Item |
Laksana kasihkan seceper
|
Item |
kepak sayap
|
Item |
Keadaan Masyarakat Bumiputera Sarawak pada abad kelapan belas dan awal abad kesembilan belas: Satu Tinjauan Sejarah
|
Item |
Celaka dua belas
|
Item |
dimana tempat Melayu berani, Yang hukum menahan asak yang benar menahan banding pertama, berani karena Allah yang tak putus oleh cencang kedua, berani karena benar yang tak pecah oleh baji ketiga, berani karena hak keempat, berani karena kewajiban yang tak layu oleh layar yang tak basah oleh rendam kelima, berani karena adil yang tak tercapak isik gangsi keenam, berani karena ikhlas ketujuh, berani karena meghapus orang di kening kedelapan, berani karena teraniaya kesembilan, berani karena membayar hutang dan beban kesepuluh, berani karena janji kesebelas, berani karena amanah kedua belas, berani karena petuah ketiga belas, berani karena terkeji keempat belas, berani karena budi kelima belas, berani karena wasiat keenam belas, berani karena sesak ketujuh belas, berani karena marwah
|
Item |
Yang disebut wakil celaka: menjadi wakil ia celaka ditunjuk diajar ia durhaka pesan dirubah amanah dibeka dijadikan wakil malulah muka
|
Item |
Di Istana Budaya belajar menari Belajar sama menekat sulam Mula siaran dua belas tengah hari Tamat siaran dua belas malam
|
Item |
dimana tempat Melayu mati, Kalua runding sudah putus kalau mufakat sudah bulat pertama, membela agama Allah kedua, membela anak isterinya hukum jatuh benar terletak gelak berderai timbal balik ketiga, membela orang tuanya yang salah tidak gelisah keempat, membela bangsanya kelima, membela negerinya yang menang tidak tergamang keenam, membela hak miliknya timbang sama beratnya ketujuh, membela yang hak sukat sama takarannya tanda adil sama dijunjung delapan, membela yang benar tanda benar sama disanjung sembilan, membela yang adil sepuluh, membela yang teraniaya sebelas, membela tuah dan marwah dua belas, membela adat lembaga tiga belas, membela saudara mara empat belas, membela janji amanah lima belas, membela aib malu enam belas, membela soko pusaka tujuh belas, membela harkat dan martabat diri
|
Item |
Yang disebut jantan celaka: hidup selalu membawa bala orang benci Tuhan pun murka hati busuk, perangai celaka matinya teruk di dalam neraka
|
Item |
Dua belas dayung ke Jambi
|