Dibalik awan bulan mengambang,
Bila dipandang hatipun bimbang,
Rupanya Tuan bertanam kembang,
Kembang yang satu memikat kumbang.
Puncak bukit menjulang tinggi,
Jalannya licin sulit didaki,
Kami diutus datang kemari,
Maksud memetik sekuntum melati.
Bulan mengintip di balik awan,
Mari bernyanyi sahut-sahutan,
Kalau tuan tidak keberatan,
Bolehlah kami mendapat jawaban.
Alangkah tinggi pohon kelapa,
Lebih tinggi pohon durian,
Kalau kami salah menyapa,
Kami mohon tuan maafkan.
Title
Dibalik awan bulan mengambang,
Bila dipandang hatipun bimbang,
Rupanya Tuan bertanam kembang,
Kembang yang satu memikat kumbang.
Puncak bukit menjulang tinggi,
Jalannya licin sulit didaki,
Kami diutus datang kemari,
Maksud memetik sekuntum melati.
Bulan mengintip di balik awan,
Mari bernyanyi sahut-sahutan,
Kalau tuan tidak keberatan,
Bolehlah kami mendapat jawaban.
Alangkah tinggi pohon kelapa,
Lebih tinggi pohon durian,
Kalau kami salah menyapa,
Kami mohon tuan maafkan.
Subject
Pantun Meminang (Melamar Anak Perawan)
Creator
Syarif Abdul Kadir Zein Almutahar
Source
Ihsan: Prof. Adjung Hj Chuari Selamat ATMA 2018
Publisher
Dewan Kesenian Kalimantan Barat