai menyimak alun gelombang
pandai menyimak kerbau di padang
pandai menyimak peralihan bintang

pandai berbudi muka belakang
pandai bercakap melembutkan tulang
dada berisi mata pun terang
hati lurus fikiran panjang
laku elok perangai terbilang
dunia akhirat hidup kan lapang

kalau hendak menjadi manusia,
banyaklah sifat perlu dipelihara:

utamakan hidup bersifat takwa
menyembah Allah tiada lengah
sebarang niat karena lillah
sebarang kerja ingat kan Allah

pada yang benar engkau menepat
pada yang hak engkau bertempat
pada yang lurus engkau melekat
pada yang baik engkau mendekat
pada yang betul engkau merapat
pada yang berfaedah engkau melihat
pada yang bermanfaat engkau berbuat

pada yang baik engkau berkawan
pada yang lurus engkau berjalan
pada yang halal engkau makan
pada yang benar engkau bertahan
pada yang hak engkau beriman
pada yang patut engkau berteman
pada yang layak engkau berbagan
pada yang senonoh engkau meneladan

menjadi manusia hidup beradat,
adat lembaga wajib diingat
undang dan hukum dipegang erat
pantang larangnya diingat-ingat

menjadi manusia hidup berkawan,
bergaul dengan elok kelakuan
perasaan orang ditenggangkan
berbuat jangan berlantas angan
bercakap jangan sembarangan
kepentingan bersama didahulukan
sakit dan susah sama ditahankan

menjadi manusia hidup berbangsa
wajib sekali bertenggang rasa
jauhkan sifat paksa memaksa
buanglah sifat tamak serakah
pantangkan pula berburuk sangka
jangan sekali berebut kuasa

menjadi manusia hidup berkaum,
adat lembaga samalah maklum
duduk akur semakan seminum
adil-adil menimbang menghukum

tahu hidup akan mati
tahu hutang yang menanti
tahu beban dipikul sendiri

tahu hak ingat kan milik
tahu pusaka milik bersama
tahu harta daki dunia
tahu harta yang berfaedah
tahu harta yang menyalah
tahu kaji yang berisi
tahu ilmu yang sejudu
tahu petuah ingat amanah
tahu hidup berkesudahan
tahu mati berkekalan
tahu nasib di tangan Tuhan
tahu untung di tangan Allah
tahu iman menyelamatkan
tahu nafsu membinasakan
tahu sifat yang bermanfaat
tahu karenah yang berguna

tahu kekal dunia akhirat,
bekal iman bekal ibadat
bekal harta yang bermanfaat

tahu adat sebenar adat,
adat berpunca kitabullah
adat berinduk kepada sunnah
adat mengikut firman Allah

tahu adat yang beradat,
adat tumbuh dari mufakat
adat tidak dibuat-buat

tahu adat yang teradat,
adat tumbuh menengok tempat
adat dipakai bertempat-tempat

tahu lembaga yang beraneka
tahu pusaka yang berpunya
tahu soko ada asanya
tahu waris ada induknya

tahu memakai yang sesuai
tahu berkawan yang sejalan
tahu bersaudara yang seiya
tahu bergaul yang setukul
tahu melangkah sama menakah
tahu bercakap sama seadab
tahu duduk sama elok
tahu tegak sama bijak
tahu mufakat sama seniat
tahu berunding sama sebanding

tahu lidah yang berbisa
tahu mulut yang berlumut
tahu hati yang berdaki
tahu niat yang khianat
tahu elok yang memabukkan
tahu kasih yang membinasakan
tahu sayang yang membutakan
tahu harta yang mencelakakan
tahu hak yang mengemakkan
tahu milik yang menjijikkan

tahu pusaka membawa bala
tahu saudara membawa cedera
tahu sahabat membawa mudarat
tahu niat membawa sesat
tahu kerja yang celaka
tahu amal yang terjual

supaya dapat menjadi orang:
tunjuk ajar jangan dibuang
petuah amanah jangan disilang
tahu menyukat pandai menimbang
dalam susah tenggang menenggang
dalam lapang kenang mengenang
dalam sempit berlebih kurang
dalam musibah berkasih sayang
dalam melangkah sama melenggang
dalam duduk pandang memandang

bila terbuang sama jauh
bila digantung sama tinggi
bila mendapat sama berlaba
bila hilang sama merugi
bila berharta sama merasa
bila melarat sama berhemat

ke tengah tidak besar kepala
ke tepi tidak berkecil hati
ke hulu tidak terdudu-dudu
ke hilir tidak sindir menyindir
ke darat tidak menyesat
ke laut tidak menghasut
ke pulau tidak meracau
ke tanjung tidak menyombong
ke teluk tidak mengaruk
ke bukit tidak menghimpit
ke lurah tidak meludah

dituakan tidak menyeman
dikemukakan tidak kebelan
didahulukan tidak memalukan
dikemudiankan tidak meragan

supaya iman tetap melekat,
dalam beramal hendaklah taat
luruskan hati sucikan niat
kerja menyalah jangan dibuat

supaya iman tetap terpelihara,
banyakkan upaya meningkatkan takwa
sebarang laku karena lillah

bila iman sudah mengakar,
alam yang sempit menjadi lebar
ditimpa musibah hati pun sabar

bila iman sudah melekat,
kemana pergi takkan terdedat
hidup selamat dunia akhirat
setan dan iblis tidakkan dekat

bila iman sudah menyatu,
kokohnya jauh melebihi bati
diumbut mati dianjak layu

79 supaya hidup jadi berguna:
teguhkan hati dalam agama
pegang erat petuah amanah
jauhkan sifat angkara murka
80 supaya hidup jadi berguna:
teguhkan hati dalam agama
pegang erat petuah amanah
jauhkan sifat angkara murka
nafikan sifat yang durjana
memandang harta jangan terpana
memandang pangkat jangan buta
mensyukuri nikmat jangan terlupa
kalau hendak menjadi orang,
banyaklah sifat wajib dipegang:

hidup bergantung pada Yang Esa
mati berserah pada Yang Kuasa

hamba tahu kan Tuhannya
anak tahu emak bapaknya
kemenakan tahu kan mamaknya
rakyat tahu kan rajanya

sebelum engkau mengenal Tuhan,
diri sendiri engkau renungkan
bersihkan hati teguhkan iman

bila hendak mengenal Allah,
kaji olehmu alam semesta
di situ tampak kebesaran-Nya
di situ tampak keagungan-Nya
di situ tampak kasih sayang-Nya
di situ tampak kemuliaan-Nya
di situ tampak keadilan-Nya
di situ tampak keperkasaan-Nya

bila hendak mengenal Allah,
fahami sunnah dan kalamullah
sadari dirimu hamba yang rendah
sadari dirimu hamba yang lemah
sadari dirimu hamba yang nista
sadari dirimu mengandung dosa
sadari dirimu banyak kurangnya

supaya iman tetap teguh,
duduk mengaji bersungguh-sungguh
jauhkan sifat tidak senonoh
petuah amanah taat dan patuh
kalau hidup hendak berguna,
budi pekerti hendaklah sempurna:

budi sempurna karena agama
akhlak mulia karena syarak
tuah tegak karena sunnah
sifat terpuji karena adat
kerja menjadi karena lembaga

sebelum engkau mengenal Ilahi,
kenal dahulu diri sendiri

siapa hidup hemat dan cermat,
selamat hidupnya dunia akhirat

kalau hidup hendak terpelihara,
pakailah budi pekerti mulia:

duduk sendiri mengingat mati,
duduk beramai ingat perangai
duduk seorang mengingat hutang

duduk bersama ingatkan kerja
duduk berbual ingatkan amal
duduk berbicara ingatkan dosa
duduk berkawan ingatkan beban

dalam melenggang gunakan undang
dalam melangkah gunakan lembaga
dalam berhelat gunakan adat
dalam berkhidmat gunakan ibarat

dalam beramal gunakan akal
dalam beribadat gunakan makrifat
dalam berfikir habiskan fikir
dalam berdoa habiskan dunia

mencari bekal pada yang halal
mencari nafkah pada yang berfaedah
mencari tuah pada yang menang
mencari contoh pada yang sudah

tunduk pada yang elok
patuh pada yang senonoh
taat pada yang bermanfaat
setia pada yang berjasa

kalah karena mengalah
lesi karena budi
terbuang karena sayang

kalah jangan mematahkan
lesi jangan mematikan
terbuang jangan menumbangkan

elok benih karena kasih
elok buah karena pelihara
elok kebun karena tekun
elok ladang karena cencang
elok kerja karena tabah

kalau hidup hendak selamat,
harus pandai berhemat cermat:

hemat makan pandai menyimpan
hemat belanja pandai berkira

hemat sebelum melarat, cermat sebelum larat
hemat sebelum susah, cermat sebelum kena
hemat sebelum tenat, cermat sebelum lumat
hemat sebelum kering, cermat sebelum genting
hemat sebelum tumpah, cermat sebelum pecah
hemat sebelum retak, cermat sebelum rusak
hemat sebelum jatuh, cermat sebelum gaduh
hemat sebelum putus, cermat sebelum pupus

hemat makan, cermat menelan
hemat menjaga, cermat memelihara
hemat menyukat, cermat menimbang

hemat duduk takkan terpuruk,
cermat tegak takkan tercampak

hemat berhitung takkan lancung,
cermat berkira takkan sengsara

hemat membeli takkan rugi,
cermat memilih takkan berselisih

hemat berkayuh takkan larat,
cermat berlayar takkan tersakat
pandai berhemat banyaknya dapat

hemat pangkal kaya,
cermat pangkal sejahtera

karena hemat mendapat
karena cermat selamat

muda berjasa, tua sentosa
muda berbudi, tua terpuji

muda berguru, tua berilmu
muda bekerja, tuanya manja
muda tunak, tuanya bijak
muda menakah, tuanya semenggah
muda ringan tulang, tua hidup terbilang
muda bersusah, tuanya berkah
muda berteruk, tuanya elok
muda melengas, tuanya bernafas
muda berpenat, tuanya selamat

elok muda menjaga laku
elok tua menjaga malu

elok muda menjaga negeri
elok tua menjaga budi

elok muda menjaga amanat
elok tua menjaga umat

apa tanda sifat terbilang:
berkira-kira sebelum dikira
berhitung-hitung sebelum dihitung
tahu menimbang sebelum ditimbang
tahu berhemat sebelum terlambat

tajamkan mata sebelum buta
nyaringkan telinga sebelum pekak
lembutkan lidah sebelum kelu
gunakan akal sebelum majal

banyakkan kasih, jauhkan selisih
banyakkan saudara, jauhkan sengketa
banyakkan kawan, jauhkan lawan
banyakkan sahabat, jauhkan maksiat
banyakkan ilmu, jauhkan seteru
banyakkan kaji, jauhkan keji
banyakkan amal, jauhkan bual
banyakkan kerja, jauhkan manja
banyakkan minat, jauhkan umpat
banyakkan senonoh, jauhkan gaduh
banyakkan syukur, jauhkan tekebur
banyakkan ingat, jauhkan mudarat
banyakkan fikir, jauhkan mubazir
banyakkan mengucap, jauhkan menyelap
banyakkan mengekas, jauhkan malas
banyakkan berjalan, jauhkan segan
banyakkan ikhlas, jauhkan culas
banyakkan jasa, jauhkan dosa
banyakkan menenggang, jauhkan pantang
banyakkan musyawarah, jauhkan marah
banyakkan mufakat, jauhkan khianat
banyakkan berunding, jauhkan teking
banyakkan budi, jauhkan dengki

baikkan laku, elakkan seteru
baikkan budi, elakkan dengki
baikkan lidah, elakkan fitnah
baikkan sifat, elakkan maksiat
baikkan kaji, elakkan keji
baikkan iman, elakkan menyeman

menimbang berdada lapang
menyukat berlurus hati
menakar berhati sabar
mengukur berhati jujur

menjemput pada yang patut
menyuruh pada yang senonoh
memberi menurut budi
menerima menurut pusaka
memakai menurut curai
menepat menurut adat
menumpang menurut undang

menyanggah menurut petuah
menentang menurut undang
menyangkal menurut akal
mengelak menurut syarak
memijak jangan menginjak
melanda jangan melapah
memukul jangan membidang
menampar jangan membekas
menebas jangan memupus
menebang jangan memunah
mengikat jangan mengebat
membelah jangan memecah
mencencang jangan memutus

memijak supaya tunak
melanda supaya jaga
menampar supaya sadar
memukul supaya betul
mengikat supaya ingat
membelah membuang fitnah
menyencang membuang arang

menuntut pada yang patut
menengkar pada yang benar
mengalah pada yang berfaedah
merendah pada yang bertuah

menjadi pemimpin tahan berlenjin
menjadi kepala tahan terjela
menjadi penghulu menahan malu
menjadi dubalang menahan kilang
menjadi orang tua tahan merapah
menjadi induk tahan berteruk

hidup miskin dalam rajin
hidup susah dalam tabah
hidup melarat dalam taat
hidup berlebihan dalam kasih
hidup terpandang dalam sayang

susah tidak minta sedekah
sakit tidak minta duit
miskin tidak minta kain

mudanya dapat dipercaya
tuanya jadi tempat bertanya

mudanya dapat dijadikan kawan
tuanya dapat menjadi teladan

mudanya dapat disuruh-suruh
tuanya dapat menjadi suluh

mudanya berpatut-patut
tuanya berhati perut

mudanya tahu membawa diri
tuanya tahu menjaga diri

muda tidak membuang masa
tua tidak membuang kata

muda tahu mencari bekal
tua tahu memberi bekal

muda tahu membalas budi
tua tahu membilas kaji

muda tahu membalas jasa
tua tahu meninggalkan jasa

muda tahu kekurangan akal
tua tahu kekurangan amal

muda tahu kan hutangnya
tua tahu kan pantangnya

pantang jemput tak diantar
pantang pinjam tak memulangkan

pantang berlabuh pada yang gaduh
pantang berhenti pada yang keji
pantang diam pada pendendam
pantang singgah pada pemarah
pantang mintak pada pembentak
pantang berguru pada penipu
pantang belajar pada yang ingkar
pantang taat pada yang khianat
pantang setia pada yang aniaya

pantang memandang tidak bermata
pantang mendengar tak bertelinga
pantang bercakap tidak berlidah
pantang berumah tidak bertanah

pantang melenggang tangan dipegang
pantang duduk lantai ditebuk
pantang tegak kepala tersundak

pantang gadis mencari bujang
pantang betina mencari jantan
pantang bujang menelekap di kandang
pantang jantan takut berjalan
pantang muda kepala hampa
pantang tua tidur berlengan
pantang mertua berbanyak tanya
pantang menantu tak tahu malu

pantang bini tak tahu budi
pantang laki tak tahu diri
pantang anak tak kenal bapak

pantang memberi menjilat siku
pantang berkata menjilat ludah
pantang berdagang menjilat tulang
pantang berkawan menjilat tuan
pantang bersaudara mengambil muka

pantang mencoreng arang di kening
pantang mengoyak baju di badan
pantang menyimbah kain di pinggang
pantang menepuk air di dulang

pantang bodoh tak mau mencontoh
pantang pandir tak mau berfikir
pantang bebal tak mau berakal

pantang cerdik akalnya fasik
pantang pandai buruk perangai

pantang melarat lupa amanat
pantang susah lupa amanah
pantang sakit lupa menguit
pantang kalah lupakan tuah

pantang terpandang lupakan hutang
pantang tinggi lupakan janji
pantang besar lupa tunjuk ajar
pantang berpangkat lupa amanat
pantang kaya lupa saudara
pantang beriman lupakan beban
pantang berkuasa lupakan jasa
pantang bertaji lupakan diri
pantang berkuku lupakan guru

pantang bergigi lupakan kaji
pantang pemimpin lupakan kain

kalau hendak jadi kesayangan orang
peliharalah sifat terbilang:

dalam agama ia ternama
dalam syarak ia tunak
dalam sunnah ia menakah
dalam iman ia berbagan
dalam adat ia bertempat
dalam lembaga ia berjaga
dalam pusaka ia bertanah
dalam kaji ia menjadi
dalam sifat ia khidmat
dalam berbudi ia terpuji
dalam langkah ia menakah
dalam berjalan ia siuman
dalam duduk ia susuk
dalam tegak ia sajak
dalam susah ia tertawa
dalam sesak ia tergelak

pantang tua lupa pedoman
pantang muda lupakan jalan

pantang cakap patah mematah
pantang bual jual menjual

pantang bicara cerca mencerca
pantang mulut carut mencarut

pantang duduk aruk mengaruk
pantang tegak lantak melantak

pantang makan mengalihkan
pantang minum mengeringkan

pantang minta membentak-bentak
pantang beri caci mencaci
pantang unjuk kutuk mengutuk
pantang sepinggan tak berteguran
pantang sepiring jeling menjeling
pantnag sekelambu seteru berseteru
pantang sebantal jual menjual
pantang setikar bakar membakar
pantang seatap selap menyelap
pantang berunding gunting menggunting
pantang mufakat kerat mengkerat
pantang musyawarah sumpah menyumpah

pantang kusut diperkusut
pantang keruh diperkeruh
pantang bodoh diperbodoh
pantang bebal diperjual
pantang malas diberi emas
pantang langkah diberi tanah
pantang takut diugut-ugut
pantang gamang diamang-amang
pantang lesi dipelesi
pantang lenjin dipelenjin
pantang kalah dilapah-lapah
pantang menyarah dilanyah-lanyah
pantang teruk dipeteruk
pantang susah dibelasah
pantang melarat dipelarat
pantang sakit dipersulit
pantang merana dihina-hina
pantang sengsara diperkara

pantang berduit kuit menguit
pantang kaya menganiaya
pantang kuasa paksa memaksa
pantang kuat hembat menghembat
pantang berharta kata mengata
pantang bergigi kunyah mengunyah
pantang bertaring kerkah mengerkah
pantang berkuku cakar mencakar
pantang bertaji dengki mendengki
pantang berpangkat hati berkarat

pantang berkuasa hati berbisa
pantang berkuku hati berbulu
pantang bertaring hati pembengkeng
pantang bertaji hati berdaki
pantang dituakan hati menyetan
pantang guru lidah bersembilu
pantang hulubalang hati bercabang

pantang janji tak bertunggu
pantang hutang tak bertimbang
pantang jemput tak berturut
pantang pesan tak bertepatan
pantang harta tak berpunya
pantang hak tak dipinak

pantang milik digudak-gadik
pantang hak dianjak-anjak
pantang harta dibeka-beka

pantang soko tak berpusaka
pantang pusaka tak dipelihara

pantang ladang tak bergalang
pantang halaman tak bersempadan
pantang tepian di tengah jalan

pantang nikah tak berumah
pantang berbini tak berpadi
pantang beranak tak dipinak
pantang periuk tak berisi

pantang dapur tak berasap
pantang rumah tak bertunggu
pantang ladang tak berpadi
pantang ayam tak berinduk
pantang serai tak berpokok
pantang cakap tak berpangkal

pantang kaji tak berasal
pantang kampung tak bertua
pantang negeri tak beraja
pantang gelanggang tak berdubalang

pantang tua tidak berbekal
pantang muda tidak berakal

pantang tua memepak-mepak
pantang muda melagak-lagak

pantang tua tidak berumah
pantang muda tidak menakah

pantang tua tidak berilmu
pantang muda tidak berguru

pantang tua besar selera
pantang muda besar kepala

pantang tua lupakan kaji
pantang muda lupa mengaji

pantang tua tidak berkain
pantang muda tidak rajin

pantang tua mabuk dunia
pantang muda mabuk betina

pantang tua tidak berpusaka
pantang muda tidak berharta

pantang tua tidak cermat
pantang muda tidak hemat

pantang tua tak tahu menimbang
pantang muda tak tahu menenggang

pantang tua tidak beriman
pantang muda tak ingat Tuhan

pantang tua lupakan kiblat
pantang muda lupakan amanat

pantang tua dilangkahi
pantang muda menepi-nepi

pantang jantan dipejantan
pantang betina dihina-hina

pantang harimau kelepasan tangkap
pantang manusia kelepasan cakap

pantang datuk menceruk-ceruk
pantang ulama buruk memburuk

pantang tua tak bersifat
pantang muda tak bersemangat

pantang tua mati adat
pantang muda mati semangat

pantang tua mengada-ada
pantang muda bermanja-manja

pantang tua tak tahu diri
pantang muda tak tahu budi

pantang tua tak ingat mati
pantang muda tak ingat hari

pantang tua menggagah-gagah
pantang muda bermegah-megah

pantang lelaki diuji-uji
pantang perempuan dicoba-coba

pantang laki diludahi bini,
pantang bini dijadikan abdi

pantang hulubalang kelintasan
pantang pendekar keduluan

pantang penghulu membuang tuah
pantang tukang membuang bahan

pantang raja membuang daulat
pantang tua membuang adat