Dari hulu mengangkat kayu,
Sampai ke kota lalu dipikul,
Dahulu kita pernah bertemu,
Lama pula kita berkumpul.
Kalau ada pisau yang tumpul,
Cepat-cepatlah diasah,
Memang ada masa berkumpul,
Ada pula saat berpisah.
Ditempa diasah besi waja,
Lalu dibuat pisau belati,
Berjumpa berpisah sudah biasa,
Jangan pula bersedih hati.
Nasi kebuli warnanya merah,
Nyaman dimakan di waktu pagi,
Barangkali saya banyak bersalah,
Tolong tuan maafkan kami.
Title
Dari hulu mengangkat kayu,
Sampai ke kota lalu dipikul,
Dahulu kita pernah bertemu,
Lama pula kita berkumpul.
Kalau ada pisau yang tumpul,
Cepat-cepatlah diasah,
Memang ada masa berkumpul,
Ada pula saat berpisah.
Ditempa diasah besi waja,
Lalu dibuat pisau belati,
Berjumpa berpisah sudah biasa,
Jangan pula bersedih hati.
Nasi kebuli warnanya merah,
Nyaman dimakan di waktu pagi,
Barangkali saya banyak bersalah,
Tolong tuan maafkan kami.
Subject
Pantun Perpisahan
Creator
Syarif Abdul Kadir Zein Almutahar
Source
Ihsan: Prof. Adjung Hj Chuari Selamat ATMA 2018
Publisher
Dewan Kesenian Kalimantan Barat