Ada berani ada pengecut
Ada pembangkang ada penurut
Ada penyabar ada penengkar
Ada perasa ada tebal muka
Ada tabah ada yang goyah
Ada senonoh ada berlecoh
Ada semenggah ada menyalah
Ada berbudi ada yang keji
Ada lurus ada yang bengkok
Ada beriman ada menyeman
Ada beradat ada yang murtad
Ada menang ada kalahnya
Ada senang ada susahnya

Title

Ada berani ada pengecut
Ada pembangkang ada penurut
Ada penyabar ada penengkar
Ada perasa ada tebal muka
Ada tabah ada yang goyah
Ada senonoh ada berlecoh
Ada semenggah ada menyalah
Ada berbudi ada yang keji
Ada lurus ada yang bengkok
Ada beriman ada menyeman
Ada beradat ada yang murtad
Ada menang ada kalahnya
Ada senang ada susahnya

Subject

Ungkapan

Source

Tunjuk Ajar Melayu

Identifier

3891

Text

Ya Allah Ya Tuhan kami
kepada Engkau berserah diri
mara bahaya mohon jauhi
supaya terkabul niat yang suci

Ya Allah Malikul Rahman
karuniai kami keteguhan iman
luruskan hati tunjukkan jalan
niat yang baik Engkau ridhokan

usailah sudah petuah amanah
tunjuk dan ajar menjelang nikah
kepada Allah kita berserah
mohonkan ampun beserta berkah
wahai anak dengarlah amanah,
itulah bekal menjelang nikah
pegang olehmu sepanjang nyawa
supaya hidupmu selamat sejahtera

kalau tersalah menjaga diri,
banyaklah mulut mengumpat mengeji

kalau tersalah dalam lembaga,
banyaklah mulut yang melaga

kalau tersalah di dalam undang,
banyaklah mulut yang merentang

kalau tersalah di dalam adat,
banyaklah mulut yang mencatat

kalau tersalah di dalam duduk,
banyaklah mulut yang mengutuk

kalau tersalah di dalam tegak,
banyaklah mulut yang membentak

kalau tersalah bertingkah laku,
banyaklah fitnah masuk kelambu

kalau tersalah dalam memakai,
banyaklah mulut yang bercelutai

kalau tersalah membuka mulut,
banyaklah orang hasut menghasut

kalau tersalah memilih tempat,
banyaklah mulut yang mengumpat

wahai anak dengarlah amanah,
kalau menjadi anak bini orang,
banyaklah mata yang memandang
kalau sekali berbuat sumbang
seluruh negeri kabarnya bendang

kalau tersalah menempatkan diri,
banyaklah mulut yang kan berbunyi

penyabar orang menjadi teladan
taat orang jadi ikutan
kebaikan orang jadi pedoman
budi orang jadi pegangan

kaya orang jangan mengiri
lebih orang jangan dikeji
buruk orang jangan dicaci
kurang orang jangan dibenci
kelemahan orang jangan dicari
kebodohan orang jangan diuji

ilmu orang kita muliakan
alim orang kita utamakan

orang baik kita puji
orang cerdik kita hargai
orang besar kita hormati
orang berpangkat kita hormati
orang tua kita hampiri
orang alim kita hampiri

semuanya jadikan contoh
semuanya jadikan teladan

contoh baik pada yang elok
teladan buruk pada yang buruk

wahai anak dengarlah amanah,
adat manusia tak ada yang sempurna
ada lebih ada kurangnya
ada buruk ada baiknya
ada bodoh ada cerdiknya
ada kaya ada miskinnya
ada tinggi ada rendahnya
ada besar ada kecilnya
ada bertuah ada celaka
ada setia ada durhaka
ada taat ada khianat
ada alim ada yang zalim

ada berani ada pengecut
ada pembangkang ada penurut
ada penyabar ada penengkar
ada perasa ada tebal muka
ada tabah ada yang goyah
ada senonoh ada berlecoh
ada semenggah ada menyalah
ada berbudi ada yang keji
ada lurus ada yang bengkok
ada beriman ada menyeman
ada beradat ada yang murtad
ada menang ada kalahnya
ada senang ada susahnya

berumah tangga wajib amanah
anak dan bini petaruh Allah
jagalah dengan sehabis daya
peliharalah dengan segala upaya
supaya hidup beroleh berkah
di dunia bahagian di akhirat sentosa

pahit pedihnya engkau tahankan
sakit deritanya engkau hadapkan
supaya tak patah di tengah jalan
supaya hidup berkekalan

berumah tangga memikul akibat,
entah baik entahkan jahat
karena itu banyakkan ingat
kerja menyalah jangan dibuat
kepada Allah mohonkan rahmat
supaya hidup dalam selamat

berumah tangga banyak cobaan,
kuatkan hati teguhkan iman
bisikan setan jangan turutkan
hasad dan dengki jangan perdulikan

berumah tangga hendaklah sabar,
hasung dan fitnah jangan didengar
memeras peluh tahan berlapar
membanting tulang tahan terkapar

berumah tangga hendaklah sungguh,
mau bekerja bersimbah peluh
sakit dan perit pantang mengaduh
lapar dan haus pantang mengeluh

berumah tangga hendaklah pukal
menghadapi cobaan dengan tawakal
sakit dan pahit jangan menyesal
hutang dan beban jangan ditinggal

berumah tangga hendaklah tabah,
tahan bersakit mau bersusah

berumah tangga tidaklah senang
beban dipikul hutang disandang
mencari nafkah pagi dan petang
lali sedikit perahu tergalang
lengah sedikit bertambah hutang
terlambat sedikit mata terbuntang
tersalah sedikit celaka pun datang

berumah tangga bebannya berat
bila lengah kaki terjerat
bila lalai hidup melarat
bila malas rizki tersumbat
bila terlupa ditimpa laknat
bila tak ingat hidup melarat

tersalah laku tibalah fitnah
tersalah tegur menjadi bala
tersalah sapa menjadi celaka
tersalah langkah menjadi musibah

wahai anak dengarlah petuah,
berumah tangga memang tak mudah
tersalah cakap aib terdedah
tersalah adab malu tersimbah
menjadi bini hendaklah taat,
supaya hidup beroleh berkat

menjadi bini hendaklah takwa,
supaya hidup diridhoi Allah

menjadi bini hendaklah ramah,
supaya hidup beroleh hikmah

menjadi bini kokohkan iman,
supaya hidup diberkahi Tuhan

menjadi bini hendaklah ikhlas,
supaya laki tidak culas

menjadi bini hendaklah rajin,
supaya dapat bersalin kain

menjadi bini hendaklah tekun,
supaya hidup di dalam rukun

menjadi bini hendaklah cermat,
supaya menjauh keji dan umpat

menjadi bini hendaklah khidmat,
supaya kasih sampai kiamat

menjadi bini hendaklah hemat,
supaya hidup tidak melarat

menjadi bini maniskan muka,
supaya menjauh mala petaka

menjadi bini berlemah lembut
supaya kasih terus berlanjut
supaya sayang sampai ke maut
supaya jauh topan dan ribut

menjadi bini berdada lapang
supaya hidup dapat bertenang

menjadi bini muliakan hati
taat setia ke anak laki
tahu membela pandai memberi
tahu menimbang berlapang hati
kepada mertua bermanis muka
ke ipar durai berbaik sangka

menjadi bini luruskan hati,
supaya hidup bercerai mati

menjadi laki hendaklah ikhlas,
supaya hidup tidak terkandas

menjadi laki hendaklah setia,
supaya hidup tidak cedera

menjadi laki hendaklah taat,
supaya hidup tidak tersesat

menjadi laki hendaklah jujur,
supaya kepala tidak berlumpur

menjadi laki hendaklah takwa,
supaya hidup diridhoi Allah

menjadi laki hendaklah beriman,
supaya tetap di jalan Tuhan

menjadi laki hendaklah berani,
supaya hidup tidak terkeji

menjadi laki hendaklah berakal,
supaya tidak kekurangan bekal

menjadi laki hendaklah sabar,
supaya hidup tidak bertengkar

menjadi laki hendaklah pandai,
supaya tidak bercerai-berai

menjadi laki hendaklah senonoh,
supaya hidup tidak bergaduh

menjadi laki hendaklah cerdik,
supaya perahu tidak terbalik

menjadi laki hendaklah awas,
karena setan banyak mengipas

menjadi laki hendaklah adil,
kasih merata besar dan kecil

menjadi laki hendaklah cergas
ke tengah ke tepi rajin mengekas
jauhkan sifat lalai dan malas
tahan berhujan mau berpanas

wahai anak dengarlah amanh,
menjadi laki hendaklah bijak
iman di dada pantang berkocak
terhadap bini berlunak-lunak
terhadap anak bertunak-tunak
terhadap mertua imak mengimak
terhadap ipar durai kasih pun nampak

kalau menjadi bini orang,
ada juga pantang dan larang
jangan lupa periuk terjerang
jangan lupa beban dan hutang
jangan suka main belakang
jangan berkata sebarang-barang
jangan duduk tuah terbuang
jangan tegak marwah hilang
jangan berjalan sampai memetang
jangan bertandang pagi dan petang

jangan duduk suka membelakang
jangan berdiri suka menyilang
jangan berjalan suka melintang

pantang seiring, tidak sebanding
pantang sejalan, berlain pedoman
pantang sesampan, berlain haluan
pantang seiya, tidak sekata
pantang sepakat, berlain niat
pantnag sepiring, berlain runding
pantang sepinggan, berlain makan
pantang seperiuk, berlain duduk
pantang sebelanga, bermasam muka
pantang serumah, tomah menomah
pentang sekelambu, hidup cemburu

71 wahai anak dengarlah petuah,
kalau menjadi laki orang
banyak pula pantang dan larang
jangan sekali berlaku garang
72 wahai anak dengarlah petuah,
kalau menjadi laki orang
banyak pula pantang dan larang
jangan sekali berlaku garang
jangan bercakap lagak temberang
jangan memaksa sewenang-wenang
jangan lupa beban dan hutang
jangan suka main belakang
wahai anak dengarlah amanah,
berlaki bini banyak pantangnya
pantang kasih, tidak penyayang
pantang taat, main belakang
pantang setia, lidah bercabang
pantang seiring, jalan menyimpang
pantang kasih, hati tak bersih
pantang sayang, tidak menenggang
pantang taat, berlain buat
pantang setia, tidak seiya

umpama balam dua setengger
umpama pinang pulang ke tampuk
umpama sirih balik ke gagang
umpama keris masuk ke sarung

berlaki bini seiya sekata,
kalau duduk bersanding dua
kalau tegak sama nampak
kalau duduk sama ditengok
kalau makan sama sepinggan
kalau ke laut sama seturut
kalau ke darat sama sepakat
kalau ke tengah sama menakah
kalau ke tepi sama menjadi

wahai anak dengarlah amanah,
seperti kata orang tua-tau
hidup berbini menjaga tuah
hidup berlaki menjaga marwah
beranak pinak menjaga syarak

kenang segala nasehat orang tua
bawa mengucap menyebut Allah
semoga hilang nafsu amarah
rumah tangga tak pecah belah

kalau terjadi silang sengketa
laki bini bantah berbantah
duduk berunding lapangkan dada
tenangkan hati panjangkan kira-kira

kalau bertengkar laki bini,
sama-sama menahan diri
jangan dibawa ke orang luar
orang luar banyak ragamnya
ada elok ada yang buruk
ada suka ada yang benci
salah-salah berpecah belah
kasih hilang sayang terbuang
talak jatuh celaka datang

entah salah tegur dan sapa
entah tercakap berkeras lidah
entah berhadap bermasam muka
entah nasehat tidak diingat
entah bertanak nasi berkerak
entah menggulai tidak sesuai
entah duduk salah tengok
entah bersandar salah dengar
entah tegak salah pijak

salah jangan dibesarkan
selisih jangan dipanjangkan
yang salah dihabiskan
yang keliru dilupakan

adat hidup berlaki bini,
ada juga salah dan sili

tidur jangan meninggi hari
hinggap jangan mengujung dahan
walaupun tinggi engkau terbang
balik juga engkau ke sarang

kalau hidup suka melagak
karena lonjak kopiah tembuk
karena hentak kaki terpuruk
karena bual anak bini terjual
karena cakap aib tersingkap
karena bengak kepala bengkak
karena bohong badan terpangkung
karena dusta kena belasah
karena gah kepala belah
karena angkuh kena pelupuh
karena menyombong perut gembung

wahai anak dengarlah petuah,
adat hidup berumah tangga
banyaklah petunjuk wajib disimak
baikkan laku elokkan akhlak
kalau besar selera dari upaya
alamat hidup ditimpa bala

kalau tak sesuai kerja dengan tenaga
alamat hidup takkan semenggah

kalau badan tak sesuai pakaian
bila melangkah kain koyak
bila melenggang baju rabak

kalau besar pasak dari tiang
kepala bengkak badan terbuang

adat hidup berumah tangga,
hendaklah bijak ukur mengukur
mengukur bayang sepanjang padan
mengukur pasak dengan tiang
mengukur badan dengan pakaian
mengukur selera dengan upaya
mengukur kerja dengan tenaga

kalau bayang-bayang tak sepadan
alamat hidup akan bentan

sebelum berjalan tengok pedoman
sebelum melangkah tengok pelangkah
sebelum makan tengoklah pinggan
sebelum minum tengoklah cawan

sebelum berladang asahlah parang
sebelum berperang siapkan pedang
sebelum berbuat jauhkan pengenang
sebelum terlanjur luaskan pandang

karena itu peganglah petuah,
sebelum hujan sediakan payung
sebelum berlayar sediakan dayung
sebelum berjalan berhitung-hitung
wahai anak dengarlah amanah,
adat hidup berumah tangga
bagai berlayar perahu sebuah
ombak memukul sebelah menyebelah
mana tak tahan karamlah sudah
karam di laut boleh direnang
karam di darat nama yang pulang

berlaki bini rela berkorban
membela keluarga tahan dilendan
menghidupkan keluarga mau berhujan
membahagiakan keluarga tahan tak makan

berlaki bini bertanggung jawab
tahan berlenjin mau mengidap
banyakkan kerja daripada bercakap
mau berpanas tahan bergelap
hutang dibayar beban diangkat
tidak perduli ringan dan berat

tidak hanyut digoda setan
tidak buta karena harta
tidak khianat karena pangkat
tidak mabuk karena elok
tidak durhaka karena serakah
tidak aniaya karena mabuk dunia

berlaki bini teguhkan iman
kokoh berdiri di jalan Tuhan
supaya mampu menghadapi cobaan

berlaki bini wajiblah takwa
mengikuti syarak beserta sunnah
taat beribadat kepada Allah
supaya hidup beroleh berkah
sesudah mati mendapat rahmat

yang buruk sama ditengok
yang salah sama ditelaah
yang keliru sama dibenah

buruk jangan langsung disunggah
salah janagn langsung dinista
keliru jangan langsung dicerca

berlaki bini jangan berbantah
bertengkar bergaduh membawa pecah
bercakap jangan patah mematah
pantang sekali ludah meludah

kepada orang banyaklah sedekah
kepada saudara tangan terbuka
kepada sahabat jangan berkira

berlaki bini jangan serakah
syukuri nikmat diberi Allah
jauhkan sifat bermewah-mewah

belaki bini janganlah pelit
unjuk dan beri pantang diungkit
banyakkan memberi biar sedikit
lambat laun menjadi bukit

berlaki bini janganlah gamang
bulatkan hati jangan bercabang
bekerja dengan alang kepalang
hadapi hidup dengan hati tunggang

berlaki bini jangan perajuk
salah sedikit duduk menceruk
kerja yang baik menjadi buruk
lambat laun hidup terpuruk

jangan diturut nafsu amarah
memukul membidang haramkan pula
duduk berunding berlapang dada
supaya tidak berpecah belah

berlaki bini jangan berlengah
membuang waktu tak ada faedah
ke laut ke darat carilah nafkah
supaya aib tidak terdedah
supaya dapat hidup semenggah

berlaki bini jangan pemarah
pantang sekali sunggah menyunggah
kusut dan keruh bawa musyawarah

berlaki bini pantang memaksa
menunjukkan kuat dengan kuasa
hiduplah dengan rasa merasa
supaya hidup tidak binasa

berlaki bini ingat mengingat
menegur menyapa luruskan niat
mana keliru diberi nasehat
supaya hidup tidak tersesat

berlaki bini berkasih sayang
bela membela tenggang menenggang
buruk dipuji elok menimang
bercerai mati yang engkau tunang

berlaki bini hendaklah hemat
belanjakan harta secara cermat
elokkan hitung baikkan sukat
gunakan ia pada yang bermanfaat
supaya hidup beroleh rahmat

berlaki bini berlapang dada
jangan sekali mengada-ada
gunakan akal untuk berkira
dimana tertumbuk berunding semula

jaga perangai jangan tercemar
jagalah laku jangan bertengkar
jagalah hidup jangan terlantar

berlaki bini hendaklah jujur
seangguk bagai balam tekukur
sebarang kerja hendaklah akur
jaga menjaga sebelum terlanjur

berlaki bini hendaklah rukun
dalam bekerja samalah tekun
hidup bersama tuntun menuntun
mana berlubang sama ditimbun
mana yang putus sama ditampun
mana yang berserak sama disusun

berlaki bini hendaklah setia
ke tengah ke tepi seiya sekata
jauhkan sifat berburuk sangka
buanglah sifat sak dan sangka

berlaki bini bebannya berat
bertanggung jawab dunia akhirat
salah sedikit akibatnya laknat
salah hitung hidup melarat

berlaki bini hendaklah ikhlas
berkata lurus berjelas-jelas
mana yang buruk sama dibilas
mana yang kesat sama diampelas

wahai anak dengarkan amanah,
berlaki bini tidaklah ringan
keduanya sama menanggung beban
pantang sekali berlepas tangan
baik dan buruk wajib ditahan

adat hidup berumah tangga
bagaikan sampan di tengah laut
ada topan ada ribut
ada gelombang lambut melambut
bila tak faham sampan hanyut
salah pedoman bala menyambut

adat hidup berumah tangga
panjang fikiran lapangkan dada
bijak menimbang arif berkira
tahu menyukat berpada-pada
tahu mengukur pada patutnya

adat hidup berumah tangga
di dalam manis ada pahitnya
bila tak bijak menerimanya
di situlah masuk mala petaka

adat hidup berumah tangga
banyak elok ada buruknya
bila tak bijak menghadapinya
di sinilah punca silang sengketa

adat hidup berlaki bini
pandai-pandai membawa diri
tahu menenggang berbagi hati
tahu mengalah bertahan diri
mana yang salah sama dibaiki
mana yang kurang sama diisi
mana yang hilang sama dicari
tulus ikhlas sampai ke hati

dalam berkata maniskan muka
dalam berunding sama terbuka
dalam bekerja jaga menjaga
dalam bergaul haluskan kata
dalam menyapa haluskan bahasa
dalam menegur haluskan lidah

adat hidup berlaki bini
sama menjaga budi pekerti
pelihara memelihara setulus hati
lahir dan batin sama berbagi

adat hidup berumah tangga
pahit dan manis sama dirasa
kasih dan sayang tiada berhingga
kemana pergi seiya sekata

wahai anak dengarlah petuah,
berumah tangga tidaklah mudah
kewajiban banyak beban bertambah
hutangnya besar melilit kepala
yang disebut hutang besan sesama besan,
sama menjaga anak menantu
sama memelihara anak dan cucu
sama besar hutang piutangnya
sama berat beban keduanya
hutang dunia hutang akhirat
beban hidup sampailah mati
hutang kasih sama dibagi
hutang sayang sama ditimang

yang disebut hutang kepada ipar durai,
bagaikan hutang ke saudara kandung
hutang senasib sepenanggung
hutang seaib dan semalu
hutang seico dan sepakaian
hutang semangkuk sepiring makan
hutang tak dapat dilupakan
beban tak boleh ditinggalkan

yang disebut hutang dengan mertuanya,
bagaikan hutang ke ibu bapak
hutang pantang dielak-elak
hutang duduk sampailah tegak
hutang turun sampai ke anak
hutang menjulat sampai akhirat

yang disebut hutang mertua kepada anak menantu,
bagaikan hutang ke anak kandung
hutang tak dapat dilindung-lindung
hutang berat sampai akhirat
hutang diisi sampai mati

seperti kata orang tua-tua,
hutang tak lepas dengan emas,
hutang tak habis dengan tangis

yang disebut hutang anak ke ibu bapak,
hutang taat serta khidmat
hutang budi membalas jasa
hutang bela dengan pelihara
hutang hidup sampai ke mati
hutang tak dapat dibelah bagi
hutang tak boleh diwakilkan
hutang tak boleh ditangguhkan

hatinya dipasak dengan iman
kepala diisi dengan pengetahuan
disediakan bekal dunia akhirat
bekal hidup dan bekal mati

disempurnakan bekal lahir batinnya
disempurnakan akal dengan budinya
disempurnakan tingkah dengan lakunya

yang disebut hutang orang tua dengan anaknya,
hutang bela dengan pelihara
hutang tunjuk dengan ajar
hutang petuah dengan amanah
karena bini seperintah laki
karena tuah sama berbagi
berbagi membela anak
berbagi senang dan susah

kalau terpisah bercerai mati
kalau sakit dicarikan obat
kalau aib menebus malu
kalau terhina menuntut bela

yang disebut hutang bini kepada laki,
hutang bela dengan pelihara
hutang taat dengan setia
hutang ingat - mengingatkan
hutang jaga menjagakan
hutang lahir hutang batin
hutang menjaga pantang larang
hutang menjaga aib malu
hutang hemat beserta cermat

apalah hutang sebanyak itu,
hutang tunjuk dengan ajar
hutang petuah dengan amanah
hutang bela dengan pelihara
146 yang disebut hutang laki kepada bini,
hutang nafkah lahir dan batin
hutang kasih dengan sayang
hutang tunjuk dengan ajar
hutang petuah dengan amanah
hutang rumah tempat berteduh
hutang ladang tempat melenggang
hutang hidup bertenggangan
147 yang disebut hutang laki kepada bini,
hutang nafkah lahir dan batin
hutang kasih dengan sayang
hutang tunjuk dengan ajar
hutang petuah dengan amanah
hutang rumah tempat berteduh
hutang ladang tempat melenggang
hutang hidup bertenggangan
hutang taat dengan setia
hutang seiya seiring jalan
hutan seico sepakaian
hutang semangkuk sepiring makan
berumah tangga banyak hutangnya,
hutang laki kepada bini
hutang bini kepada laki
hutang orang tua kepada anak
hutang anak ke ibu bapak
hutang kepada mertua taya
hutang kepada ipar durai
hutang kepada anak menantu
hutang kepada sesama besan

apalah petuah amanah hamba,
syarak dipegang adat dipelihara
pantang dan larang sama dijaga
undang dan hukum sama dibela
150 tetapi sebelum helat belangsung
banyaklah runding perlu dihitung
banyak petuah dengan amanah
banyak pula tunjuk ajarnya
151 tetapi sebelum helat belangsung
banyaklah runding perlu dihitung
banyak petuah dengan amanah
banyak pula tunjuk ajarnya
supaya langkah tidak menyalah
supaya berbini tidak mengiri
supaya berlaki tidak mendengki
supaya beranak tidak mengemak
patutlah ananda berumah tangga
patut sudah nikah dan kawin
mengikuti adat menurut sunnah
sepanjang ada pertemuan
sepanjang ada orang yang mau

untung elok badan bertuah
nasib baik mujur pun ada
rantau lurus perahu laju

kalau tak ada aral melintang
kalau tak ada tiang terpalang
kalau tak ada onak menjemba
kalau tak ada dinding teretas
kalau tak ada salah silihnya

wahai anak dengarlah petuah,
kini engkau lah besar panjang
lah punya beban beserta hutang
jantan jangan lapuk membujang
yang petuah beri bertanah
yang amanah beri berumah
yang pusaka beri bertanda
yang petunjuk beri berupa
petuah jangan engkau lupakan
amanah jangan engkau tinggalkan
pusaka jangan engkau sia-siakan
petunjuk jangan engkau abaikan
pesan diberi menurut sunnah,
pegang olehmu jangan berlengah

nasehat diberi menurut hukumnya,
peganglah teguh jangan dipermudah

petunjuk diberi menurut undang,
pegang teguh jangan dibuang

amanah diberi menurut syarak
pegang teguh jangan berganjak

amanah diberi menurut lembaga
pegang olehmu selamanya
pegang olehmu selamanya
pegang olehmu selamanya

wahai anak dengarlah petua,
petua amanah orang tua-tua
petua turun salin bersalin
petua sampai jalin menjalin