Tupai beranak di lumbung padi,
Satu jantan satu betina,
Wahai adik yang baik hati,
Apakah obat penyakit cinta.

Naik perahu mudik ke hulu,
Parahu karam di tengah sungai,
Tak sanggup hati menahan rindu,
Bantal dipeluk hancur berderai.

Putus benang boleh dirajut,
Benang dibuat tali kelayang,
Hati terkenang mulut menyebut,
Dalam mimpi terbayang-bayang.

Menangkap ikan denganlah tanggok,
Supaya tak lepas si ikan teri,
Nasib badan bagaikan pungguk,
Rindukan bulan di langit tinggi.

Title

Tupai beranak di lumbung padi,
Satu jantan satu betina,
Wahai adik yang baik hati,
Apakah obat penyakit cinta.

Naik perahu mudik ke hulu,
Parahu karam di tengah sungai,
Tak sanggup hati menahan rindu,
Bantal dipeluk hancur berderai.

Putus benang boleh dirajut,
Benang dibuat tali kelayang,
Hati terkenang mulut menyebut,
Dalam mimpi terbayang-bayang.

Menangkap ikan denganlah tanggok,
Supaya tak lepas si ikan teri,
Nasib badan bagaikan pungguk,
Rindukan bulan di langit tinggi.

Subject

Pantun Percintaan

Creator

Syarif Abdul Kadir Zein Almutahar

Source

Ihsan: Prof. Adjung Hj Chuari Selamat ATMA 2018

Date

2006

Publisher

Dewan Kesenian Kalimantan Barat