Apa sebab parangnya patah
Karena tertakik urat kayu
Apa sebab abang menikah
Karena adik kuat mencumbu

Title

Apa sebab parangnya patah
Karena tertakik urat kayu
Apa sebab abang menikah
Karena adik kuat mencumbu

Subject

Pantun

Creator

Tenas Effendy

Identifier

5783

Text

Berebut beruk dari ke padang
Lari dikejar si ular sawah
Takut menengok bini meradang
Kaki gemetar celanapun basah

Berebut beruk merendam labu
Kancil marah buntal bersorak
Terkentut datuk dalam kelambu
Katil patah bantal berserak

Alangkah masam si buah duku
Masak belum sudah dipetik
Alangkah geram rasa hatiku
Hendak mencium hidungku pesek

Alangkah hitam kuali dijerang
Periuk berdebu tikar berdebu
Alangkah geram rasa hati abang
Menengok susumu sebesar labu

Bagaimana kaki tidakkan hitam
Memijak debu di luar sana
Bagaimana hati tidakkan geram
Nampak susumu sebesar kelapa

Bagaimana hari tidakkan kelam
Hujan turun sehari suntuk
Bagaimana kami tidakkan geram
Puan berjalan pinggul meliuk

Bagaimana kuda tidak gemetar
Ditumbuk kera di dalam gelap
Bagaimana dada tidak berdebar
Duduk berdua tangan merayap

Bagaimana unta tidakkan pening
Masuk ke paya kena perangkap
Bagaimana mata tidakkan juling
Duduk berdua kain tersingkap

Api siapa di kapal itu
Sejak senja tiada beralih
Laki siapa yang gatal itu
Nampak betina ludah meleleh

Api siapa di pondok itu
Apinya janda tengah menugal
Laki siapa yang bungkuk itu
Sudah tua gila menggatal

Anak ayam berkawna balam
Mata bengkak ingus meleleh
Awak hitam berjalan malam
Manakan nampak hamba memilih

Bagaimana main hendak selesai
Beruk menari makin menggila
Bagaimana kain tidak terburai
Menengok laki bermain muda

Bagaimana kera tidak termenung
Pisang diperam dimakan kuda
Bagaimana mata tidakkan cekung
Siang malam mengintai janda

Berlari-lari kuda di pantai
Mendengar babi berdendang sayang
Berkali-kali celana terburai
Dikejar bini berparang panjang

Apalah tanda buah bengkal
Bentuknya bulat bewarna kuning
Apalah tanda orang tua gatal
Menengok betina matanya juling

Apalah tanda buah bengkal
Pucuknya jingga batangnya rindang
Apalah tanda orang tua gatal
Menengok betina hidungnya kembang

Apalah tanda buah kepayang
Bila dimakan rasa tercekik
Apalah tanda orang tua miang
Bersua betina mata mendelik

Apalah tanda buah kepayang
Siapa merasa lidahnya pedih
Apalah tanda orang tua miang
Bersua betina ludah meleleh

Anak kera masuk ke negeri
Ramailah budak jadi menangis
Awak dah tua tak tahu diri
Memakai bedak berlapis-lapis

Anak kera masuk ke negeri
Duduk di tangga rumah dubalang
Awak dah tua tak tahu diri
Menengok betina mabuk kepayang

Anak kera masuk ke negeri
Duduk menangis sakit kepala
Awak dah tua tak tahu diri
Menengok gadis bangkit selera

Anak kera masuk ke kebun
Nampak manggis tertawa-tawa
Awak dah tua matapun rabun
Nampak gadis tergila-gila

Apa sebab parangnya patah
Karena tertakik urat kayu
Apa sebab abang menikah
Karena adik kuat mencumbu

Apa sebab orang berburu
Karena itik dimakan musang
Apa sebab abang cemburu
Karena adik berkain jarang

Apa sebab orang menjala
Karena asik mencari makan
Apa sebab abang menggila
Karena adik mandi berkemban

Apa sebab pinangnya bungkuk
Karena patah ditimpa nyiur
Apa sebabnya abang merajuk
Karena di rumah adik mendengkur

Api-api namanya kayu
Tumbuh rapat di tepi pantai
Hati-hati jika merayu
Salah alamat mati ku bantai

Api siapa di ladang itu
Api orang memeram labu
Laki siapa yang miang itu
Pagi petang dalam kelambu