Antan tidal memilih lesung,
tungku tidak memilih periuk

Title

Antan tidal memilih lesung,
tungku tidak memilih periuk

Subject

Ungkapan

Creator

Tenas Effendy

Source

Kumpulan ungkapan Melayu Riau 1

Identifier

11940

Text

Adat hidup orang berakal
banyak ilmu banyak beramal
hidup di dunia mencari bekal

Adat mengundik menebus,
adat berbini mengantar

Adat larangnya sudah bertimbang

Awak memelihara sakit sambitnya
sudah elok orang yang boleh
yang pahitnya tinggal di awak

Apa membunuh tampang ubi
jatuh ke tanah ia tumbuh
campak ke tanggul ia mengelambu

Amanat jangan dilupakan,
wakil jangan ditinggalkan

Apa salah menghutangkan,
apa sakit yang membunuh

Adat hidup orang berbudi,
tahu menjaga marwah diri
pandai menenggang rasa iri
pandai membuang rasa dengki
mau bersakit kalau sempit
mau bersusah dalam payah

Adat hidup orang beriman,
segala kerja tidak menyeman
amal ibadat jadi idaman
berbuat baik tak pernah segan

Adat hidup orang sebanjar,
yang bodoh sama diajar
yang tidur dengar mendengar
yang kurang antar mengantar
yang lebih tukar menukar

Adat hidup orang bersahabat,
kalau ada sama mendapat
kalau habis sama menjilat

Adat hidup dengan tetangga
aib malu sama dijaga
anak pinak sama dibela
pahit manis sama dirasa
berat ringan sama dibawa
kaya dengan saudara mara
miskin dengan silang sengketa

Asal asli benteng aduan

Adat hidup orang beradat,
duduk tegak memegang sifat
tunjuk ajar tidak menyesat
pahit manis tidak mengumpat
kalau memberi bercepat-cepat
kalau minta berlambat-lambat
kalau menghukum bertepat-tepat
kalau bercakap tidak menyekat

Adat hidup orang serantau,
kalau sakit jelau menjelau,
kalau senang tinjau meninjau

Adat hidup orang sekampung,
yang rendah anjung menganjung
yang tinggi junjung menjunjung

Adat berpijak pada yang benar,
hukum bersandar pada yang adil

Adat tidak membuang bijak,
penghulu tidak membuang tuah

Adat hidup orang senegeri,
dalam susah beri memberi
dalam sakit bagi membagi

Adat bertali panjang bersembilu tajam

Adat duduk pada syarak,
adat tengok pada mufakat

Adat berpunca pada mufakat,
adat berlabuh pada adilnya

Adat hilang, badan terbuang

Adat menjauh, negeri pun gaduh

Adat terlimbus, marwah pun pupus

Adat bercupak dan bergantang,
adat berkati dan bertail
adat bersukat dan bertakar

Adat tak membuang bijak

Adat bersandar pada yang benar,
adat berpijak pada yang adil

Adat menunggu pada yang haq,
adat menanti pada yang lurus

Anak belatuk makan ulat,
di luar elok di dalam berkulat

Air jernih ikan pun jinak

Anak beruk makan cempedak,
di luar elok di dalam bengkak

Anak patin makan derut,
di luar licin di dalam berkerut

Anak bilis dalam pukat,
di luar manis di dalam kelat

Adat bertelingkahan,
pusaka bergiliran

Ayam seekor selesung,
payung sekaki seorang

Adat berlukai,
luki berlembaga

Adat diturut hukum pun sudah

Adat orang berhamba rakyat,
dalam lahir dia menyembah
dalam batin kita menyembah

Anjing menyalak tak menggigit,
harimau mengaum tak menangkap

Alam sebenar alam

Alam disungkup alam

Alam dilingkup alam

Alam yang teralam

Asik menyalak

Anak puaka

Anak pasak

Ada kerja ada kiatnya

Apa kata bidan

Anak ayam anak itik,
nampak diam suka menggelitik

Anak balam panjang dengutnya,
anak pendiam panjang kerutnya

anak elang makan belanak,
diluar tenang di dalam berombak

Anjing bercawat ekor (mencawat ekor)

Antar tanda,
bayar tanda

Alah gunung,
alah sayang
alah tuan
alah nyawa
alah badan
alah encik
Alah buah hati
alah anak

Alam dimakan alam

Alam dalam alam

Alam selebar talam (dulang)

Alam besar diperkecil,
alam kecil dihabisi
tinggal alam dalam diri

Alam diluar alam

Alam tak beralam

Ada bilas ada biasnya

Ajar tidak sekali tamat

Asah tidak sekali tajam

Ambil tidak sekali habis

Ada harta, semua serta

Ada pangkat, semua dekat

Ada ilmu, semua malu

Ada uang semua memandang (sayang)

Ada tuah, semua ramah

Ada tepak, ada adatnya

Air dituang, hilang
ilmu dituang, kembang

Ada tebu ada gula,
ada ibu ada kepala

Ada gula ada semut,
ada kepala jadi selimut

Aning-aning nan mendengung
belalang nan menaggung

Asing gelang dipasang (terletak)
asing perahu dibela

Agak menjelang muak

Ada padi, semua menjadi

Asik bermain tak berkain

Asik termenung hilang tuah

Akar tak lupa pada pucuknya,
pucuk yang membuang akar

Antan tidal memilih lesung,
tungku tidak memilih periuk

Adat berpasang surut,
syarak berpasang naik

Adat beruas-ruas,
syarak berbuku panjang

Ayam hitam terbang malam
hinggap di rumpun pandan
kokot ada rupa tak nampak
dijangkau tangan kena duri

Ayam putih terbang siang,
kokok berdentang-dentang
hinggap di galah panjang
bersuluh dengan matahari
disaksikan orang banyak

Akal menjemput tual

Amanah dikunyah,
pesan dimakan

Amanat diingat,
pesan disimpan

Akal panjang sejengkal

Ada duit, sama menguit

Adat hidup bersuami isteri,
sesak sempit sama mencari

Adat orang berlaki bini,
sakit senang sama sepergi

Adat orang berlaki bini,
sedikit kenyang, banyak apa lagi

Adat orang bersuami isteri,
sayang menyayang, beri memberi

Adat dunia, memandang kaya

Adat menurut zaman,
syarak menurut iman

Adat sepanjang zaman,
syarak sepanjang iman

Ayam denak tak kan beranak ayam togung

Ada ruas karena bukunya

Asap ada api tak nampak

Asik berjalan rumah bocor

Asik berbual perahu hanyut

Asik berbual nasi hangus

Api jangan diapi-apikan,
keras jangan dikeras-keraskan

Adat berumah,
kusut tak menghanyut
keruh tak membunuh

Adat berlaki bini,
kusut tak menyangkut
keruh tak menggaduh

Adat berkeluarga,
kusut tak mengalut
keruh tak menggeruh

Adat berlaki bini,
pahit jadi pelemak
asam jadi pemanis
asin jadi penyedap

Adat hidup berumah tangga,
pahit manis ditelan juga

Adat hidup bersuami isteri,
lupa kepada diri sendiri

Adat hidup berlaki bini,
ke laut ke darat sama sepergi

Aum harimau tak membunuh,
diam jerat yang menjerat

Ayam ada peterangnya,
semut ada sarangnya

Ayam tahu kan anaknya,
betung (buluh) tahu kan rebungnya

Ayam bertelur dalam semak

Anak menakah elok sisiknya

Asap tidak membakar,
salak tidak menggigit

Air mata tak kan mengenyangkan

Air mata kering,
kepala tetap juga pening

Air mata tak kan dapat merobah nasib

Air mata tak kan memecahkan masalah

Air mata tanda lemah

Air mata terbuang,
sakit pun tak hilang

Air mata tumpah,
hidup pun makin parah

Air mata tanda cinta

Air keruh jangan di taruh

Awak lahir orang tertawa,
awak mati menangis sendiri

Amal jangan ditunda-tunda

Akal ditambah,
nafsu dikurangi

Akal diperpanjang,
nafsu diperkurang

Akal dilebihkan,
nafsu dikurangkan

Anak menyalin sifat bapak

Akal ditajamkan,
amal didalamkan

Air mata tak kan menyelesaikan perkara

Adat makan hendak kenyang,
adat selera hendak perisa

Ada pantang,
ada larangnya

Ajar jangan memutar

Amal tak dapat diakal-akalkan

Akal menjadi amal,
amal menjadi bekal

Akal dijual,
amal dibeli

Akal ditinggikan
diri direndahkan

Akal dipanjangkan,
selera dipendekkan

Adat dunia, banyak aniaya

Adat dunia mencari kaya

Adat dunia hina menghina

Adat dunia hendak mengena

Adat dunia tak mau terkena

Adat alam timbul tenggelam

Adat pembual,
jual menjual

Adat makan mencari perisa

Adat binatang,
berebut kenyang (senang, menang)

Adat manusia,
berebut nama

Adat orang,
berlomba senang

Adat setan,
makan memakan

Adat iblis,
tindis-menindis

Anak punya sebab, orang tua kena azab

Anak punya kelakuan,
orang tua bertanggungan

Anak membuat penyakit,
orang tua yang diungkit-ungkit

Anak punya ragam,
orang tua tak tidur malam

Anak banyak pintak,
orang tua yang letak

Agak-agak sebelum tegak

Awas-awas sebelum mengupas

Adat hidup, terlentang-terlungkup

Anak punya hal,
orang tua yang terjual

Anak punya perangai,
orang tua yang tergadai

Anak tak betul,
orang tua kena tukul

Anak yang meracau,
orang tua dapat risau

Anak yang bergaduh,
orang tua dapat geruh

Anak tak tahu untung,
orang tua kena gantung

Anak tak tahu adat,
orang tua kena kebat

Anak punya kerja,
orang tua dapat bala

Anak punya karenah,
orang tua kena fitnah (dapat)

Anak punya tingkah,
orang tua kena pangkah

Anak punya buat,
orang tua kena umpat

Anak punya olah,
orang tua menanggung susah (salah)

Anak punya kebelan,
orang tua kena lendan

Anak tak tahu diri,
orang tua malu diri

Angan melangit,
jadi penyakit

Angan yang sepadan,
agak yang seagak

Anak membuat kisah,
orang tua dapat susah

Anak punya laku,
orang tua dapat malu

Anak membuat hutang,
orang tua ditimpa malang

Anak membuat hutang,
orang tua dipermalukan orang

Anak berhutang,
orang tua terbuntang

Anak mengayak hutang, (menghayak)
orang tua diayak orang

Adat berlaki bini,
ada bertengkar (ada gaduhnya)

Ada pantang,
ada hutangnya

Amal sejati,
tak mengenal untung rugi

Awal kerja dengan bismillah,
awal niat karena Allah

Akal panjang,
pemandangan luas

Asik memandang orang,
periuk tak terjerang

Asik bersiap,
hari pun gelap

Asik bersolek,
orang pun balik