Akal belum tumbuh
Pikir belum kembang

Title

Akal belum tumbuh
Pikir belum kembang

Subject

Ungkapan

Creator

Tenas Effendy

Source

Ungkapan Tradisional Melayu-Riau (VI)

Identifier

29926

Text

Sekali bermenantu
Sakit payah wajib dibantu

Sekali bermenantu
Sakit payah wajib dibantu

Mertua bijak
Menantu temak

Karena mertua
Menantu teraniaya

Karena menantu
Mertua ditimpa malu

Mertua pandai menyimak
Menantu pandai membawak
Dunia akhirat beroleh nikmat

Kasih bersambut
Sayang berikut

Kasih berturut
Sayang berunut

Pantang berkerabat
Masing-masing duga menduga

Pantang bermain
Masing-masing lenjin melejin

Pantang saudagar, tidak sabar

Pantang raja, tidak periksa

Pantang penghulu, tak tahu malu

Pantang datuk, tak tahu duduk

Pantang dubalang, tak tahan hilang

Pantang tua, tak dapat dipercaya

Pantang muda, tak tahu bertanya

Pantang laki, tak tahu memberi
Pantang bini, tak tahu mengerti

Pantang mertua jera menjera

Mertua tahu duduknya

Menantu tahu tegaknya

Rusak menantu karena mertua

Mertua tak pemuak
Menantu tak penjemu

Mertua bertingkah
Menantu tidak membiga-biga

Terpandang kebayang-bayang

Kalau berbidan, turut kata bidan

Kalau berlayar turut kata nahkhoda

Kalau berpenghulu, turut kata penghulu

Kalau beraja turut titah raja

Kalau bermamak, turut kata mamak

Kalau berlaki turut cakap laki
Kalau berbini dengar cakap bini

Kalau berkawan
sama-sama menentukan haluan

Pantang berkawan
Membawa haluan masing-masing

Pantang berteman
Masing-masing mencari jalan

Pantang bersahabat
Masing-masing mencari kiblat

Pantang bersaudara
Masing-masing kira mengira

Pantang berkaum
Masing-masing membuat hukum

Pantang senegeri
Masing-masing membawa diri

Pantang sebanjar
Masing-masing besar membesar

Pantang sekampung
Masing-masing sombong menyombong

Kalau lah jatuh percuma mengeluh

Kalau lah campak, percuma berteriak

Kalau salah, percuma berkelah

Mengelak sebelum campak

Bersungguh sebelum mati

Berupaya sebelum kena

Berpegang sebelum tumbang

Bergayut sebelum hanyut

Air selubuk sama tawarnya

Air selabu, sama rasanya

Sedang sesuap mengenyangkan
Apatah lagi sepinggan penuh

Biar sesuap, asal menjadi darah daging

Makan sama sepiring
Selera masing-masing

Yang pendapat bertingkat tingkat

Yang selera berbeda-beda

Yang dingin berlain-lain

Makan harta anak yatim
Dunia akhirat ditimpa lalim

Makan hak orang
Dunia akhirat hidup mengerang

Makan harta aniaya
Dunia akhirat beroleh hina

Mengisi air ke raga
Badan teruk hasil tak ada

Gelap mata
Menjemput leta (nista)

Hilang akal karena bebal
Hilang pikir karena pandir

Hilang tuah karena nyanyah

Patah cakap karena silap

Patah lidah karena salah

Tersumbat mulut karena takut

Hilang semangat karena umpat

Hidup semanagat karena minat

Sudah disengat, baru ingat

Sudah lesi, baru menjadi

Sudah penat, baru dapat

Sudah letih baru boleh

Hidup salah menyalah
Dunia akhirat menanggung susah

Mencari rezeki akal mengakal
Segala harta tidak kan kekal

Mencari rezeki tipu menipu
Segala amal tidak kan laku

Mencari rezeki halal haram
Dalam akhirat hidupnya karam

Makan rezeki tidak berpantang
Dunia akhirat menanggung hutang

Makan rezeki tidak memilih
Hilang percuma amalan saleh

Makan rezeki dari yang jahat
Dunia celaka, mati melarat

Makan rezeki dari yang haram
Dunia hina, akhirat karam

Makan rezeki dari yang buruk
Dunia payah akhirat teruk

Makan rezeki harta orang
Dunia mengutuk, akhirat memarang

Hidup berdengki-dengki
Dunia akhirat badan merugi

Hidup seteru berseteru
Dunia akhirat beroleh malu

Hidup dendam berdendam
Amal ibadat habis tenggelam

Hidup bermusuh-musuhan
Amal ibadah tidak senonoh

Hidup iri mengiri
Dunia akhirat merana diri

Hidup kata mengata
Dunia akhirat terlunta-lunta

Hidup fitnah menfitnah
Amal ibadat tak ada faedah

Hidup maki-memaki
Amal ibadah tak kan menjadi

Hidup hasut menghasut
Dalam neraka badan dilecut

Hidup berdendam-dendam
Dalam neraka badan direndam

Hidup fitnah menfitnah
Dalam neraka dicabut lidah

Hidup seteru berseteru
Dalam neraka badan dipalu

Hidup beri memberi
Dalam surga tempat diberi

Hidup lesi melesi
Dalam neraka dirantai besi

Pikir sepanjang mungkin

Akal sepanjang dapat

Akal diasah
Pikir ditajamkan (dipertajam)

Akal diperbanyak

Akal mencari
Pikir memberi

Akal jadi modal

Bermodalkan akal

Bersenjatakan ke akal

Pakaian hidup, akal
Pakaian mati, amal

Akal mencari bekal
Amal menjadi bekal

Akal menyalah
Dunia akhirat dapat susah

Akal buruk
Dunia akhirat badan terpuruk

Selisih paham, buahnya dendam

Silang sengketa, buahnya peta

Silang pendapat, buahnya umpat

Akal hilang – hilang timbul

Pikiran timbul tenggelam

Pengenang lupa lupa ingat

Tertumbuk paham
Hari pun malam

Hilang akal habislah daya

Patah hati
Timbullah benci

Pikiran jernih
Akalpun bersih

Pikiran berbelok-belok
Akal berkelok-kelok

Tak habis pikir

Tak masuk akal, diam

Tak lulus angan ,jangan

Berlantas angan

Tiba yang berat, berlepas tangan

Akal bengkok
Pikiran menyalah

Akal sesat
Pikir menyesatkan

Akal lurus
Pikiran benar

Akal betul
Pikiran benar

Akal mengakal-akalkan

Akal hendak kenyang
Pikiran hendak menang

Akal hendak kenyang seorang

Akal hendak menjual orang

Akal tertumbuk
Pikiran suntuk

Tertumbuk paham

Mati akal tertumbuk paham

Mati akal hilang kira-kira

Hilang akal habis kira-kira

Akal bersecerdik
Pikiran bersebodoh

Pikiran bersepandir

Akal hendak mengena
Pikiran hendak mendapat

Akal tak hendak kalah

Akal tak mau diam
Pikiran tak mau berhenti

Akal mengekalkan
Pikir memikirkan

Akal sesat
Pikir tersumbat

Akal tak betul

Berbedak lumpur

Bertudungkan daun

Berpinggan daun

Bercawan tempurung

Berkaki pendek

Bertangan buntung

Kuku belum tumbuh
Taring belum menyorong

Akal pendek
Pikiran singkat

Akal belum menyorong

Pikiran dangkal

Pendek kira-kira

Akal belum tumbuh
Pikir belum kembang

Akal tak menentu
Pikiran tak tetap

Akal tak bertambah
Pikiran tak menyorong

Sempit dunia karena aniaya

Sempit rumah karena tamak

Berbaju kain belacu

Bercelana sampak

Berkain terap

Berkelambu resam

Berbantal tempuyung

Beratapkan langit

Berdindingkan pelepah

Berlantaikan kulit (kayu)

Berperahukan upih

Bersampankan batang hanyut

Berperiukkan buah kulim

Bergelang rotan

Bercincin akar

Dunia tempat bertanam
Akhirat tempat penginyam

Muda berlasak
Tua tak tersesak

Muda berpanggang
Tua bersenang

Muda bersusah
Tua mencecah

Muda melasak
Tua menggasak

Muda meragai
Tua menyingai

Memikul sebelum bungkuk

Berbeban sebelum bentan

Bertanam sebelum malam

Anak sebakul
Hutangnya sepikul

Anak sekepuk
Hutangnya bertumpuk

Anak sekeranjang
Hutangnya sekandang

Sakit dihincit
Susah dibelasah

Mengekas ketika bebas

Melenggang ketika lepang

Gelap dunia kerena selera

Umur terbuang
Matinya malang

Umur habis
Hati menangis

Umur tak dapat dimita

Kelangit pun memekik
Umur tak kan bertambah

Umur sudah
Aib tersimbah

Umur lesap
Aib tersingkap

Elok-elok memakai umur
Supaya selamat dalam kubur

Kalau bertanya
Tanyalah umur

Sepanjang panjang umur
Akhirnya masuk kubur

Memanfaatkan umur
Selamat dikubur