Title
Kalau hendak jadi orang baik
Subject
Ungkapan
Source
Ungkapan Tradisional Melayu-Riau (I)
Identifier
24421
Text
Kalau hendak jadi saudagar:
jauhkan segala sifat yang ingkar
bercakap lurus berkata benar
untung rugi pandai menakar
Kalau hendak jadi orang baik:
jauhkan segala sifat munafik
sebarang laku hendaklah selidik
lidah bergoyang pada yang baik
kalau hendak jadi ikutan:
jauhkan segala perangai setan
buang segala sifat penyegan
banyakkan kerja, sedikitkan perkataan
sempurnakan amal, kuatkan iman
Kalau hidup di dalam kampung
pahit manis sama ditampung
kalau hidup berorang ramai
tegur sapa hendaklah pandai
Kalau hidup di dalam negeri,
jangan pentingkan diri sendiri
Kalau hdiup di dalam banjar
pantang larang jangan dilanggar
Kalau hidup berbilang kaum,
adat lembaga hendaklah maklum
Kalau hidup berkaum kerabat,
sesak sempit sama diingat
Kalau hidup hendak terpuji:
jauhkan segala sifat yang keji
tegak belajar, duduk mengaji
pakailah segala sifat terpuji
Kalau hidup hendak senang:
pakailah sifat tenggang-menenggang
berkata benar dapat dipegang
banyakkan kerja dari melenggang
adat dan syarak jangan dibuang
Kalau hidup hendak berguna:
baik-baik menjaga nama
menjunjung adat dengan agama
bekerja tidak mencari nama
memakai sifat budi utama
Kalau hedak menjadi orang budiman,
penuhkan dada dengan iman
Kalau hendak jadi orang ternama,
pakailah segala sifat utama
Kalauhendak jadi ulama,
galilah segala ilmu agama
Kalau hendak jadi Raja:
jauh segala sifat tercela
hilangkan sifat meraja-raja
dirikan adat dengan agama
adilkan hukum dengan undangnya
Kalau hendak menjadi menteri:
tegakkan malu dan tahu diri
jauhkan pintak banyakkna beri
pada amanah janganlah lari
Kalau hendak jadi penghulu:
jauhkan sifat menghulu-hulu
penuhkan dada dengan ilmu
tunjuk dan ajar jangalah jemu
banyakkan kawan jauhkan seteru
banyakkan sabar, jauhkan cemburu
Kalau hendak menjadi Dubalang:
jauhkan segala sifat pembimbang
muduh datang jangan dibilang
bijak menepis mata pedang
awas telinga, tajam memandang
Kalau hendak menjadi guru:
rahasia alam hendaklah tahu
tunjuk ajar tak pernah jemu
sebelum mengajar belajar dulu
sebelum menegah, berhenti dulu
sebelum menyuruh, kerjakan dulu
Berumah tangga banyak kurangnya:
entah kurang kasih sayang,
entha kurang bela pelihara
entah kurang tunjuk ajar
entah kurang kain baju
entah kurang makan minum
entah kurang unjuk beri
entah kurang minat khidmat
entah kurang jenguk jelau
entah kurang segan sangka
entah kurang periuk belanga
entah kurang tikar bantal
entah kurang piring mangkuk
entah kurang ipar durai
Kalau hendak menjadi orang
ilmu di dada jangan kurang
Kalau hidup hendak beruntung,
pandai-pandai dalam berhitung
Kalau hidup hendak terpuji
pandai-pandai membawa diri
Kalau hidup hendak sejahtera:
pandai-pandai dalam berkira
pahit manis jangan dikira
banyakkan kerja dari bicara
banyakkan sahabat, hampiri saudara
Kalau hidup hendak bahagia:
aib malu hendaklah jaga
unjuk beri jangan dihingga
sedikitkan tidur banyakkan jaga
jangan memilih sebarang kerja
Kalau hidup hendak selamat:
cari ilmu dunia akhirat
jauhkan dengki, dendam kesumat
sesama manusia banyakkan minat
pada orang tua banyakkan khidmat
carilah kerja yang bermanfaat
Kalau hidup hendak mulia:
jauhkan sifat dengki aniaya,
pegang amanah dengan setia
amal ibadat hendaklah jaga
tekunkan jera, jauhkan jera
Kalau hidup hendak terpandang:
kerja berat jangan dipantang
siapkan diri sebelum petang
banyakkan budi jauhkan hutang
menuntut ilmu jangan dibilang
amalkan ibadat jadikan tiang
Sekali parang diayun,
dua tiga ladang sudah
Sekali mengayun beliung,
dua tiga ladang terbentang
Tanda jerat dijenguk-jenguk,
tanda ladang dijelang-jelang
tand akaum ditengok-tengok
tanda saudara diulang-ulang
Adat hidup sama senegeri:
kurang, beri-memberi
kosong, isi-mengisi
condong, sokong-menyokong
hutang emas, sama dipampas
hutang budi, sama diingati
hilang, sama disawang
lari, sama dicari
perisa, sama dirasa
elok, sama ditengok
pahit, sama dipalit (dicalit)
sempit, sama berhimpit
lapang, sama berlegar
balak, sama ditolak
musuh, sama digocoh
lawan, sama dipadan
lemah, sama dipapah
berat sama diangkat,
ringan sama dijinjing
lebih beri memberi
kurang isi mengisi
sakit jenguk-menjenguk
senang jelang-menjelang
jauh ingat-mengingat
dekat lihat-melihat
lupa sama menyapa
tidur jaga-menjaga
adat sama diangkat
syawak sama dibawak
pusaka sama dipelihara
undang sama dipegang
hukum sama dimaklum
Yang baharu robah-berobah:
entah berobah tegur sapanya
entah berobah laku perangainya
entah berobah sifat fiilnya
entah berobah isi hatinya
entah berobah budi bahasanya
entah berobah sukat timbangnya
entah berobah duduk tegaknya
entah berobah akal pikirannya
entah berobah pemandangannya
entah berobah pendengarannya
entah berobah yang dipakainya
entah berobah yang ditujunya
entah berobah adat lembaganya
nasib baik berobah elok
nasib buruk berobah buruk
Tanda yang baharu ada kurangnya:
entah kurang akal pikirnya,
entah kurang tegur sapanya
entah kurang budi bahasanya
entah kurang isi dadanya
entah kurang pendengarannya
entah kurang pemandangannya
entah kurang perasaannya
entah kurang tunjuk ajarnya
entah kurang adat lembaganya
entah kurang minat khidmatnya
entah kurang bela peliharanya
entah kurang unjuk baginya
entah kurang kasih sayangnya
entah layan ladannya
entah kurang taat setianya
entah kurang kain bajunya
entah kurang rumah tangganya
entah kurang makan minumnya
Berladang, diulang-ulang
memukat, diangkat-angkat
Kalau kasih hendak panjang:
jauh dijelang-jelang
dekat dipandang-pandang
terlanjur, tegur-menegur
tersesat ingat-mengingat
terlupa, sapa-menyapa
Hilang disawang,
cempung diselami
sesat diunut
Adat hidup sama sekampung:
sakit tolong-menolong
sumbang, timbang-menimbang
berat angkat-mengangkat
kurang, talang -menalang
luap, sapa-menyapa
senang, tenggang-menenggang
susa, rasa-merasa
sesat, ingat-mengingati
adat sama diangkat
lembaga sama dijaga
syarak sama disimak
undang sama disandang
hukum sama maklum
pusak sama dipelihara
yang tua sama dimulia
yang patut sama diikut
yang baik sama diambik
yang melintang sama dibuang
yang hutang sama ditimbang
yang aib sama dikacip
yang muda sama dimanja
Awak yang bertungkus lumus, orang yang bergendang perut
Awak yang tunggang langgang, orang yang senang lenang
Awak yang bungkuk, orang yang duduk
Awak yang berendam, orang yang menginyam
Awak yang berjemur, orang yang dapat telur
Ayam ada rebannya
kambing ada kandangnya
kerbau ada padangnya
semut ada sarangnya
manusia ada rumahnya
Burung ada sarangnya,
orang ada rumahnya
Berburu tak beranjing,
berjalan (di rimba) tak berintis
Sekali merengkuh dayung
dua tiga pulau terlampau
Sekali membuka pura
dua tiga hutang terbayar
Sekali pergi beramu
dua tiga rumah terdiri
Sekali mencacak tumang,
dua tiga periuk terjerang (masak)
Ada beras ada padi,
ada yang keras, ada yang berbudi
Ada kail ada umpannya,
ada fiil ada padannya
Kaluk paku cabang bercabang,
elok laku dipandang orang
Kaluk paku tepi ladang,
elok laku dicari orang
Awak menanam, orang yang menuai
Awak memasak, orang yang menggasak
Awak yang memukat, orang yang mendapat
Awak yang memeram, orang yang makan
Awak yang menahan jerat, orang yang dapat
Awak yang berpeluh, orang yang kenyang
Awak yang mengeram, orang yang menetaskan
Awak yang berhujan berhari, orang yang kenyang
Ada mangkuk ada cawannya,
siapa bengkok banyak lawannya
Ada buluh ada betung,
ada tabuh ada pemutung
Kita buluh orang betung,
kita bergaduh, orang beruntung
Ada duri ada onak,
ada budi ada kehendak
Ada parut ada luka,
ada penurut ada penderhaka
Ada rapat ada renggang,
ada yang dapat ada yang mengerang
Padi hijau tengah ladang,
hati risau bawa sembahyang
ada semut ada gula,
ada buntut ada kepala
Ada ikan ada sisiknya,
ada iman ada baiknya
Ada piring ada mangkuk,
ada miring ada bengkak
orang puas, awak melawas
Orang puas awak melengas
Orang menuai, awak terburai
Orang mengakah, awak melukah
orang di atas, awak kena tetas
Orang lemak, awak kemak
Orang perisa, awak tersiksa
Orang gemuk, awak terpuruk
Ada ubi ada batas,
ada budi ada balas
Ada puntung ada api
ada untung ada rugi
Ada padi ada lalang
ada budi ada hutang
Yang terpuruk yang teruk,
yang terinjak yang linyak
Binatang diikat dengan tali
orang diikat dengan janji
Yang terendam yang basah,
yang terpanggang yang panas
Yang kedekut yang takut
yang tamak yang kemak
Yang terhimpit yang menjerit
yang tertindih yang pedih
Yang memikul yang berat
yang luka yang pedih
yang menelan yang merasa pahitnya
yang tertekan yangmerasa sakitnya
Orang yang kenyang, awak yang mengerang,
orang makan nangka, awak dapat getahnya
orang makan sedap, awak yang mengidap
Orang untung, awak buntung
Orang mendapat, awak melepat
Orang kaya, awak teraniaya
Orang mengena, awak merana
Orang buncit, awka terkincit
orang senang awak pusang
Yang perit yang menjerit,
yang kenyang yang senang lenang
Yang digocoh yang mengaduh,
yang dicubit yang sakit
malang kuncup tidak berbau,
malang hidup tidak berguna
Malang kuncup tak jadi kembang,
malang hidup tak jadi orang
Hidup api karena kayunya,
hidup hati karena ilmunya
Mengikat binatang dengan tali,
mengikat orang dengan budi
Binatang dipegang pada talinya,
orang dipegang pada janjinya
Yang ditengok budi
yang dipegang janji
Yang dirasa sedapnya
yang dipegang cakapnya
Yang dipandang keletahnya,
yang dipegang lidahnya
Memikat burung dengan getah
memikat orang dengan lidah
Orang bebal suka membual,
orang berilmu suka berguru
buta mata tidak kan leta
buta hati rusaklah budi
Hilang bekal dapat diganti,
hilang akal khianatlah diri
Putus sirih tampak gangangnya,
putus kasih tampak belangnya
Patah lidi habislah sapu,
patah hati habislah malu
hilang nangka tinggal kulitnya
hilang laka tinggal sakitnya
Habis baja tinggal karatnya
habis kerja tinggal penatnya
hilang penyengat timbul lebah
hilang semangat timbul susah
Celaka ladang hilang padinya
celaka orang hilang budinya
celaka belalang patah kakinya,
celaka orang patah hatinya
Suka merajuk, pesuk
suka meradang, hilang
Suka merajuk, teruk
suka meradang, terbuang
Suka merapek, melepek
suka menyanyah, lunyah
Orang pandir suka menyindir
orang bodoh suka bergaduh
Pucuk resak dimakan rusa,
kalau memintak jangan memaksa
Mintak jangan berkepanjangan,
memberi jangan berlebihan
Keras hati, mati
keras kepala, bala
Keras hati menjadi,
keras kepala, menggila
Lancang mulut, kalut
lancang lidah, patah
lancang cakap, lesap
Dendam jangan disimpan
sayang jangan dihabiskan
Dendam jangan dipendam,
sayang jangan dibuang
Benci jangan diikutkan
kasih jangan diturutkan
Kalau menari jangan berebut,
kalau memberi jangan disebut
Sayang tidak membuang,
benci tidak mencaci
Angan lalu angin lalu
Lulus angan dilalukan,
sampai angan diturutkan
Anak seorang tunggal-tunggalan,
tempat berlabuh kasih sayang
tempat berteduh ibu bapak
tempat hutang dibayarkan
tempat amanah disampaikan
Anak dua balam selenggek,
dua hutang dibayarkan
dua amanah disampaikan
Anak tiga, tiga hutangnya,
tiga amanah yang dipikul
untung baik hutang terbayar
untung buruk bala menimpa
Anak empat, empat hutangnya,
empat amanah yang dipikul
empat beban yang disandang
untung sabut ia timbul
untung batu ia tenggelam
Anak lima, terlima-lima
lima hutang dibawanya
lima amanah ditimpakannya
lima beban diberikannya
untung elok lepas makan
untung buruk kebuluran
Anak enam, enam hutangnya,
enam amanah yang dibawanya
enam beban yang dipikulnya
untung elok tidak mencuri (menyalah)
untung buruk badan binasa (jahanam)
Anak tujuh, tujuh hutangnya,
tujuh amanah yang dibawanya
tujuh beban yang ditimpakannya
untung elok tidak gila
untung buruk hidup sengsara
Anak berbelas tersia-sia,
sia-sia lahir batinnya
sia-sia hidup matinya
sia-sia ibu bapaknya
Kalau menari jangan menghentak,
kalau memberi jangan memintak
Pisang masak dalam kawah,
orang memintak tangan di bawah
Banyak tandak banyak gendangnya,
banyak budak banyak hutangnya
banyak ternak banyak rebannya,
banyak anak banyak bebannya
Buah punak dari seberang,
tuah anak menjadi orang
Buah punak lebat dahannya,
tuah anak kuat imannya
Tuah landak pada durinya,
tuah anak pada budinya
Orang bertanak dalam periuk,
orang beranak dalam teruk
Banyak anak banyak gunanya,
banyak mulut yang disuapkan
banyak hutang yang ditanggungkan
banyak fitnah yang dirasakan
Banyak anak banyak gunanya,
banyak bala yang dibawanya
banyak cela yang menantinya
banyak fitnah yang menunggunya
banyak anak banyak perangai,
banyak kerja yang terbengkalai
banyak hutang yang tak selesai
banyak amanah yang tak sampai
Banyak anak banyak kebelannya
banyak fiil kan menyalah
banyak malu kan dirasa
banyak seteru kan bersua
Banyak badak banyak culanya
banyak budak banyak celanya
banyak badak banyak kulitnya,
banyak budak banyak sulitnya
Bnayak badak banyak kubangnya,
banyak budak banyak lubangnya
Banyak dedak banyak antahnya,
banyak budak banyak keletahnya
Banyak dedak banyak sekamnya,
banyak budak banyak ragamnya
Bnayak tandak banyak lagunya,
banyak budak banyak maunya
Banyak tandak banyak hentaknya
banyak budak banyak pintaknya
Banyak tandak banyak langkahnya,
banyak budak banyak tingkahnya
Banyak sumbu banyak terangnya,
banyak bertanak banyak berasnya
banyak ilmu banyak senangnya
banyak anak banyak naasnya
Orang bertanak kita bertanak,
tudung periuk jangan dibuka
orang beranak kita beranak
untung buruk badan celaka
Kalau ingin beranak, siapkan kain basahan
Kalau ingin beranak, tempahlah susah
kalau berjalan siapkan bekal,
kalauberanak siapkan susah
Kalau berjalan siapkan uncang,
kalau beranak siapkan hutang
Banyak batang perkara batang,
batang punak dibuat peti
banyak hutang perkara hutang
hutang anak membawa mati
Banyak rotan perkara rotan,
rotan pandak dibuat bakul
banyak beban perkara beban
beban beranak berat dipikul
banyaklah rotan dibuat bakul,
rotan pandak dikerat-kerat
banyaklah beban dapat dipikul
beban beranak teramat berat
Ikan belanak di dalam belat,
patah galah dilanda pukat
beban beranak teramat berat
salah-salah hidup melarat
karena harta buta
karena anak kemak
Banyak onak ditengah bakal,
banyak anak rumah terjual
Buah punak dimakan tupai,
karena anak badan tergadai
Buah punak dimakan burung,
karena anak badan terkurung
Kalau bertanak jangan menugal
kalau beranak jangan menyesal
Kalau bertanak jangan memukat,
kalau beranak jangan mengumpat
Orang bertanak kita bertanak,
ketika makan orang berkumpul
orang beranak kita beranak
celaka badan hutang yang timbul
Banyak samak banyak kulitnya,
banyak anak banyak penyakitnya
Banyak onak banyak kaitnya,
banyak anak banyak pahitnya
Banyak semak banyak resamnya,
banyak anak banyak ragamnya
Batang punak diujung permatang
orang beranak dikandung hutang
Besar pasak besar tiangnya,
besar anak besar hutangnya
Banyak tepak banyak sirihnya,
banyak anak banyak pilihnya
Buah punak dimakan pelanduk,
karena anak badan teruk
Banyak onak jalan lati,
banyak anak makan hati
Buah punak masaknya hitam,
karena anak tak tidur malam
Banyak retak banyak sumbingnya,
banyak anak banyak rundingnya
(Banyak anak banyak runsingnya)
Batang punak tumbang ke tunggul,
datang anak hutang pun timbul
Batang puank di tengah permatang,
datang anak fitnah pun datang
Banyak bertanak banyak nasinya,
banyak anak banyak kali-kalinya
banyak bertanak banyak gulainya
banyak anak banyak perangainya
Banyak pasak banyak pakunya,
banyak anak banyak lakunya
Sejudu sarung dengan isinya,
sejudu hulu dengan putingnya
Banyak semak banyak durinya
banyak tamak banyak ruginya
Bnayak onak banyak semaknya,
banyak anak banyak kemaknya
Ada punak ada terentang,
ada anak ada hutang
Banyak samak banyak terentang,
banyak anak banyak hutang
jauhkan segala sifat yang ingkar
bercakap lurus berkata benar
untung rugi pandai menakar
Kalau hendak jadi orang baik:
jauhkan segala sifat munafik
sebarang laku hendaklah selidik
lidah bergoyang pada yang baik
kalau hendak jadi ikutan:
jauhkan segala perangai setan
buang segala sifat penyegan
banyakkan kerja, sedikitkan perkataan
sempurnakan amal, kuatkan iman
Kalau hidup di dalam kampung
pahit manis sama ditampung
kalau hidup berorang ramai
tegur sapa hendaklah pandai
Kalau hidup di dalam negeri,
jangan pentingkan diri sendiri
Kalau hdiup di dalam banjar
pantang larang jangan dilanggar
Kalau hidup berbilang kaum,
adat lembaga hendaklah maklum
Kalau hidup berkaum kerabat,
sesak sempit sama diingat
Kalau hidup hendak terpuji:
jauhkan segala sifat yang keji
tegak belajar, duduk mengaji
pakailah segala sifat terpuji
Kalau hidup hendak senang:
pakailah sifat tenggang-menenggang
berkata benar dapat dipegang
banyakkan kerja dari melenggang
adat dan syarak jangan dibuang
Kalau hidup hendak berguna:
baik-baik menjaga nama
menjunjung adat dengan agama
bekerja tidak mencari nama
memakai sifat budi utama
Kalau hedak menjadi orang budiman,
penuhkan dada dengan iman
Kalau hendak jadi orang ternama,
pakailah segala sifat utama
Kalauhendak jadi ulama,
galilah segala ilmu agama
Kalau hendak jadi Raja:
jauh segala sifat tercela
hilangkan sifat meraja-raja
dirikan adat dengan agama
adilkan hukum dengan undangnya
Kalau hendak menjadi menteri:
tegakkan malu dan tahu diri
jauhkan pintak banyakkna beri
pada amanah janganlah lari
Kalau hendak jadi penghulu:
jauhkan sifat menghulu-hulu
penuhkan dada dengan ilmu
tunjuk dan ajar jangalah jemu
banyakkan kawan jauhkan seteru
banyakkan sabar, jauhkan cemburu
Kalau hendak menjadi Dubalang:
jauhkan segala sifat pembimbang
muduh datang jangan dibilang
bijak menepis mata pedang
awas telinga, tajam memandang
Kalau hendak menjadi guru:
rahasia alam hendaklah tahu
tunjuk ajar tak pernah jemu
sebelum mengajar belajar dulu
sebelum menegah, berhenti dulu
sebelum menyuruh, kerjakan dulu
Berumah tangga banyak kurangnya:
entah kurang kasih sayang,
entha kurang bela pelihara
entah kurang tunjuk ajar
entah kurang kain baju
entah kurang makan minum
entah kurang unjuk beri
entah kurang minat khidmat
entah kurang jenguk jelau
entah kurang segan sangka
entah kurang periuk belanga
entah kurang tikar bantal
entah kurang piring mangkuk
entah kurang ipar durai
Kalau hendak menjadi orang
ilmu di dada jangan kurang
Kalau hidup hendak beruntung,
pandai-pandai dalam berhitung
Kalau hidup hendak terpuji
pandai-pandai membawa diri
Kalau hidup hendak sejahtera:
pandai-pandai dalam berkira
pahit manis jangan dikira
banyakkan kerja dari bicara
banyakkan sahabat, hampiri saudara
Kalau hidup hendak bahagia:
aib malu hendaklah jaga
unjuk beri jangan dihingga
sedikitkan tidur banyakkan jaga
jangan memilih sebarang kerja
Kalau hidup hendak selamat:
cari ilmu dunia akhirat
jauhkan dengki, dendam kesumat
sesama manusia banyakkan minat
pada orang tua banyakkan khidmat
carilah kerja yang bermanfaat
Kalau hidup hendak mulia:
jauhkan sifat dengki aniaya,
pegang amanah dengan setia
amal ibadat hendaklah jaga
tekunkan jera, jauhkan jera
Kalau hidup hendak terpandang:
kerja berat jangan dipantang
siapkan diri sebelum petang
banyakkan budi jauhkan hutang
menuntut ilmu jangan dibilang
amalkan ibadat jadikan tiang
Sekali parang diayun,
dua tiga ladang sudah
Sekali mengayun beliung,
dua tiga ladang terbentang
Tanda jerat dijenguk-jenguk,
tanda ladang dijelang-jelang
tand akaum ditengok-tengok
tanda saudara diulang-ulang
Adat hidup sama senegeri:
kurang, beri-memberi
kosong, isi-mengisi
condong, sokong-menyokong
hutang emas, sama dipampas
hutang budi, sama diingati
hilang, sama disawang
lari, sama dicari
perisa, sama dirasa
elok, sama ditengok
pahit, sama dipalit (dicalit)
sempit, sama berhimpit
lapang, sama berlegar
balak, sama ditolak
musuh, sama digocoh
lawan, sama dipadan
lemah, sama dipapah
berat sama diangkat,
ringan sama dijinjing
lebih beri memberi
kurang isi mengisi
sakit jenguk-menjenguk
senang jelang-menjelang
jauh ingat-mengingat
dekat lihat-melihat
lupa sama menyapa
tidur jaga-menjaga
adat sama diangkat
syawak sama dibawak
pusaka sama dipelihara
undang sama dipegang
hukum sama dimaklum
Yang baharu robah-berobah:
entah berobah tegur sapanya
entah berobah laku perangainya
entah berobah sifat fiilnya
entah berobah isi hatinya
entah berobah budi bahasanya
entah berobah sukat timbangnya
entah berobah duduk tegaknya
entah berobah akal pikirannya
entah berobah pemandangannya
entah berobah pendengarannya
entah berobah yang dipakainya
entah berobah yang ditujunya
entah berobah adat lembaganya
nasib baik berobah elok
nasib buruk berobah buruk
Tanda yang baharu ada kurangnya:
entah kurang akal pikirnya,
entah kurang tegur sapanya
entah kurang budi bahasanya
entah kurang isi dadanya
entah kurang pendengarannya
entah kurang pemandangannya
entah kurang perasaannya
entah kurang tunjuk ajarnya
entah kurang adat lembaganya
entah kurang minat khidmatnya
entah kurang bela peliharanya
entah kurang unjuk baginya
entah kurang kasih sayangnya
entah layan ladannya
entah kurang taat setianya
entah kurang kain bajunya
entah kurang rumah tangganya
entah kurang makan minumnya
Berladang, diulang-ulang
memukat, diangkat-angkat
Kalau kasih hendak panjang:
jauh dijelang-jelang
dekat dipandang-pandang
terlanjur, tegur-menegur
tersesat ingat-mengingat
terlupa, sapa-menyapa
Hilang disawang,
cempung diselami
sesat diunut
Adat hidup sama sekampung:
sakit tolong-menolong
sumbang, timbang-menimbang
berat angkat-mengangkat
kurang, talang -menalang
luap, sapa-menyapa
senang, tenggang-menenggang
susa, rasa-merasa
sesat, ingat-mengingati
adat sama diangkat
lembaga sama dijaga
syarak sama disimak
undang sama disandang
hukum sama maklum
pusak sama dipelihara
yang tua sama dimulia
yang patut sama diikut
yang baik sama diambik
yang melintang sama dibuang
yang hutang sama ditimbang
yang aib sama dikacip
yang muda sama dimanja
Awak yang bertungkus lumus, orang yang bergendang perut
Awak yang tunggang langgang, orang yang senang lenang
Awak yang bungkuk, orang yang duduk
Awak yang berendam, orang yang menginyam
Awak yang berjemur, orang yang dapat telur
Ayam ada rebannya
kambing ada kandangnya
kerbau ada padangnya
semut ada sarangnya
manusia ada rumahnya
Burung ada sarangnya,
orang ada rumahnya
Berburu tak beranjing,
berjalan (di rimba) tak berintis
Sekali merengkuh dayung
dua tiga pulau terlampau
Sekali membuka pura
dua tiga hutang terbayar
Sekali pergi beramu
dua tiga rumah terdiri
Sekali mencacak tumang,
dua tiga periuk terjerang (masak)
Ada beras ada padi,
ada yang keras, ada yang berbudi
Ada kail ada umpannya,
ada fiil ada padannya
Kaluk paku cabang bercabang,
elok laku dipandang orang
Kaluk paku tepi ladang,
elok laku dicari orang
Awak menanam, orang yang menuai
Awak memasak, orang yang menggasak
Awak yang memukat, orang yang mendapat
Awak yang memeram, orang yang makan
Awak yang menahan jerat, orang yang dapat
Awak yang berpeluh, orang yang kenyang
Awak yang mengeram, orang yang menetaskan
Awak yang berhujan berhari, orang yang kenyang
Ada mangkuk ada cawannya,
siapa bengkok banyak lawannya
Ada buluh ada betung,
ada tabuh ada pemutung
Kita buluh orang betung,
kita bergaduh, orang beruntung
Ada duri ada onak,
ada budi ada kehendak
Ada parut ada luka,
ada penurut ada penderhaka
Ada rapat ada renggang,
ada yang dapat ada yang mengerang
Padi hijau tengah ladang,
hati risau bawa sembahyang
ada semut ada gula,
ada buntut ada kepala
Ada ikan ada sisiknya,
ada iman ada baiknya
Ada piring ada mangkuk,
ada miring ada bengkak
orang puas, awak melawas
Orang puas awak melengas
Orang menuai, awak terburai
Orang mengakah, awak melukah
orang di atas, awak kena tetas
Orang lemak, awak kemak
Orang perisa, awak tersiksa
Orang gemuk, awak terpuruk
Ada ubi ada batas,
ada budi ada balas
Ada puntung ada api
ada untung ada rugi
Ada padi ada lalang
ada budi ada hutang
Yang terpuruk yang teruk,
yang terinjak yang linyak
Binatang diikat dengan tali
orang diikat dengan janji
Yang terendam yang basah,
yang terpanggang yang panas
Yang kedekut yang takut
yang tamak yang kemak
Yang terhimpit yang menjerit
yang tertindih yang pedih
Yang memikul yang berat
yang luka yang pedih
yang menelan yang merasa pahitnya
yang tertekan yangmerasa sakitnya
Orang yang kenyang, awak yang mengerang,
orang makan nangka, awak dapat getahnya
orang makan sedap, awak yang mengidap
Orang untung, awak buntung
Orang mendapat, awak melepat
Orang kaya, awak teraniaya
Orang mengena, awak merana
Orang buncit, awka terkincit
orang senang awak pusang
Yang perit yang menjerit,
yang kenyang yang senang lenang
Yang digocoh yang mengaduh,
yang dicubit yang sakit
malang kuncup tidak berbau,
malang hidup tidak berguna
Malang kuncup tak jadi kembang,
malang hidup tak jadi orang
Hidup api karena kayunya,
hidup hati karena ilmunya
Mengikat binatang dengan tali,
mengikat orang dengan budi
Binatang dipegang pada talinya,
orang dipegang pada janjinya
Yang ditengok budi
yang dipegang janji
Yang dirasa sedapnya
yang dipegang cakapnya
Yang dipandang keletahnya,
yang dipegang lidahnya
Memikat burung dengan getah
memikat orang dengan lidah
Orang bebal suka membual,
orang berilmu suka berguru
buta mata tidak kan leta
buta hati rusaklah budi
Hilang bekal dapat diganti,
hilang akal khianatlah diri
Putus sirih tampak gangangnya,
putus kasih tampak belangnya
Patah lidi habislah sapu,
patah hati habislah malu
hilang nangka tinggal kulitnya
hilang laka tinggal sakitnya
Habis baja tinggal karatnya
habis kerja tinggal penatnya
hilang penyengat timbul lebah
hilang semangat timbul susah
Celaka ladang hilang padinya
celaka orang hilang budinya
celaka belalang patah kakinya,
celaka orang patah hatinya
Suka merajuk, pesuk
suka meradang, hilang
Suka merajuk, teruk
suka meradang, terbuang
Suka merapek, melepek
suka menyanyah, lunyah
Orang pandir suka menyindir
orang bodoh suka bergaduh
Pucuk resak dimakan rusa,
kalau memintak jangan memaksa
Mintak jangan berkepanjangan,
memberi jangan berlebihan
Keras hati, mati
keras kepala, bala
Keras hati menjadi,
keras kepala, menggila
Lancang mulut, kalut
lancang lidah, patah
lancang cakap, lesap
Dendam jangan disimpan
sayang jangan dihabiskan
Dendam jangan dipendam,
sayang jangan dibuang
Benci jangan diikutkan
kasih jangan diturutkan
Kalau menari jangan berebut,
kalau memberi jangan disebut
Sayang tidak membuang,
benci tidak mencaci
Angan lalu angin lalu
Lulus angan dilalukan,
sampai angan diturutkan
Anak seorang tunggal-tunggalan,
tempat berlabuh kasih sayang
tempat berteduh ibu bapak
tempat hutang dibayarkan
tempat amanah disampaikan
Anak dua balam selenggek,
dua hutang dibayarkan
dua amanah disampaikan
Anak tiga, tiga hutangnya,
tiga amanah yang dipikul
untung baik hutang terbayar
untung buruk bala menimpa
Anak empat, empat hutangnya,
empat amanah yang dipikul
empat beban yang disandang
untung sabut ia timbul
untung batu ia tenggelam
Anak lima, terlima-lima
lima hutang dibawanya
lima amanah ditimpakannya
lima beban diberikannya
untung elok lepas makan
untung buruk kebuluran
Anak enam, enam hutangnya,
enam amanah yang dibawanya
enam beban yang dipikulnya
untung elok tidak mencuri (menyalah)
untung buruk badan binasa (jahanam)
Anak tujuh, tujuh hutangnya,
tujuh amanah yang dibawanya
tujuh beban yang ditimpakannya
untung elok tidak gila
untung buruk hidup sengsara
Anak berbelas tersia-sia,
sia-sia lahir batinnya
sia-sia hidup matinya
sia-sia ibu bapaknya
Kalau menari jangan menghentak,
kalau memberi jangan memintak
Pisang masak dalam kawah,
orang memintak tangan di bawah
Banyak tandak banyak gendangnya,
banyak budak banyak hutangnya
banyak ternak banyak rebannya,
banyak anak banyak bebannya
Buah punak dari seberang,
tuah anak menjadi orang
Buah punak lebat dahannya,
tuah anak kuat imannya
Tuah landak pada durinya,
tuah anak pada budinya
Orang bertanak dalam periuk,
orang beranak dalam teruk
Banyak anak banyak gunanya,
banyak mulut yang disuapkan
banyak hutang yang ditanggungkan
banyak fitnah yang dirasakan
Banyak anak banyak gunanya,
banyak bala yang dibawanya
banyak cela yang menantinya
banyak fitnah yang menunggunya
banyak anak banyak perangai,
banyak kerja yang terbengkalai
banyak hutang yang tak selesai
banyak amanah yang tak sampai
Banyak anak banyak kebelannya
banyak fiil kan menyalah
banyak malu kan dirasa
banyak seteru kan bersua
Banyak badak banyak culanya
banyak budak banyak celanya
banyak badak banyak kulitnya,
banyak budak banyak sulitnya
Bnayak badak banyak kubangnya,
banyak budak banyak lubangnya
Banyak dedak banyak antahnya,
banyak budak banyak keletahnya
Banyak dedak banyak sekamnya,
banyak budak banyak ragamnya
Bnayak tandak banyak lagunya,
banyak budak banyak maunya
Banyak tandak banyak hentaknya
banyak budak banyak pintaknya
Banyak tandak banyak langkahnya,
banyak budak banyak tingkahnya
Banyak sumbu banyak terangnya,
banyak bertanak banyak berasnya
banyak ilmu banyak senangnya
banyak anak banyak naasnya
Orang bertanak kita bertanak,
tudung periuk jangan dibuka
orang beranak kita beranak
untung buruk badan celaka
Kalau ingin beranak, siapkan kain basahan
Kalau ingin beranak, tempahlah susah
kalau berjalan siapkan bekal,
kalauberanak siapkan susah
Kalau berjalan siapkan uncang,
kalau beranak siapkan hutang
Banyak batang perkara batang,
batang punak dibuat peti
banyak hutang perkara hutang
hutang anak membawa mati
Banyak rotan perkara rotan,
rotan pandak dibuat bakul
banyak beban perkara beban
beban beranak berat dipikul
banyaklah rotan dibuat bakul,
rotan pandak dikerat-kerat
banyaklah beban dapat dipikul
beban beranak teramat berat
Ikan belanak di dalam belat,
patah galah dilanda pukat
beban beranak teramat berat
salah-salah hidup melarat
karena harta buta
karena anak kemak
Banyak onak ditengah bakal,
banyak anak rumah terjual
Buah punak dimakan tupai,
karena anak badan tergadai
Buah punak dimakan burung,
karena anak badan terkurung
Kalau bertanak jangan menugal
kalau beranak jangan menyesal
Kalau bertanak jangan memukat,
kalau beranak jangan mengumpat
Orang bertanak kita bertanak,
ketika makan orang berkumpul
orang beranak kita beranak
celaka badan hutang yang timbul
Banyak samak banyak kulitnya,
banyak anak banyak penyakitnya
Banyak onak banyak kaitnya,
banyak anak banyak pahitnya
Banyak semak banyak resamnya,
banyak anak banyak ragamnya
Batang punak diujung permatang
orang beranak dikandung hutang
Besar pasak besar tiangnya,
besar anak besar hutangnya
Banyak tepak banyak sirihnya,
banyak anak banyak pilihnya
Buah punak dimakan pelanduk,
karena anak badan teruk
Banyak onak jalan lati,
banyak anak makan hati
Buah punak masaknya hitam,
karena anak tak tidur malam
Banyak retak banyak sumbingnya,
banyak anak banyak rundingnya
(Banyak anak banyak runsingnya)
Batang punak tumbang ke tunggul,
datang anak hutang pun timbul
Batang puank di tengah permatang,
datang anak fitnah pun datang
Banyak bertanak banyak nasinya,
banyak anak banyak kali-kalinya
banyak bertanak banyak gulainya
banyak anak banyak perangainya
Banyak pasak banyak pakunya,
banyak anak banyak lakunya
Sejudu sarung dengan isinya,
sejudu hulu dengan putingnya
Banyak semak banyak durinya
banyak tamak banyak ruginya
Bnayak onak banyak semaknya,
banyak anak banyak kemaknya
Ada punak ada terentang,
ada anak ada hutang
Banyak samak banyak terentang,
banyak anak banyak hutang