Adat jantan mati di gelanggang

Title

Adat jantan mati di gelanggang

Subject

Ungkapan

Creator

Tenas Effendy

Source

Ungkapan Tradisional Melayu-Riau (I)

Identifier

24162

Text

Kalau hendak jadi saudagar:
jauhkan segala sifat yang ingkar
bercakap lurus berkata benar
untung rugi pandai menakar

Kalau hendak jadi orang baik:
jauhkan segala sifat munafik
sebarang laku hendaklah selidik
lidah bergoyang pada yang baik

kalau hendak jadi ikutan:
jauhkan segala perangai setan
buang segala sifat penyegan
banyakkan kerja, sedikitkan perkataan
sempurnakan amal, kuatkan iman

Kalau hidup di dalam kampung
pahit manis sama ditampung

kalau hidup berorang ramai
tegur sapa hendaklah pandai

Kalau hidup di dalam negeri,
jangan pentingkan diri sendiri

Kalau hdiup di dalam banjar
pantang larang jangan dilanggar

Kalau hidup berbilang kaum,
adat lembaga hendaklah maklum

Kalau hidup berkaum kerabat,
sesak sempit sama diingat

Kalau hidup hendak terpuji:
jauhkan segala sifat yang keji
tegak belajar, duduk mengaji
pakailah segala sifat terpuji

Kalau hidup hendak senang:
pakailah sifat tenggang-menenggang
berkata benar dapat dipegang
banyakkan kerja dari melenggang
adat dan syarak jangan dibuang

Kalau hidup hendak berguna:
baik-baik menjaga nama
menjunjung adat dengan agama
bekerja tidak mencari nama
memakai sifat budi utama

Kalau hedak menjadi orang budiman,
penuhkan dada dengan iman

Kalau hendak jadi orang ternama,
pakailah segala sifat utama

Kalauhendak jadi ulama,
galilah segala ilmu agama

Kalau hendak jadi Raja:
jauh segala sifat tercela
hilangkan sifat meraja-raja
dirikan adat dengan agama
adilkan hukum dengan undangnya

Kalau hendak menjadi menteri:
tegakkan malu dan tahu diri
jauhkan pintak banyakkna beri
pada amanah janganlah lari

Kalau hendak jadi penghulu:
jauhkan sifat menghulu-hulu
penuhkan dada dengan ilmu
tunjuk dan ajar jangalah jemu
banyakkan kawan jauhkan seteru
banyakkan sabar, jauhkan cemburu

Kalau hendak menjadi Dubalang:
jauhkan segala sifat pembimbang
muduh datang jangan dibilang
bijak menepis mata pedang
awas telinga, tajam memandang

Kalau hendak menjadi guru:
rahasia alam hendaklah tahu
tunjuk ajar tak pernah jemu
sebelum mengajar belajar dulu
sebelum menegah, berhenti dulu
sebelum menyuruh, kerjakan dulu

Berumah tangga banyak kurangnya:
entah kurang kasih sayang,
entha kurang bela pelihara
entah kurang tunjuk ajar
entah kurang kain baju
entah kurang makan minum
entah kurang unjuk beri
entah kurang minat khidmat
entah kurang jenguk jelau
entah kurang segan sangka
entah kurang periuk belanga
entah kurang tikar bantal
entah kurang piring mangkuk
entah kurang ipar durai

Kalau hendak menjadi orang
ilmu di dada jangan kurang

Kalau hidup hendak beruntung,
pandai-pandai dalam berhitung

Kalau hidup hendak terpuji
pandai-pandai membawa diri

Kalau hidup hendak sejahtera:
pandai-pandai dalam berkira
pahit manis jangan dikira
banyakkan kerja dari bicara
banyakkan sahabat, hampiri saudara

Kalau hidup hendak bahagia:
aib malu hendaklah jaga
unjuk beri jangan dihingga
sedikitkan tidur banyakkan jaga
jangan memilih sebarang kerja

Kalau hidup hendak selamat:
cari ilmu dunia akhirat
jauhkan dengki, dendam kesumat
sesama manusia banyakkan minat
pada orang tua banyakkan khidmat
carilah kerja yang bermanfaat

Kalau hidup hendak mulia:
jauhkan sifat dengki aniaya,
pegang amanah dengan setia
amal ibadat hendaklah jaga
tekunkan jera, jauhkan jera

Kalau hidup hendak terpandang:
kerja berat jangan dipantang
siapkan diri sebelum petang
banyakkan budi jauhkan hutang
menuntut ilmu jangan dibilang
amalkan ibadat jadikan tiang

Sekali parang diayun,
dua tiga ladang sudah

Sekali mengayun beliung,
dua tiga ladang terbentang

Tanda jerat dijenguk-jenguk,
tanda ladang dijelang-jelang
tand akaum ditengok-tengok
tanda saudara diulang-ulang

Adat hidup sama senegeri:
kurang, beri-memberi
kosong, isi-mengisi
condong, sokong-menyokong
hutang emas, sama dipampas
hutang budi, sama diingati
hilang, sama disawang
lari, sama dicari
perisa, sama dirasa
elok, sama ditengok
pahit, sama dipalit (dicalit)
sempit, sama berhimpit
lapang, sama berlegar
balak, sama ditolak
musuh, sama digocoh
lawan, sama dipadan
lemah, sama dipapah
berat sama diangkat,
ringan sama dijinjing
lebih beri memberi
kurang isi mengisi
sakit jenguk-menjenguk
senang jelang-menjelang
jauh ingat-mengingat
dekat lihat-melihat
lupa sama menyapa
tidur jaga-menjaga
adat sama diangkat
syawak sama dibawak
pusaka sama dipelihara
undang sama dipegang
hukum sama dimaklum

Yang baharu robah-berobah:
entah berobah tegur sapanya
entah berobah laku perangainya
entah berobah sifat fiilnya
entah berobah isi hatinya
entah berobah budi bahasanya
entah berobah sukat timbangnya
entah berobah duduk tegaknya
entah berobah akal pikirannya
entah berobah pemandangannya
entah berobah pendengarannya
entah berobah yang dipakainya
entah berobah yang ditujunya
entah berobah adat lembaganya
nasib baik berobah elok
nasib buruk berobah buruk

Tanda yang baharu ada kurangnya:
entah kurang akal pikirnya,
entah kurang tegur sapanya
entah kurang budi bahasanya
entah kurang isi dadanya
entah kurang pendengarannya
entah kurang pemandangannya
entah kurang perasaannya
entah kurang tunjuk ajarnya
entah kurang adat lembaganya
entah kurang minat khidmatnya
entah kurang bela peliharanya
entah kurang unjuk baginya
entah kurang kasih sayangnya
entah layan ladannya
entah kurang taat setianya
entah kurang kain bajunya
entah kurang rumah tangganya
entah kurang makan minumnya

Berladang, diulang-ulang
memukat, diangkat-angkat

Kalau kasih hendak panjang:
jauh dijelang-jelang
dekat dipandang-pandang
terlanjur, tegur-menegur
tersesat ingat-mengingat
terlupa, sapa-menyapa

Hilang disawang,
cempung diselami
sesat diunut

Adat hidup sama sekampung:
sakit tolong-menolong
sumbang, timbang-menimbang
berat angkat-mengangkat
kurang, talang -menalang
luap, sapa-menyapa
senang, tenggang-menenggang
susa, rasa-merasa
sesat, ingat-mengingati
adat sama diangkat
lembaga sama dijaga
syarak sama disimak
undang sama disandang
hukum sama maklum
pusak sama dipelihara
yang tua sama dimulia
yang patut sama diikut
yang baik sama diambik
yang melintang sama dibuang
yang hutang sama ditimbang
yang aib sama dikacip
yang muda sama dimanja

Awak yang bertungkus lumus, orang yang bergendang perut

Awak yang tunggang langgang, orang yang senang lenang

Awak yang bungkuk, orang yang duduk

Awak yang berendam, orang yang menginyam

Awak yang berjemur, orang yang dapat telur

Ayam ada rebannya
kambing ada kandangnya
kerbau ada padangnya
semut ada sarangnya
manusia ada rumahnya

Burung ada sarangnya,
orang ada rumahnya

Berburu tak beranjing,
berjalan (di rimba) tak berintis

Sekali merengkuh dayung
dua tiga pulau terlampau

Sekali membuka pura
dua tiga hutang terbayar

Sekali pergi beramu
dua tiga rumah terdiri

Sekali mencacak tumang,
dua tiga periuk terjerang (masak)

Ada beras ada padi,
ada yang keras, ada yang berbudi

Ada kail ada umpannya,
ada fiil ada padannya

Kaluk paku cabang bercabang,
elok laku dipandang orang

Kaluk paku tepi ladang,
elok laku dicari orang

Awak menanam, orang yang menuai

Awak memasak, orang yang menggasak

Awak yang memukat, orang yang mendapat

Awak yang memeram, orang yang makan

Awak yang menahan jerat, orang yang dapat

Awak yang berpeluh, orang yang kenyang

Awak yang mengeram, orang yang menetaskan

Awak yang berhujan berhari, orang yang kenyang

Ada mangkuk ada cawannya,
siapa bengkok banyak lawannya

Ada buluh ada betung,
ada tabuh ada pemutung

Kita buluh orang betung,
kita bergaduh, orang beruntung

Ada duri ada onak,
ada budi ada kehendak

Ada parut ada luka,
ada penurut ada penderhaka

Ada rapat ada renggang,
ada yang dapat ada yang mengerang

Padi hijau tengah ladang,
hati risau bawa sembahyang

ada semut ada gula,
ada buntut ada kepala

Ada ikan ada sisiknya,
ada iman ada baiknya

Ada piring ada mangkuk,
ada miring ada bengkak

Ada puntung ada api
ada untung ada rugi

Ada padi ada lalang
ada budi ada hutang

orang puas, awak melawas

Orang puas awak melengas

Orang menuai, awak terburai

Orang mengakah, awak melukah

orang di atas, awak kena tetas

Orang lemak, awak kemak

Orang perisa, awak tersiksa

Orang gemuk, awak terpuruk

Ada ubi ada batas,
ada budi ada balas

Yang terpuruk yang teruk,
yang terinjak yang linyak

Binatang diikat dengan tali
orang diikat dengan janji

Yang terendam yang basah,
yang terpanggang yang panas

Yang kedekut yang takut
yang tamak yang kemak

Yang terhimpit yang menjerit
yang tertindih yang pedih

Yang memikul yang berat
yang luka yang pedih

yang menelan yang merasa pahitnya
yang tertekan yangmerasa sakitnya

Orang yang kenyang, awak yang mengerang,
orang makan nangka, awak dapat getahnya
orang makan sedap, awak yang mengidap

Orang untung, awak buntung

Orang mendapat, awak melepat

Orang kaya, awak teraniaya

Orang mengena, awak merana

Orang buncit, awka terkincit

orang senang awak pusang

Yang perit yang menjerit,
yang kenyang yang senang lenang

Yang digocoh yang mengaduh,
yang dicubit yang sakit

malang kuncup tidak berbau,
malang hidup tidak berguna

Malang kuncup tak jadi kembang,
malang hidup tak jadi orang

Hidup api karena kayunya,
hidup hati karena ilmunya

Mengikat binatang dengan tali,
mengikat orang dengan budi

Binatang dipegang pada talinya,
orang dipegang pada janjinya

Yang ditengok budi
yang dipegang janji

Yang dirasa sedapnya
yang dipegang cakapnya

Yang dipandang keletahnya,
yang dipegang lidahnya

Memikat burung dengan getah
memikat orang dengan lidah

Orang bebal suka membual,
orang berilmu suka berguru

buta mata tidak kan leta
buta hati rusaklah budi

Hilang bekal dapat diganti,
hilang akal khianatlah diri

Putus sirih tampak gangangnya,
putus kasih tampak belangnya

Patah lidi habislah sapu,
patah hati habislah malu

hilang nangka tinggal kulitnya
hilang laka tinggal sakitnya

Habis baja tinggal karatnya
habis kerja tinggal penatnya

hilang penyengat timbul lebah
hilang semangat timbul susah

Celaka ladang hilang padinya
celaka orang hilang budinya

celaka belalang patah kakinya,
celaka orang patah hatinya

Suka merajuk, pesuk
suka meradang, hilang

Suka merajuk, teruk
suka meradang, terbuang

Suka merapek, melepek
suka menyanyah, lunyah

Orang pandir suka menyindir
orang bodoh suka bergaduh

Pucuk resak dimakan rusa,
kalau memintak jangan memaksa

Mintak jangan berkepanjangan,
memberi jangan berlebihan

Keras hati, mati
keras kepala, bala

Keras hati menjadi,
keras kepala, menggila

Lancang mulut, kalut
lancang lidah, patah
lancang cakap, lesap

Dendam jangan disimpan
sayang jangan dihabiskan

Dendam jangan dipendam,
sayang jangan dibuang

Benci jangan diikutkan
kasih jangan diturutkan

Kalau menari jangan berebut,
kalau memberi jangan disebut

Sayang tidak membuang,
benci tidak mencaci

Angan lalu angin lalu

Lulus angan dilalukan,
sampai angan diturutkan

Anak seorang tunggal-tunggalan,
tempat berlabuh kasih sayang
tempat berteduh ibu bapak
tempat hutang dibayarkan
tempat amanah disampaikan

Anak dua balam selenggek,
dua hutang dibayarkan
dua amanah disampaikan

Anak tiga, tiga hutangnya,
tiga amanah yang dipikul
untung baik hutang terbayar
untung buruk bala menimpa

Anak empat, empat hutangnya,
empat amanah yang dipikul
empat beban yang disandang
untung sabut ia timbul
untung batu ia tenggelam

Anak lima, terlima-lima
lima hutang dibawanya
lima amanah ditimpakannya
lima beban diberikannya
untung elok lepas makan
untung buruk kebuluran

Anak enam, enam hutangnya,
enam amanah yang dibawanya
enam beban yang dipikulnya
untung elok tidak mencuri (menyalah)
untung buruk badan binasa (jahanam)

Anak tujuh, tujuh hutangnya,
tujuh amanah yang dibawanya
tujuh beban yang ditimpakannya
untung elok tidak gila
untung buruk hidup sengsara

Anak berbelas tersia-sia,
sia-sia lahir batinnya
sia-sia hidup matinya
sia-sia ibu bapaknya

Kalau menari jangan menghentak,
kalau memberi jangan memintak

Pisang masak dalam kawah,
orang memintak tangan di bawah

Banyak tandak banyak gendangnya,
banyak budak banyak hutangnya

banyak ternak banyak rebannya,
banyak anak banyak bebannya

Buah punak dari seberang,
tuah anak menjadi orang

Buah punak lebat dahannya,
tuah anak kuat imannya

Tuah landak pada durinya,
tuah anak pada budinya

Orang bertanak dalam periuk,
orang beranak dalam teruk

Banyak anak banyak gunanya,
banyak mulut yang disuapkan
banyak hutang yang ditanggungkan
banyak fitnah yang dirasakan

Banyak anak banyak gunanya,
banyak bala yang dibawanya
banyak cela yang menantinya
banyak fitnah yang menunggunya

banyak anak banyak perangai,
banyak kerja yang terbengkalai
banyak hutang yang tak selesai
banyak amanah yang tak sampai

Banyak anak banyak kebelannya
banyak fiil kan menyalah
banyak malu kan dirasa
banyak seteru kan bersua

Banyak badak banyak culanya
banyak budak banyak celanya

banyak badak banyak kulitnya,
banyak budak banyak sulitnya

Bnayak badak banyak kubangnya,
banyak budak banyak lubangnya

Banyak dedak banyak antahnya,
banyak budak banyak keletahnya

Banyak dedak banyak sekamnya,
banyak budak banyak ragamnya

Bnayak tandak banyak lagunya,
banyak budak banyak maunya

Banyak tandak banyak hentaknya
banyak budak banyak pintaknya

Banyak tandak banyak langkahnya,
banyak budak banyak tingkahnya

Banyak sumbu banyak terangnya,
banyak bertanak banyak berasnya
banyak ilmu banyak senangnya
banyak anak banyak naasnya

Orang bertanak kita bertanak,
tudung periuk jangan dibuka
orang beranak kita beranak
untung buruk badan celaka

Kalau ingin beranak, siapkan kain basahan

Kalau ingin beranak, tempahlah susah

kalau berjalan siapkan bekal,
kalauberanak siapkan susah

Kalau berjalan siapkan uncang,
kalau beranak siapkan hutang

Banyak batang perkara batang,
batang punak dibuat peti
banyak hutang perkara hutang
hutang anak membawa mati

Banyak rotan perkara rotan,
rotan pandak dibuat bakul
banyak beban perkara beban
beban beranak berat dipikul

banyaklah rotan dibuat bakul,
rotan pandak dikerat-kerat
banyaklah beban dapat dipikul
beban beranak teramat berat

Ikan belanak di dalam belat,
patah galah dilanda pukat
beban beranak teramat berat
salah-salah hidup melarat

karena harta buta
karena anak kemak

Banyak onak ditengah bakal,
banyak anak rumah terjual

Buah punak dimakan tupai,
karena anak badan tergadai

Buah punak dimakan burung,
karena anak badan terkurung

Kalau bertanak jangan menugal
kalau beranak jangan menyesal

Kalau bertanak jangan memukat,
kalau beranak jangan mengumpat

Orang bertanak kita bertanak,
ketika makan orang berkumpul
orang beranak kita beranak
celaka badan hutang yang timbul

Banyak samak banyak kulitnya,
banyak anak banyak penyakitnya

Banyak onak banyak kaitnya,
banyak anak banyak pahitnya

Banyak semak banyak resamnya,
banyak anak banyak ragamnya

Batang punak diujung permatang
orang beranak dikandung hutang

Besar pasak besar tiangnya,
besar anak besar hutangnya

Banyak tepak banyak sirihnya,
banyak anak banyak pilihnya

Buah punak dimakan pelanduk,
karena anak badan teruk

Banyak onak jalan lati,
banyak anak makan hati

Buah punak masaknya hitam,
karena anak tak tidur malam

Banyak retak banyak sumbingnya,
banyak anak banyak rundingnya
(Banyak anak banyak runsingnya)

Batang punak tumbang ke tunggul,
datang anak hutang pun timbul

Batang puank di tengah permatang,
datang anak fitnah pun datang

Banyak bertanak banyak nasinya,
banyak anak banyak kali-kalinya

banyak bertanak banyak gulainya
banyak anak banyak perangainya

Banyak pasak banyak pakunya,
banyak anak banyak lakunya

Sejudu sarung dengan isinya,
sejudu hulu dengan putingnya

Banyak semak banyak durinya
banyak tamak banyak ruginya

Bnayak onak banyak semaknya,
banyak anak banyak kemaknya

Ada punak ada terentang,
ada anak ada hutang

Banyak samak banyak terentang,
banyak anak banyak hutang