Adat hidup Melayu jati,
wajib bekerja sampai mati

Title

Adat hidup Melayu jati,
wajib bekerja sampai mati

Subject

Ungkapan

Creator

Tenas Effendy

Source

Ethos Kerja (Des 2003)

Identifier

9582

Text

Untuk apa dihidupkan Tuhan,
untuk mengabdi pada kebajikan

Untuk apa hidup di bumi,
untuk mengerjakan amal bakti

Teruk muda, senang tua

Teruk bapak, senang anak

Teruk laki, senang bini

Terbuang umur, badan terkubur

Terbuang masa, badan binasa

Terbuang daya, badan teraniaya

Terbuang langkah, tercampak tuah

Terbuang tulang, celaka datang

Tertidur siang, rezki melayang

Umur jangan dibuang-buang,
bekerja jangan alang kepalang

Umur jangan disia-sia,
bekerja jangan sambil lewa

Untuk apa guna akal,
untuk bekerja mencari bekal

Untuk apa menjadi orang
untuk bekerja membanting tulang

Untuk apa menjadi manusia
untuk bekerja membuat jasa

Untuk apa hidup di dunia,
untuk bekerja membuat jasa

Untuk apa berumur panjang,
untuk beramal pagi dan petang

Untuk apa usia lanjut,
untuk bekerja sepanjang patut

Untuk apa akal diberi,
untuk berusaha bersiap diri

Siapa hidup melalaikan tugas,
sesudah mati badan terhempas

Siapa hidup berat tulang,
alamat mati dalam maragang

Siapa hidup enggan menguit,
alamat mati dalam bersempit

Siapa hidup enggan mengais,
sesudah mati sesal tak habis

Siapa hidup berat tangan,
alamat mati dalam meragang

Siapa hidup berpangku tangan,
alamat mati dalam penderitaan

Siapa hidup bergoyang kaki, alamat mati kena cemeti

Siapa berat tulang, tak kan pernah kenyang

Siapa berat kaki, tak kan pernah berezeki

Siapa suka lalai, tak kan pernah menggulai

Siapa lalai, tak kan menuai

Siapa lengah, tak kan semenggah

Siapa hidup bermalas-malas,
alamat mati di dalam cemas

Siapa hidup lupa beramal,
alamat mati dalam menyesal

Siapa hidup bersia-sia,
alamat mati tidak berasa

siapa hidup membuang masa,
alamat mati menanggung nista

Pandai mencari hidup menjadi,
pandai bekerja hidup berguna

pandai ke tanah hidu berfaedah,
pandai mengekas hidup berbekas

Pandai berusaha hidup sentosa,
pandai bekerja hidup pun jaya

RUntuh marwah karena lengah,
runtuh martabat kerja mengumpat

Rusak manusia malas bekerja,
rusak orang berat tulang

Siap hidup tak ingat kerja,
alamat mati menanggung siksa

Siapa hidup lupa mencari
alamat bala menimpa diri

Siapa hidup membuang umur,
alamat sengsara di dalam kubur

Siapa hidup berlalai-lalai,
alamat di akhirat hidup meragai

Siapa hidup berlengah-lengah,
alamat mati di dalam hina

Nikmat nasi ladang sendiri,
nikmat kenyang tidak berhutang

Orang pandai tiada lalai,
sesudah tua tinggal menuai

orang berilmu hidupnya tahu,
orang berbudi hidup berarti

Orang bertuah hidup berfaedah,
orang ternama hidup berguna

Orang cerdik bekerja asik,
orang bodoh kerja mengeluh

Orang gila tidak bekerja,
orang sakit tidak menguit

Orang sesat hidup tak bermanfaat,
orang celaka hidup tak berguna

Pagi berladang, petang berdendang

Pagi berladang, petang kenyang

Pagi bekerja, petang manja

Pagi berpenat, petang rehat

pagi berpanas, petang beremas

Pagi berpenat, petangnya nikmat

Penat berhujan, penat makan

Pecah periuk tak mau berteruk

Pecah belanga tak mau bekerja

Pecah pinggan karena penyegan

Mulia orang rajin ke ladang,
sepanjang tahun hatinya lapang

Mulia orang rajin berternak,
makan sedap tidur pun nyenyak

Mulia orang rajin memukat,
hati lepas rezki pun dapat

Mulia orang rajin ke laut,
bekerja keras menghadang maut

Mulia diri rajin mencari,
mulia bangsa rajin bekerja

Mulia ayah mencari nafkah,
Mulia ibu bekerja tahu

Mulia bapak rajin melasak,
mulia anak kerjanya tunak

Mulia orang bekerja keras,
pahit manis hatinya puas

Mulia orang membanting tulang,
sakit senang hatinya tenang

Mulia orang rajin ke tanah,
anak cucunya beroleh berkah

Mulia muda mau bekerja,
mulia tua berhabis daya

Naik nama karena usaha,
naik bangsa karena jasa

Lupa hidup disuruh berupaya,
sesudah mati badan sengsara

Lupa hidup wajib beramal,
sesudah mati baru menyesal

Lupa hidup mencari bekal,
sesudah mati nama terjual

Manusia hidup karena bekerja,
manusia mati karena budi

Mulia hidup di atas dunia
mencari nafkah menghimpun pahala

Mulia hidup di muka bumi,
menghabiskan umur beramal bakti

Mulia hidup meninggalkan amal,
mulia mati meninggalkan budi

Mulia hidup berbuat pahala,
sesudah mati mengelak bala

Mulia mati dalam bekerja,
nama harum pahala pun ada

Mulia orang mencari nafkah,
walau sedikit membawa berkah

Lupa hidup wajib mencari,
sesudah mati menyesal diri

Lupa hidup wajib mengais,
sesudah mati baru menangis

Kalau bekerja tidak menelap,
dunia kelam akhirat pun gelap

Kalau hidup mengelak kerja,
percuma saja disebut manusia

Kalau tak mau berusaha,
jangan disebut anak manusia

Kalau hidup menafikan usaha,
alamat menjadi hamba sahaya

Lupa mencari celaka diri,
lupa bekerja celaka bangsa

Lupa hidup wajib bekerja,
sesudah mati beroleh siksa

Lupa hidup wajib berusaha,
sesudah mati badan teraniaya

Lupa hidup wajib mengekas,
sesudah mati badan melengas

Kalau hidup meninggalkan upaya,
anak cucu hidup teraniaya

Kalau hidup mengabaikan kerja,
turun temurun tak kan berharga

Kalau hidup menantikan kerja,
turun temurun menjadi hamba

Kalau hidup mencanguk di rumah,
anak cucu takkan semenggah

Lalai di dunia mati merana,
lengah bekerja hidup sengsara

Lalai hidup umur terbuang,
lengah bekerja ditimpa malang

Lengah di dunia hidup sia-sia
lengah berusaha hidup tersiksa

Hendak tinggi gerakkan kaki,
hendak rendah bawa berlengah

Hidup manusia untuk bekerja,
hidup hewan untuk makan

Hina hidup tidak bekerja,
hina mati tidak berbudi

Hina manusia tidak bekerja,
hina binatang tidak bersarang

Ingin mulia, bekerja
ingin kaya, berupaya

Ingat isteri, mencari,
ingat anak, melasak

Ingat orang tua, berusaha,
ingat saudara, bekerja

Ingat ibu bapak, mengepak,
ingat anak cucu, berpacu

Ingat sakit, menguit,
ingat susah, bersusah

Ingat tangis anak, mengais,
ingat tangis isteri, mencari

Jika hidup tidak bekerja,
aib datang malu menimpa

Jika hidup tak ingat mati,
bekerja malas, mencari berhenti

Jika hidup tidak beriman,
bekerja malu beramal segan

Jika hidup tidak beradat,
bekerja lengah, beramal tidak dapat

Jika hidup tak tahu diri,
bekerja malu, malas mencari

Jika hidup tidak berakal,
umur habis karena membual

Jika hidup tak bertanggung jawab,
umur habis membuang cakap

Daripada hidup tidak bekerja,
eloklah mati sebelum disiksa

Elok manusia ada kerja,
molek orang ada yang dipegang

Elok manusia karena berusaha,
molek diri karena mencari

Elok budi karena beramal,
elok mati karena berbekal

Elok di dunia karena bekerja,
elok di akhirat karena ibadat

Enggan bekerja hidup sia-sia,
enggan beramal mati menyesal

Enggan mencari dunia lari,
enggan beribadat akhirat tak dapat

Enggan berusaha terlepas dunia,
enggan berbudi akhirat pergi

Gelap dunia tak ada kerja,
gelap akhirat tak ada ibadat

Gelisah hidup tak ada usaha,
gelisah mati tak ada dinanti

Gelap hidup kerja tak sanggup,
sesudah mati amal tak jadi

Hendak dunia banyakkan kerja,
hendak akhirat banyakkan ibadat

Diam di dunia untuk bekerja,
diam di akhirat untuk ibadat

Dosa hidup tak mau bekerja,
dosa akhirat tak ada ibadat

Daripada hidup menghabiskan umur,
eloklah masuk ke liang kubur

Daripada hidup membuang usia,
eloklah mati selagi muda

Daripada hidup sia-sia,
eloklah mati sebelum tua

Daripada hidup membuang masa,
eloklah mati sebelum berdosa

Dapat pahala karena kerja,
dapat rahmat karena berbuat

Daripada hidup tidak berguna,
eloklah mati berkalang tanah

Bertuah hidup orang bekerja,
umur habis tidak sia-sia

Berupaya sehabis tenaga,
berusaha sehabis usia

Celaka orang membuang umur,
malas bekerja banyak tidur

Celaka nasib orang pemalas,
umur habis tiada bekas

Celaka hidup orang merugi,
umur habis kerja tak jadi

Celaka hidup orang yang bebal,
umur habis tiada berbekal

Celaka hidup orang aniaya,
umur habis tak ada usaha

Celaka hidup orang yang sesat,
umur habis tiada manfaat

Celaka hidup orang yang malang,
umur habis dibuang-buang

Celaka hidup orang terkutuk,
umur habis dalam mengantuk

Dapat dunia karena bekerja,
dapat akhirat karena ibadat

Bekerja sampai tua, berbuat sampai ke lahat

Adat hidup di atas dunia,
tua muda wajib bekerja

Adat hidup di muka bumi,
wajib bekerja sebelum mati

Adat hidup Melayu jati,
wajib bekerja sampai mati

Adat hidup Melayu beradat,
wajib bekerja sampai ke lahat