apa tanda orang yang hina,
menumpang orang ianya bangga

Title

apa tanda orang yang hina,
menumpang orang ianya bangga

Subject

Ungkapan

Creator

Tenas Effendy

Source

Tunjuk Ajar Melayu

Identifier

1465

Text


apa tanda orang tak beraib,
di ketiak orang menggantungkan nasib

apa tanda orang durjana,
di ketiak orang ia bermanja

apa tanda orang tak bermalu,
hidup menumpang ia tak jemu

apa tanda orang tak cedak,
di dapur orang ia berlekak

apa tanda orang tak cedak,
hidup di celah ketiak emak

apa tanda orang celaka,
di penganggah orang ia bersuaka

apa tanda orang yang sesat,
hidup menumpang ianya lekat

apa tanda orang celaka,
di dapur orang ianya leka

apa tanda orang celaka,
hidup menyusahkan saudara mara

apa tanda orang celaka,
ke tuah orang ia berbangga

apa tanda orang yang hina,
menumpang orang ianya bangga

apa tanda orang terkutuk,
di ketiak orang ianya duduk

apa tanda orang yang hina,
di ketiak orang tempat diamnya

apa tanda orang yang hina,
ke periuk orang tempat hidupnya

apa tanda orang yang hina,
hidup menumpang ke mana-mana

apa tanda orang yang malang,
hidup menyelit di ketiak orang

hidup bergantung kepada orang lain,
alamat tua tidak berkain

hidup menumpang periuk orang,
lidah patah, kaki terpalang

hidup bergantung kepada orang lain,
marwah hilang hidup pun lenjin

hiudp menumpang periuk orang,
orang mencerca muka belakang

hidup menumpang periuk orang,
hati berkarat pikiran kurang

hidup menumpang periuk orang,
alamat tercampak ke dalam lubang

hidup menumpang di dapur orang,
bagaikan telur menjadi tembelang

hidup menumpang di dapur orang,
hitamlah muka berbedak arang

hidup menumpang di dapur orang,
bagaikan padi menjadi ilalang

hidup di bwaah ketiak orang,
tuah habis badan terbuang

hidup di bawah ketiak orang,
sampai mati tak lepas hutang

hidup di celah ketiak orang,
akal mati pikiran hilang

hidup di celah ketiak orang,
lambat laun akan mengerang

hidup di bawah bayangan orang,
sampai tua tidakkan senang

hidup di bawah bayangan orang,
lambat laun sengketa datang

hidup menumpang tuah orang,
lambat laun badan terbuang