Title
Adat sebanjar ajar mengajar
Adat seladang kenang mengenang
Adat mengajar pada yang benar
Adat mengenang susah dan senang
Adat seladang kenang mengenang
Adat mengajar pada yang benar
Adat mengenang susah dan senang
Subject
Pantun
Creator
Tenas Effendy
Source
Khazanah Pantun Melayu Riau
Identifier
38438
Text
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai bertindak adil
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai tidak mengganjil
Mulia umat kerana beradat
Adat dipakai eloklah laku
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai seaib semalu
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai jadi pelita
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai seiya sekata
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai menjadi suluh
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai hati senonoh
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai hilanglah nista
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai hilang sengketa
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai tempat bersandar
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai manfaatnya besar
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai membawa berkah
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai tiada susah
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai menjaga diri
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai tiada mengiri
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai berhemat jamu
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai umat bersatu
Taat umat kepada Allah
Hidup selalu menjaga amal
Kuat adat mulia marwah
Hidup bermalu sempurna akal
Taat umat memegang adat
Dimana hidup tidak tercela
Sifat jahat dibuang cepat
Supaya hidup tidak merana
Taat umat memegang adat
Kemana pergi tidakkan malu
Sifat jahat dibuang cepat
Supaya hati tidak berbulu
Taat umat memegang adat
Kemana pergi dipuji orang
Sifat jahat dibuang cepat
Supaya tidak dibenci orang
Taat umat memegang adat
Kemana pergi tidak terlantar
Sifat jahat dibuang cepat
Supaya hati tidak terbakar
Taat umat memegang adat
Kemana tegak tidak menyalah
Sifat jahat dibuang cepat
Supaya tidak merusak tuah
Taat umat memegang adat
Kemana duduk tidak terbuang
Sifat jahat dibuang cepat
Supaya tidak dikutuk orang
Taat umat memegang adat
Dimana duduk akhlak senonoh
Sifat jahat dibuang cepat
Supaya hidup tidak bermusuh
Mulia umat karena beradat
Adat lembaga turun temurun
Bila mufakat tuah melekat
Manfaat terasa hiduppun rukun
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai bersendi syarak
Karena mufakat tuah melekat
Hidup beramai budinya nampak
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai bertunjuk ajar
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai elok dan benar
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai mengikut undang
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai berkasih sayang
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai akhlak terpuji
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai tidak terkeji
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai tua dan muda
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai bela membela
Taat anak ke ibu bapak
Patuh tidak berbelah bagi
Adat tegak tuahnya nampak
Senonoh akhlak sempurna budi
Taat anak ke ibu bapak
Jasa dibalas budi dikenang
Adat tegak tuahnya nampak
Bekerja ikhlas hati penyayang
Taat anak ke ibu bapak
Amanah dipegang pesan diikut
Adat tegak tuahnya nampak
Bekerja ikhlas hati penyayang
Taat anak ke ibu bapak
Hidup dan mati ia muliakan
Adat tegak tuahnya nampak
Hidup berbudi mati beriman
Taat umat kepada Allah
Iman kukuh taqwanya nampak
Kuat adat mulia marwah
Hidup senonoh saudara banyak
Taat umat kepada Allah
Berbuat ibadah sesungguh hati
Kuat adat mulia marwah
Sifat semenggah senonoh budi
Taat umat kepada Allah
Hidup terpuji dunia akhirat
Kuat adat mulia marwah
Hidup mati membawa manfaat
Taat umat kepada Allah
Kerja maksiat ia haramkan
Kuat adat mulia marwah
Petuah nasehat ia fahamkan
Taat umat kepasa Allah
Loba dan tamak ia jauhkan
Kuat adat mulia marwah
Dimana tegak ia teladan
Taat umat kepada Allah
Tentulah ingat hidup dan mati
Kuat adat mulia marwah
Di situlah tempat kita berdiri
Taat laki sayang ke bini
Sayang sampai kehari tua
Adat berdiri tenang negeri
Orang ramai hidup sejahtera
Taat laki sayang ke bini
Sakit senang sama dirasa
Adat berdiri tenang negeri
Rakyat senang dunia sentosa
Taat laki sayang ke bini
Sampai tua kasih tak putus
Adat berdiri tenang negeri
Damai dunia bangsa terurus
Taat laki sayang ke bini
Anak dibela berdada lapang
Adat berdiri tenang negeri
Tertolak bala muka belakang
Taat laki sayang ke bini
Setiap saat ingat mengingat
Adat berdiri tenang negeri
Hidup selamat dunia akhirat
Taat bini setia ke laki
Bermuka manis patut perangai
Adat berdiri sempurna budi
Sengketa habis kusut selesai
Taat bini setia ke laki
Berkasih sayang sepanjang hayat
Adat berdiri sempurna budi
Selisih hilang tenanglah umat
Taat bini setia ke laki
Laki dijaga anak diasuh
Adat berdiri sempurna budi
Budi mulia akhlak senonoh
Taat bini setia ke laki
Hilir mudik seiya sekata
Adat berdiri sempurna budi
Hati baik mulia bicara
Taat bini setia ke laki
Setia sampai ke liang lahat
Adat berdiri sempurna budi
Mulia perangai terbilang sifat
Taat anak ke ibu bapak
Pantang sekali berlaku kasar
Adat tegak tuahnya nampak
Lapang hati mulai bertengkar
Sifat keluarga berkasih sayang
Seiya sekata sebarang kerja
Adat dijaga budi terbilang
Silang sengketa hilang semua
Sifat keluarga berkasih sayang
Laki setia binipun taat
Adat dijaga budi terbilang
Hati mulia terpuji tabiat
Sifat keluarga berkasih sayang
Anak beranak sama mufakat
Adat dijaga budi terbilang
Rezki banyak beroleh rahmat
Sifat keluarga berkasih sayang
Sama serumah tolong menolong
Adat dijaga budi terbilang
Petuah amanah sama dijunjung
Sifat keluarga berkasih sayang
Hidup bersama selalu rukun
Adat dijaga budi terbilang
Hidup ternama laku penyantun
Sifat tua berdada lapang
Jadi teladan yang muda-muda
Adat dijaga lembaga dipegang
Jadi pedoman sepanjang masa
Sifat tua berdada lapang
Elok budi sempurna sifat
Adat dijaga lembaga dipegang
Untuk menjadi pelita umat
Sifat tua berdada lapang
Duduk terpuji senonoh berdiri
Adat dijaga lembaga dipegang
Untuk menjadi suluh negeri
Sifat tua berdada lapang
Memberi petuah keanak cucu
Adat dijaga lembaga dipegang
Negeri bertuah umat bersatu
Sifat muda suka berjalan
Berjalan jauh menuntut ilmu
Adat dijaga sempurna iman
Iman kukuh patut ditiru
Sifat muda suka berjalan
Hilir mudik mencari rezki
Adat dijaga sempurna iman
Fikiran baik diri terpuji
Sifat muda suka berjalan
Salah langkah membawa sesat
Adat dijaga sempurna iman
Terasa salah segera betobat
Sifat muda suka berjalan
Tidak peduli hujan dan panas
Adat dijaga sempurna iman
Akhlak terpuji bebanpun lepas
Sifat muda suka berjalan
Berjalan dekat maupun jauh
Adat dijaga sempurna iman
Badan selamat hidup senonoh
Sifat keluarga berkasih sayang
Rukun dan damai berumah tangga
Adat dijaga budi terbilang
Santun perangai tua dan muda
Tanda ayam ada berinduk
Sifat serai ada berumpun
Tanda Islam adat dipeluk
Adat dipakai bersopan santun
Tanda berkawan seiring sejalan
Pantang sekali bersilang langkah
Tanda beriman adat sepadan
Pantang sekali berpaling tadah
Tanda tua tahukan diri
Tahu tempat dengan letaknya
Tanda manusia ilmu dicari
Ilmu beradat dengan akhlaknya
Tanda muda tekun belajar
Menuntut ilmu sampai ke lahat
Tanda manusia santun dan benar
Berpatut laku memakai adat
Sifat jantan gagah berani
Terhadap musuh pantang mengelak
Adat berjalan bertuah negeri
Hidup senonoh terbilang akhlak
Sifat jantan gagah berani
Bersikap tegas muka belakang
Adat berjalan bertuah negeri
Bercakap bebas tiada mengekang
Sifat jantan gagah berani
Tiada takut melawan badai
Adat berjalan bertuah negeri
Dimana kusut akan selesai
Sifat jantan gagah berani
Setia teguh berhati bersih
Adat berjalan bertuah negeri
Dimana keruh menjadi jernih
Sifat jantan gagah berani
Berani menjadi pelapis dada
Adat berjalan bertuah negeri
Negeri aman habis sengketa
Sifat perempuan berlemah lembut
Elok manis tutur katanya
Adat berjalan tuah mengikut
Duduk dimajlis akur semuanya
Sifat perempuan berlemah lembut
Kasih sayang kata merendah
Adat berjalan tuah mengikut
Selisih hilang sengketa sudah
Sifat perempuan berlemah lembut
Laku terbilang bercakap santun
Adat berjalan tuah mengikut
Seteru hilang hiduppun rukun
Sifat perempuan berlemah lembut
Setia mengasuh anak dan laki
Adat berjalan tuah mengikut
Dunia teduh akhlaknya tinggi
Rusak perisa hilang lazatnya
Lazat hilang rasanya hambar
Rusak bangsa hilang adatnya
Adat hilang bahayanya besar
Rusak perisa hilang lazatnya
Lazat hilang orang tak hendak
Rusak bangsa hilang adatnya
Adat hilang terbuang akhlak
Rusak perisa hilang lazatnya
Lazat hilang tiada yang makan
Rusak bangsa hilang adatnya
Adat hilang binasalah badan
Apa guna membeli parang
Kalau besinya sudah berkarat
Apa gunanya menjadi orang
Kalau hatinya melupakan adat
Apa guna membeli parang
Kalau tidak ada berhulu
Apa guna menjadi orang
Kalau tidak beaib malu
Apa guna membeli parang
Kalau tidak dapat dipakai
Apa guna menjadi orang
Kalau rusak adat perangai
Apa guna membeli parang
Kalau digunakan ianya patah
Apa guna menjadi orang
Kalau dituakan ia menyalah
Apa guna membeli parang
Kalau tidak ada bajanya
Apa guna menjadi orang
Kalau tidak ada marwahnya
Apa guna membeli parang
Kalau diasah tak mau tajam
Apa guna menjadi orang
Kalau memerintah berlaku kejam
Apa guna membeli parang
Kalau majal tidak menelap
Apa guna menjadi orang
Kalau berbual tidak beradab
Apa guna membeli parang
Kalau berputing tidak berhulu
Apa guna menjadi orang
Kalau berunding tidak bermalu
Apa guna membeli kerang
Bila tidak dapat dimakan
Apa guna menjadi orang
Bila tidak mengingat Tuhan
Apa guna membeli kerang
Bila isinya mengandung cuka
Apa guna menjadi orang
Bila hatinya bohong belaka
Apa guna membeli kerang
Bila tidak dapat direbus
Apa guna menjadi orang
Bila akhlak tidak lurus
Apa guna membeli kerang
Bila dirasa isinya busuk
Apa guna menjadi orang
Bila dipercaya hatinya bengkok
Adat berguru sampai-sampai
Adat mengaji sehingga khatam
Adat Melayu sama dipakai
Adat berinti aqidah Islam
Adat berburu mengikut jejak
Adat berladang ada bermusim
Adat Melayu mengikut syarak
Adat dipegang tandanya muslim
Pucuk kemiri dimakan ulat
Banyaklah sudah jauh ke tanah
Buruk negeri lupakan adat
Akhlak rendah runtuhlah marwah
Pucuk kemiri dimakan ulam
Kalau berbuah tak sempat masak
Buruk negeri lupakan adat
Kacau serumah umatpun rusak
Pucuk kemiri dimakan ulat
Sebelum berbunga sudah layu
Buruk negeri lupakan adat
Sekaum berbantah sebangsa berseteru
Pucuk kemiri dimakan ulat
Putik busuk bunga meranggas
Busuk negeri lupakan adat
Asik beramuk lupakan tugas
Pucuk kemiri dimakan ulat
Warna hijau menjadi kuning
Buruk negeri lupakan adat
Kesana risau kemari runsing
Pucuk kemiri dimakan ulat
Daun yang segar jadi berlubang
Buruk negeri lupakan adat
Dusun yang besar menjadi lengang
Pucuk kemiri dimakan ulat
Ulat menjalar memakan buahnya
Buruk negeri lupakan adat
Tabiat kasar menyeman tingkahnya
Pucuk kemiri dimakan ulat
Kayu yang kuat menjadi rapuh
Buruk negeri lupakan adat
Seteru dekat negeripun runtuh
Pucuk kemiri dimakan ulat
Habiskan dahan jatuh meranggas
Buruk negeri lupakan adat
Terkikis iman tubuh melengas
Pucuk kemiri dimakan ulat
Layulah tangkai dahanpun patah
Buruk negeri lupakan adat
Ilmu dipakai dijalan yang salah
Pucuk kemiri dimakan ulat
Bila terbiar batangnya mati
Buruk negeri lupakan adat
Gila bertengkar petang dan pagi
Pucuk kemiri dimakan ulat
Bila dikerat kuncupnya mati
Buruk negeri lupakan adat
Dunia akhirat hidup merugi
Rusak perisa hilang lazatnya
Lazat hilang patah selera
Rusak bangsa hilang adatnya
Adat hilang hidup sengsara
Rusak perisa hilang lazatnya
Lazat hilang lauk terbuang
Rusak bangsa hilang adatnya
Adat hilang kutukpun datang
Kalau menutup tidak rapat
Nasi bekal tentulah basi
Kalau hidup tak beradat
Matilah akal buntulah hati
Kalau menutup tidak rapat
Lalat masuk semut pun masuk
Kalau hidup tidak beradat
Tabiat buruk mulutpun busuk
Kalau menutup tidak rapat
Bila miring isi tertumpah
Kalau hidup tidak beradat
Bila berunding pasti menyalah
Kalau menutup tidak rapat
Salah letak isi terbuang
Kalau hidup tidak beradat
Dimana tegak dibenci orang
Jika dayung tidak kuat
Sekali rengkuh patah bererak
Jika kampung tidak beradat
Negeri rusuh umat berserak
Jika dayung tidak kuat
Jangan harap sampai ke seberang
Jika kampung tidak beradat
Jangan harap dihargai orang
Jika dayung tidak kuat
Alamat perahu akan hanyut
Jika kampung tidak beradat
Umat berseteru kehidupan kusut
Jika dayung tidak kuat
Dibuat pengayuh pastilah patah
Jika kampung tidak beradat
Umat bergaduh dilaknati Allah
Jika dayung tidak kuat
Dibawa berlayar tidak berguna
Jika kampung tidak beradat
Celakanya besar balak menimpa
Jika dayung tidak kuat
Hati-hati menempuh ombak
Jika kampung tidak beradat
Budi mati musuhpun banyak
Jika dayung tidak kuat
Sia-sia dibawa berlayar
Jika kampung tidak beradat
Kemana-mana nama tercemar
Pucuk kemiri dimakan ulat
Ulat bernama ulat buku
Buruk negeri lupakan adat
Adat berguna dunia akhirat
Pucuk kemiri dimakan ulat
Dikerat layu gugur ke tanah
Buruk negeri lupakan adat
Umat berseteru hancurlah tuah
Bukan mudah orang berhelat
Banyaklah alat wajib tersedia
Bukan mudah memegang adat
Banyaklah sifat wajib dijaga
Berguna tiang karena kuat
Tanda kuat tegaknya kukuh
Berguna orang karena beradat
Tanda beradat akhlak senonoh
Berguna tiang karena kuat
Tanda kuat tak mudah patah
Berguna orang karena beradat
Tanda beradat tidak menyalah
Berguna tiang karena kuat
Tanda kuat tahan berbeban
Berguna orang karena beradat
Tanda beradat segan menyegan
Berguna tiang karena kuat
Tanda kuat tak mau lapuk
Berguna orang karena beradat
Tanda beradat malu merajuk
Berguna tiang karena kuat
Tanda kuat tidak berlubang
Berguna orang karena adat
Tanda beradat tidak menyilang
Berguna tiang karena kuat
Tanda kuat tahan berhujan
Berguna orang karena beradat
Tanda beradat tahan berkorban
Berguna tiang karena kuat
Tanda kuat tahan berpanas
Berguna orang karena beradat
Tanda beradat berkorban ikhlas
Berguna tiang kerana kuat
Tanda kuat tak mudah patah
Berguna orang karena beradat
Tanda beradat tak mudah marah
Elok kain benangnya rapat
Bila rapat tentu tak jarang
Elok pemimpin memegang adat
Bila beradat tak tentu garang
Elok kain benangnya rapat
Bila rapat aurat tertutup
Elok pemimpin memegang adat
Bila beradat selamat hidup
Elok kain benangnya rapat
Bila rapat aurat terlindung
Elok pemimpin memegang adat
Bila beradat umat menyanjung
Elok kain benangnya rapat
Bila rapat dibuat basahan
Elok pemimpin memegang adat
Bila beradat selamat bawahan
Elok kain benangnya rapat
Bila rapat mata tak tembus
Elok pemimpin memegang adat
Bila beradat berkata lurus
Elok kain benangnya rapat
Bila rapat sopan dipakai
Elok pemimpin memegang adat
Bila beradat kehidupan damai
Bukan mudah memasang jerat
Jerat dipasang dengan kiatnya
Bukan mudah memegang adat
Adat dipegang dengan sifatnya
Bukan mudah memasang jerat
Jerat dipasang jangan sembarang
Bukan mudah memegang adat
Adat dipegang berpantang larang
Bukan mudah memasang jerat
Jerat dipasang dijenguk-jenguk
Bukan mudah memegang adat
Adat dipegang berelok-elok
Bukan mudah orang berhelat
Kaum kerabat harus dijemput
Bukan mudah memegang adat
Hukum mufakat harus diikut
Bukan mudah orang berhelat
Sahabat handai diajak serta
Bukan mudah memegang adat
Syariat dipakai nampak dimata
Bukan mudah orang berhelat
Siapkan makan untuk jamuan
Bukan mudah memegang adat
Beradab sopan barang kelakuan
Bukan mudah orang berhelat
Helat menjemput orang ramai
Bukan mudah memegang adat
Adat diikut dengan perangai
Bukan mudah orang berhelat
Tahan berjaga siang dan malam
Bukan mudah memegang adat
Iman di dada berpantang padam
Bukan mudah orang berhelat
Mau bersusah tahan merugi
Bukan mudah memegang adat
Mau mengalah tahan dikeji
Bukan mudah orang berhelat
Apa yang kurang harus dicari
Bukan mudah memegang adat
Dada lapang bertulus hati
Bukan mudah orang berhelat
Belanja cukup adatpun tahu
Bukan mudah memegang adat
Selama hidup mengingat malu
Bukan mudah orang berhelat
Salah kira hutang yang dapat
Bukan mudah memegang adat
Salah bicara orang mengumpat
Bukan mudah orang berhelat
Salah masak orang tak makan
Bukan mudah memegang adat
Salah tegak dibuang kawan
Bukan mudah memasang jerat
Salah pasang terjerat ternak
Bukan mudah memegang adat
Salah pegang tersesat tegak
Bukan mudah memasang jerat
Jerat dipasang dengan jampinya
Bukan mudah memegang adat
Adat dipegang dengan budinya
Bukan mudah memasang jerat
Jerat dipasang dengan pepahnya
Bukan mudah memegang adat
Adat dipegang dengan sumpahnya
Bukan senang memasang jerat
Salah pasang orang yang kena
Bukan mudah memegang adat
Salah pegang orang menghina
Bukan mudah berladang darat
Hingga menuai padi dijaga
Bukan mudah memegang adat
Bila lalai diri tercela
Bukan mudah berladang darat
Pagi-pagi harus ke tanah
Bukan mudah memegang adat
Budi pekerti harus semenggah
Bukan mudah berladang darat
Ladang darat ladang bertugal
Bukan mudah memegang adat
Memegang adat pantang membual
Bukan mudah berladang darat
Ladang darat ladang bertumpuk
Bukan mudah memegang adat
Memegang adat pantang mengaruk
Bukan mudah berladang darat
Ladang darat padi semusiman
Bukan mudah memegang adat
Memegang adat hati beriman
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang pagi dan petang
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang dengan hati lapang
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang berhujan panas
Tidak nudah memegang adat
Adat dipegang tahan melengas
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang mau berhujan
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang mau berkorban
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang tahan berlapar
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang dengan penyabar
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang pancang dicacak
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang pantangnya banyak
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang mau berendam
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang ilmunya faham
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang perahu dikayuh
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang malu bergaduh
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang perahu didayung
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang malu dijunjung
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang bersungguh hati
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang menempuh mati
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang sekali lepas
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang berhati ikhlas
Bukan mudah berladang darat
Ladang darat menebang kayu
Bukan mudah memegang adat
Memegang adat pantang menipu
Bukan mudah berladang darat
Ladang darat berkayu besar
Bukan mudah memegang adat
Memegang adat malu berkasar
Kalau helat hendak ramai
Sanak saudara jangan lupakan
Kalau adat hendak dipakai
Letakkan dia dengan kebaikan
Kalau helat hendak ramai
Handai taulan semua dijemput
Kalau adat hendak dipakai
Pakai sepadan pada yang patut
Kalau helat hendak ramai
Banyakkan laut serta penganan
Kalau adat hendak dipakai
Tegak duduk memelihara iman
Kalau helat hendak ramai
Tiup nafiri palulah canang
Kalau adat hendak dipakai
Hidup berbudi malu dipegang
Kalau helat hendak ramai
Bunyikan gendang serta tetawak
Kalau adat hendak dipakai
Berhati lapang bicara bijak
Kalau helat hendak ramai
Sebelum berhelat orang dijemput
Kalau adat hendak dipakai
Hukum diingat undang diikut
Jika menyukat tidak pandai
Ramailah orang menjadi ragu
Jika adat tidak dipakai
Perangai sumbang hati berbulu
Jika menyukat tidak pandai
Di kiri banyak di kanan kurang
Jika adat tidak dipakai
Negeri rusak umat berperang
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang ombak menggulung
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang syarak dijunjung
Jika menyukat tidak pandai
Banyak lebih ataupun kurang
Jika adat tidak dipakai
Banyak selisih muka belakang
Jika menyukat tidak pandai
Ada penuh ada yang tidak
Jika adat tidak dipakai
Ada bergaduh ada bercekak
Jika menyukat tidak pandai
Tentu ditimbang tak sama berat
Jika adat tidak tidak dipakai
Seteru datang laut dan darat
Jika menyukat tidak pandai
Banyaklah orang merasa rugi
Jika adat tidak dipakai
Tampaklah belang binasa diri
Jika menyukat tidak pandai
Orang membeli merasa bimbang
Jika adat tidak dpakai
Saban hari sengketa datang
Jika menyukat tidak pandai
Ada yang marah ada mengumpat
Jika adat tidak dipakai
Pusaka punah namapun cacat
Besar batang besar akarnya
Akar jangan dikerat-kerat
Besar hutang besar bayarnya
Membayar jangan berlambat-lambat
Banyak batang banyak akarnya
Akarnya jangan disunu api
Banyak hutang banyak bayarnya
Membayarnya jangan menunggu mati
Bila batang tidak berakar
Masih kuncup sudah rebah
Bila hutang tidak terbayar
Selama hidup ditimpa musibah
Bila batang tidak berakar
Buah gugur kuncup pun layu
Bila hutang tidak terbayar
Marwah hancur hidup pun malu
Bila batang tidak berakar
Batang lapuk dahan meranggas
Bila hutang tidak terbayar
Sebarang duduk merasa cemas
Bila batang tidak berakar
Tentulah tumbang jatuh ke tanah
Bila hutang tidak terbayar
Seteru datang musuh bertambah
Bila meniup bara api
Kurang cermat muka terbakar
Bila hidup tiada berbudi
Orang mengumpat nama tercemar
Bila meniup bara api
Salah hembus terkena mata
Bila hidup tiada berbudi
Tuah pupus nama pun nista
Bila meniup bara api
Kurang teliti kenalah muka
Bila hidup tiada berbudi
Orang benci Allah pun murka
Bila meniup bara api
Campakkan arang ke dalam abu
Bila hidup tiada berbudi
Banyaklah orang jadi seteru
Bila mencelup kain pelekat
Salah celup rusak raginya
Bila hidup mempermainkan adat
Hinalah hidup rusak budinya
Bila mencelup kain pelekat
Kurang elok diulang lagi
Bila hidup mempermainkan adat
Sebarang duduk orang mengeji
Bila mencelup kain pelekat
Kurang rata warna ditambah
Bila hidup mempermainkan adat
Orang menista saudara menyumpah
Bila mencelup kain pelekat
Sudah dijemur baru dilipat
Bila hidup mempermainkan adat
Marwah hancur malu yang dapat
Kalau helat hendak ramai
Jemputlah orang laut dan darat
Kalau adat hendak dipakai
Ikutlah undang turut mufakat
Adapun hajat sebenar hajat
Hendak bertemu pautan hati
Adapun adat sebenar adat
Dianjak layu diumbut mati
Adapun hajat sebenar hajat
Hutang nyawa membela marwah
Adapun adat sebenar adat
Pantang dipenda diubah-ubah
Adapun hajat sebenar hajat
Yakin sampai ke dalam kalbu
Adapun adat sebenar adat
Makin dipakai semakin baru
Adapun hajat sebenar hajat
Bila menyalah celaka badan
Adapun adat sebenar adat
Bila dirubah binasa iman
Adapun hajat sebenar hajat
Hajat mencari jalan yang lurus
Adapun adat sebenar adat
Adat sejati pantang dihapus
Adat dipakai bertindak adil
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai tidak mengganjil
Mulia umat kerana beradat
Adat dipakai eloklah laku
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai seaib semalu
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai jadi pelita
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai seiya sekata
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai menjadi suluh
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai hati senonoh
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai hilanglah nista
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai hilang sengketa
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai tempat bersandar
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai manfaatnya besar
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai membawa berkah
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai tiada susah
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai menjaga diri
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai tiada mengiri
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai berhemat jamu
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai umat bersatu
Taat umat kepada Allah
Hidup selalu menjaga amal
Kuat adat mulia marwah
Hidup bermalu sempurna akal
Taat umat memegang adat
Dimana hidup tidak tercela
Sifat jahat dibuang cepat
Supaya hidup tidak merana
Taat umat memegang adat
Kemana pergi tidakkan malu
Sifat jahat dibuang cepat
Supaya hati tidak berbulu
Taat umat memegang adat
Kemana pergi dipuji orang
Sifat jahat dibuang cepat
Supaya tidak dibenci orang
Taat umat memegang adat
Kemana pergi tidak terlantar
Sifat jahat dibuang cepat
Supaya hati tidak terbakar
Taat umat memegang adat
Kemana tegak tidak menyalah
Sifat jahat dibuang cepat
Supaya tidak merusak tuah
Taat umat memegang adat
Kemana duduk tidak terbuang
Sifat jahat dibuang cepat
Supaya tidak dikutuk orang
Taat umat memegang adat
Dimana duduk akhlak senonoh
Sifat jahat dibuang cepat
Supaya hidup tidak bermusuh
Mulia umat karena beradat
Adat lembaga turun temurun
Bila mufakat tuah melekat
Manfaat terasa hiduppun rukun
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai bersendi syarak
Karena mufakat tuah melekat
Hidup beramai budinya nampak
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai bertunjuk ajar
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai elok dan benar
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai mengikut undang
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai berkasih sayang
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai akhlak terpuji
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai tidak terkeji
Mulia umat karena beradat
Adat dipakai tua dan muda
Bila mufakat tuah melekat
Hidup beramai bela membela
Taat anak ke ibu bapak
Patuh tidak berbelah bagi
Adat tegak tuahnya nampak
Senonoh akhlak sempurna budi
Taat anak ke ibu bapak
Jasa dibalas budi dikenang
Adat tegak tuahnya nampak
Bekerja ikhlas hati penyayang
Taat anak ke ibu bapak
Amanah dipegang pesan diikut
Adat tegak tuahnya nampak
Bekerja ikhlas hati penyayang
Taat anak ke ibu bapak
Hidup dan mati ia muliakan
Adat tegak tuahnya nampak
Hidup berbudi mati beriman
Taat umat kepada Allah
Iman kukuh taqwanya nampak
Kuat adat mulia marwah
Hidup senonoh saudara banyak
Taat umat kepada Allah
Berbuat ibadah sesungguh hati
Kuat adat mulia marwah
Sifat semenggah senonoh budi
Taat umat kepada Allah
Hidup terpuji dunia akhirat
Kuat adat mulia marwah
Hidup mati membawa manfaat
Taat umat kepada Allah
Kerja maksiat ia haramkan
Kuat adat mulia marwah
Petuah nasehat ia fahamkan
Taat umat kepasa Allah
Loba dan tamak ia jauhkan
Kuat adat mulia marwah
Dimana tegak ia teladan
Taat umat kepada Allah
Tentulah ingat hidup dan mati
Kuat adat mulia marwah
Di situlah tempat kita berdiri
Taat laki sayang ke bini
Sayang sampai kehari tua
Adat berdiri tenang negeri
Orang ramai hidup sejahtera
Taat laki sayang ke bini
Sakit senang sama dirasa
Adat berdiri tenang negeri
Rakyat senang dunia sentosa
Taat laki sayang ke bini
Sampai tua kasih tak putus
Adat berdiri tenang negeri
Damai dunia bangsa terurus
Taat laki sayang ke bini
Anak dibela berdada lapang
Adat berdiri tenang negeri
Tertolak bala muka belakang
Taat laki sayang ke bini
Setiap saat ingat mengingat
Adat berdiri tenang negeri
Hidup selamat dunia akhirat
Taat bini setia ke laki
Bermuka manis patut perangai
Adat berdiri sempurna budi
Sengketa habis kusut selesai
Taat bini setia ke laki
Berkasih sayang sepanjang hayat
Adat berdiri sempurna budi
Selisih hilang tenanglah umat
Taat bini setia ke laki
Laki dijaga anak diasuh
Adat berdiri sempurna budi
Budi mulia akhlak senonoh
Taat bini setia ke laki
Hilir mudik seiya sekata
Adat berdiri sempurna budi
Hati baik mulia bicara
Taat bini setia ke laki
Setia sampai ke liang lahat
Adat berdiri sempurna budi
Mulia perangai terbilang sifat
Taat anak ke ibu bapak
Pantang sekali berlaku kasar
Adat tegak tuahnya nampak
Lapang hati mulai bertengkar
Sifat keluarga berkasih sayang
Seiya sekata sebarang kerja
Adat dijaga budi terbilang
Silang sengketa hilang semua
Sifat keluarga berkasih sayang
Laki setia binipun taat
Adat dijaga budi terbilang
Hati mulia terpuji tabiat
Sifat keluarga berkasih sayang
Anak beranak sama mufakat
Adat dijaga budi terbilang
Rezki banyak beroleh rahmat
Sifat keluarga berkasih sayang
Sama serumah tolong menolong
Adat dijaga budi terbilang
Petuah amanah sama dijunjung
Sifat keluarga berkasih sayang
Hidup bersama selalu rukun
Adat dijaga budi terbilang
Hidup ternama laku penyantun
Sifat tua berdada lapang
Jadi teladan yang muda-muda
Adat dijaga lembaga dipegang
Jadi pedoman sepanjang masa
Sifat tua berdada lapang
Elok budi sempurna sifat
Adat dijaga lembaga dipegang
Untuk menjadi pelita umat
Sifat tua berdada lapang
Duduk terpuji senonoh berdiri
Adat dijaga lembaga dipegang
Untuk menjadi suluh negeri
Sifat tua berdada lapang
Memberi petuah keanak cucu
Adat dijaga lembaga dipegang
Negeri bertuah umat bersatu
Sifat muda suka berjalan
Berjalan jauh menuntut ilmu
Adat dijaga sempurna iman
Iman kukuh patut ditiru
Sifat muda suka berjalan
Hilir mudik mencari rezki
Adat dijaga sempurna iman
Fikiran baik diri terpuji
Sifat muda suka berjalan
Salah langkah membawa sesat
Adat dijaga sempurna iman
Terasa salah segera betobat
Sifat muda suka berjalan
Tidak peduli hujan dan panas
Adat dijaga sempurna iman
Akhlak terpuji bebanpun lepas
Sifat muda suka berjalan
Berjalan dekat maupun jauh
Adat dijaga sempurna iman
Badan selamat hidup senonoh
Sifat keluarga berkasih sayang
Rukun dan damai berumah tangga
Adat dijaga budi terbilang
Santun perangai tua dan muda
Tanda ayam ada berinduk
Sifat serai ada berumpun
Tanda Islam adat dipeluk
Adat dipakai bersopan santun
Tanda berkawan seiring sejalan
Pantang sekali bersilang langkah
Tanda beriman adat sepadan
Pantang sekali berpaling tadah
Tanda tua tahukan diri
Tahu tempat dengan letaknya
Tanda manusia ilmu dicari
Ilmu beradat dengan akhlaknya
Tanda muda tekun belajar
Menuntut ilmu sampai ke lahat
Tanda manusia santun dan benar
Berpatut laku memakai adat
Sifat jantan gagah berani
Terhadap musuh pantang mengelak
Adat berjalan bertuah negeri
Hidup senonoh terbilang akhlak
Sifat jantan gagah berani
Bersikap tegas muka belakang
Adat berjalan bertuah negeri
Bercakap bebas tiada mengekang
Sifat jantan gagah berani
Tiada takut melawan badai
Adat berjalan bertuah negeri
Dimana kusut akan selesai
Sifat jantan gagah berani
Setia teguh berhati bersih
Adat berjalan bertuah negeri
Dimana keruh menjadi jernih
Sifat jantan gagah berani
Berani menjadi pelapis dada
Adat berjalan bertuah negeri
Negeri aman habis sengketa
Sifat perempuan berlemah lembut
Elok manis tutur katanya
Adat berjalan tuah mengikut
Duduk dimajlis akur semuanya
Sifat perempuan berlemah lembut
Kasih sayang kata merendah
Adat berjalan tuah mengikut
Selisih hilang sengketa sudah
Sifat perempuan berlemah lembut
Laku terbilang bercakap santun
Adat berjalan tuah mengikut
Seteru hilang hiduppun rukun
Sifat perempuan berlemah lembut
Setia mengasuh anak dan laki
Adat berjalan tuah mengikut
Dunia teduh akhlaknya tinggi
Rusak perisa hilang lazatnya
Lazat hilang rasanya hambar
Rusak bangsa hilang adatnya
Adat hilang bahayanya besar
Rusak perisa hilang lazatnya
Lazat hilang orang tak hendak
Rusak bangsa hilang adatnya
Adat hilang terbuang akhlak
Rusak perisa hilang lazatnya
Lazat hilang tiada yang makan
Rusak bangsa hilang adatnya
Adat hilang binasalah badan
Apa guna membeli parang
Kalau besinya sudah berkarat
Apa gunanya menjadi orang
Kalau hatinya melupakan adat
Apa guna membeli parang
Kalau tidak ada berhulu
Apa guna menjadi orang
Kalau tidak beaib malu
Apa guna membeli parang
Kalau tidak dapat dipakai
Apa guna menjadi orang
Kalau rusak adat perangai
Apa guna membeli parang
Kalau digunakan ianya patah
Apa guna menjadi orang
Kalau dituakan ia menyalah
Apa guna membeli parang
Kalau tidak ada bajanya
Apa guna menjadi orang
Kalau tidak ada marwahnya
Apa guna membeli parang
Kalau diasah tak mau tajam
Apa guna menjadi orang
Kalau memerintah berlaku kejam
Apa guna membeli parang
Kalau majal tidak menelap
Apa guna menjadi orang
Kalau berbual tidak beradab
Apa guna membeli parang
Kalau berputing tidak berhulu
Apa guna menjadi orang
Kalau berunding tidak bermalu
Apa guna membeli kerang
Bila tidak dapat dimakan
Apa guna menjadi orang
Bila tidak mengingat Tuhan
Apa guna membeli kerang
Bila isinya mengandung cuka
Apa guna menjadi orang
Bila hatinya bohong belaka
Apa guna membeli kerang
Bila tidak dapat direbus
Apa guna menjadi orang
Bila akhlak tidak lurus
Apa guna membeli kerang
Bila dirasa isinya busuk
Apa guna menjadi orang
Bila dipercaya hatinya bengkok
Adat berguru sampai-sampai
Adat mengaji sehingga khatam
Adat Melayu sama dipakai
Adat berinti aqidah Islam
Adat berburu mengikut jejak
Adat berladang ada bermusim
Adat Melayu mengikut syarak
Adat dipegang tandanya muslim
Pucuk kemiri dimakan ulat
Banyaklah sudah jauh ke tanah
Buruk negeri lupakan adat
Akhlak rendah runtuhlah marwah
Pucuk kemiri dimakan ulam
Kalau berbuah tak sempat masak
Buruk negeri lupakan adat
Kacau serumah umatpun rusak
Pucuk kemiri dimakan ulat
Sebelum berbunga sudah layu
Buruk negeri lupakan adat
Sekaum berbantah sebangsa berseteru
Pucuk kemiri dimakan ulat
Putik busuk bunga meranggas
Busuk negeri lupakan adat
Asik beramuk lupakan tugas
Pucuk kemiri dimakan ulat
Warna hijau menjadi kuning
Buruk negeri lupakan adat
Kesana risau kemari runsing
Pucuk kemiri dimakan ulat
Daun yang segar jadi berlubang
Buruk negeri lupakan adat
Dusun yang besar menjadi lengang
Pucuk kemiri dimakan ulat
Ulat menjalar memakan buahnya
Buruk negeri lupakan adat
Tabiat kasar menyeman tingkahnya
Pucuk kemiri dimakan ulat
Kayu yang kuat menjadi rapuh
Buruk negeri lupakan adat
Seteru dekat negeripun runtuh
Pucuk kemiri dimakan ulat
Habiskan dahan jatuh meranggas
Buruk negeri lupakan adat
Terkikis iman tubuh melengas
Pucuk kemiri dimakan ulat
Layulah tangkai dahanpun patah
Buruk negeri lupakan adat
Ilmu dipakai dijalan yang salah
Pucuk kemiri dimakan ulat
Bila terbiar batangnya mati
Buruk negeri lupakan adat
Gila bertengkar petang dan pagi
Pucuk kemiri dimakan ulat
Bila dikerat kuncupnya mati
Buruk negeri lupakan adat
Dunia akhirat hidup merugi
Rusak perisa hilang lazatnya
Lazat hilang patah selera
Rusak bangsa hilang adatnya
Adat hilang hidup sengsara
Rusak perisa hilang lazatnya
Lazat hilang lauk terbuang
Rusak bangsa hilang adatnya
Adat hilang kutukpun datang
Kalau menutup tidak rapat
Nasi bekal tentulah basi
Kalau hidup tak beradat
Matilah akal buntulah hati
Kalau menutup tidak rapat
Lalat masuk semut pun masuk
Kalau hidup tidak beradat
Tabiat buruk mulutpun busuk
Kalau menutup tidak rapat
Bila miring isi tertumpah
Kalau hidup tidak beradat
Bila berunding pasti menyalah
Kalau menutup tidak rapat
Salah letak isi terbuang
Kalau hidup tidak beradat
Dimana tegak dibenci orang
Jika dayung tidak kuat
Sekali rengkuh patah bererak
Jika kampung tidak beradat
Negeri rusuh umat berserak
Jika dayung tidak kuat
Jangan harap sampai ke seberang
Jika kampung tidak beradat
Jangan harap dihargai orang
Jika dayung tidak kuat
Alamat perahu akan hanyut
Jika kampung tidak beradat
Umat berseteru kehidupan kusut
Jika dayung tidak kuat
Dibuat pengayuh pastilah patah
Jika kampung tidak beradat
Umat bergaduh dilaknati Allah
Jika dayung tidak kuat
Dibawa berlayar tidak berguna
Jika kampung tidak beradat
Celakanya besar balak menimpa
Jika dayung tidak kuat
Hati-hati menempuh ombak
Jika kampung tidak beradat
Budi mati musuhpun banyak
Jika dayung tidak kuat
Sia-sia dibawa berlayar
Jika kampung tidak beradat
Kemana-mana nama tercemar
Pucuk kemiri dimakan ulat
Ulat bernama ulat buku
Buruk negeri lupakan adat
Adat berguna dunia akhirat
Pucuk kemiri dimakan ulat
Dikerat layu gugur ke tanah
Buruk negeri lupakan adat
Umat berseteru hancurlah tuah
Bukan mudah orang berhelat
Banyaklah alat wajib tersedia
Bukan mudah memegang adat
Banyaklah sifat wajib dijaga
Berguna tiang karena kuat
Tanda kuat tegaknya kukuh
Berguna orang karena beradat
Tanda beradat akhlak senonoh
Berguna tiang karena kuat
Tanda kuat tak mudah patah
Berguna orang karena beradat
Tanda beradat tidak menyalah
Berguna tiang karena kuat
Tanda kuat tahan berbeban
Berguna orang karena beradat
Tanda beradat segan menyegan
Berguna tiang karena kuat
Tanda kuat tak mau lapuk
Berguna orang karena beradat
Tanda beradat malu merajuk
Berguna tiang karena kuat
Tanda kuat tidak berlubang
Berguna orang karena adat
Tanda beradat tidak menyilang
Berguna tiang karena kuat
Tanda kuat tahan berhujan
Berguna orang karena beradat
Tanda beradat tahan berkorban
Berguna tiang karena kuat
Tanda kuat tahan berpanas
Berguna orang karena beradat
Tanda beradat berkorban ikhlas
Berguna tiang kerana kuat
Tanda kuat tak mudah patah
Berguna orang karena beradat
Tanda beradat tak mudah marah
Elok kain benangnya rapat
Bila rapat tentu tak jarang
Elok pemimpin memegang adat
Bila beradat tak tentu garang
Elok kain benangnya rapat
Bila rapat aurat tertutup
Elok pemimpin memegang adat
Bila beradat selamat hidup
Elok kain benangnya rapat
Bila rapat aurat terlindung
Elok pemimpin memegang adat
Bila beradat umat menyanjung
Elok kain benangnya rapat
Bila rapat dibuat basahan
Elok pemimpin memegang adat
Bila beradat selamat bawahan
Elok kain benangnya rapat
Bila rapat mata tak tembus
Elok pemimpin memegang adat
Bila beradat berkata lurus
Elok kain benangnya rapat
Bila rapat sopan dipakai
Elok pemimpin memegang adat
Bila beradat kehidupan damai
Bukan mudah memasang jerat
Jerat dipasang dengan kiatnya
Bukan mudah memegang adat
Adat dipegang dengan sifatnya
Bukan mudah memasang jerat
Jerat dipasang jangan sembarang
Bukan mudah memegang adat
Adat dipegang berpantang larang
Bukan mudah memasang jerat
Jerat dipasang dijenguk-jenguk
Bukan mudah memegang adat
Adat dipegang berelok-elok
Bukan mudah orang berhelat
Kaum kerabat harus dijemput
Bukan mudah memegang adat
Hukum mufakat harus diikut
Bukan mudah orang berhelat
Sahabat handai diajak serta
Bukan mudah memegang adat
Syariat dipakai nampak dimata
Bukan mudah orang berhelat
Siapkan makan untuk jamuan
Bukan mudah memegang adat
Beradab sopan barang kelakuan
Bukan mudah orang berhelat
Helat menjemput orang ramai
Bukan mudah memegang adat
Adat diikut dengan perangai
Bukan mudah orang berhelat
Tahan berjaga siang dan malam
Bukan mudah memegang adat
Iman di dada berpantang padam
Bukan mudah orang berhelat
Mau bersusah tahan merugi
Bukan mudah memegang adat
Mau mengalah tahan dikeji
Bukan mudah orang berhelat
Apa yang kurang harus dicari
Bukan mudah memegang adat
Dada lapang bertulus hati
Bukan mudah orang berhelat
Belanja cukup adatpun tahu
Bukan mudah memegang adat
Selama hidup mengingat malu
Bukan mudah orang berhelat
Salah kira hutang yang dapat
Bukan mudah memegang adat
Salah bicara orang mengumpat
Bukan mudah orang berhelat
Salah masak orang tak makan
Bukan mudah memegang adat
Salah tegak dibuang kawan
Bukan mudah memasang jerat
Salah pasang terjerat ternak
Bukan mudah memegang adat
Salah pegang tersesat tegak
Bukan mudah memasang jerat
Jerat dipasang dengan jampinya
Bukan mudah memegang adat
Adat dipegang dengan budinya
Bukan mudah memasang jerat
Jerat dipasang dengan pepahnya
Bukan mudah memegang adat
Adat dipegang dengan sumpahnya
Bukan senang memasang jerat
Salah pasang orang yang kena
Bukan mudah memegang adat
Salah pegang orang menghina
Bukan mudah berladang darat
Hingga menuai padi dijaga
Bukan mudah memegang adat
Bila lalai diri tercela
Bukan mudah berladang darat
Pagi-pagi harus ke tanah
Bukan mudah memegang adat
Budi pekerti harus semenggah
Bukan mudah berladang darat
Ladang darat ladang bertugal
Bukan mudah memegang adat
Memegang adat pantang membual
Bukan mudah berladang darat
Ladang darat ladang bertumpuk
Bukan mudah memegang adat
Memegang adat pantang mengaruk
Bukan mudah berladang darat
Ladang darat padi semusiman
Bukan mudah memegang adat
Memegang adat hati beriman
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang pagi dan petang
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang dengan hati lapang
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang berhujan panas
Tidak nudah memegang adat
Adat dipegang tahan melengas
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang mau berhujan
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang mau berkorban
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang tahan berlapar
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang dengan penyabar
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang pancang dicacak
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang pantangnya banyak
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang mau berendam
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang ilmunya faham
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang perahu dikayuh
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang malu bergaduh
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang perahu didayung
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang malu dijunjung
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang bersungguh hati
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang menempuh mati
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang sekali lepas
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang berhati ikhlas
Bukan mudah berladang darat
Ladang darat menebang kayu
Bukan mudah memegang adat
Memegang adat pantang menipu
Bukan mudah berladang darat
Ladang darat berkayu besar
Bukan mudah memegang adat
Memegang adat malu berkasar
Kalau helat hendak ramai
Sanak saudara jangan lupakan
Kalau adat hendak dipakai
Letakkan dia dengan kebaikan
Kalau helat hendak ramai
Handai taulan semua dijemput
Kalau adat hendak dipakai
Pakai sepadan pada yang patut
Kalau helat hendak ramai
Banyakkan laut serta penganan
Kalau adat hendak dipakai
Tegak duduk memelihara iman
Kalau helat hendak ramai
Tiup nafiri palulah canang
Kalau adat hendak dipakai
Hidup berbudi malu dipegang
Kalau helat hendak ramai
Bunyikan gendang serta tetawak
Kalau adat hendak dipakai
Berhati lapang bicara bijak
Kalau helat hendak ramai
Sebelum berhelat orang dijemput
Kalau adat hendak dipakai
Hukum diingat undang diikut
Jika menyukat tidak pandai
Ramailah orang menjadi ragu
Jika adat tidak dipakai
Perangai sumbang hati berbulu
Jika menyukat tidak pandai
Di kiri banyak di kanan kurang
Jika adat tidak dipakai
Negeri rusak umat berperang
Tidak mudah merentang pukat
Pukat direntang ombak menggulung
Tidak mudah memegang adat
Adat dipegang syarak dijunjung
Jika menyukat tidak pandai
Banyak lebih ataupun kurang
Jika adat tidak dipakai
Banyak selisih muka belakang
Jika menyukat tidak pandai
Ada penuh ada yang tidak
Jika adat tidak dipakai
Ada bergaduh ada bercekak
Jika menyukat tidak pandai
Tentu ditimbang tak sama berat
Jika adat tidak tidak dipakai
Seteru datang laut dan darat
Jika menyukat tidak pandai
Banyaklah orang merasa rugi
Jika adat tidak dipakai
Tampaklah belang binasa diri
Jika menyukat tidak pandai
Orang membeli merasa bimbang
Jika adat tidak dpakai
Saban hari sengketa datang
Jika menyukat tidak pandai
Ada yang marah ada mengumpat
Jika adat tidak dipakai
Pusaka punah namapun cacat
Besar batang besar akarnya
Akar jangan dikerat-kerat
Besar hutang besar bayarnya
Membayar jangan berlambat-lambat
Banyak batang banyak akarnya
Akarnya jangan disunu api
Banyak hutang banyak bayarnya
Membayarnya jangan menunggu mati
Bila batang tidak berakar
Masih kuncup sudah rebah
Bila hutang tidak terbayar
Selama hidup ditimpa musibah
Bila batang tidak berakar
Buah gugur kuncup pun layu
Bila hutang tidak terbayar
Marwah hancur hidup pun malu
Bila batang tidak berakar
Batang lapuk dahan meranggas
Bila hutang tidak terbayar
Sebarang duduk merasa cemas
Bila batang tidak berakar
Tentulah tumbang jatuh ke tanah
Bila hutang tidak terbayar
Seteru datang musuh bertambah
Bila meniup bara api
Kurang cermat muka terbakar
Bila hidup tiada berbudi
Orang mengumpat nama tercemar
Bila meniup bara api
Salah hembus terkena mata
Bila hidup tiada berbudi
Tuah pupus nama pun nista
Bila meniup bara api
Kurang teliti kenalah muka
Bila hidup tiada berbudi
Orang benci Allah pun murka
Bila meniup bara api
Campakkan arang ke dalam abu
Bila hidup tiada berbudi
Banyaklah orang jadi seteru
Bila mencelup kain pelekat
Salah celup rusak raginya
Bila hidup mempermainkan adat
Hinalah hidup rusak budinya
Bila mencelup kain pelekat
Kurang elok diulang lagi
Bila hidup mempermainkan adat
Sebarang duduk orang mengeji
Bila mencelup kain pelekat
Kurang rata warna ditambah
Bila hidup mempermainkan adat
Orang menista saudara menyumpah
Bila mencelup kain pelekat
Sudah dijemur baru dilipat
Bila hidup mempermainkan adat
Marwah hancur malu yang dapat
Kalau helat hendak ramai
Jemputlah orang laut dan darat
Kalau adat hendak dipakai
Ikutlah undang turut mufakat
Adapun hajat sebenar hajat
Hendak bertemu pautan hati
Adapun adat sebenar adat
Dianjak layu diumbut mati
Adapun hajat sebenar hajat
Hutang nyawa membela marwah
Adapun adat sebenar adat
Pantang dipenda diubah-ubah
Adapun hajat sebenar hajat
Yakin sampai ke dalam kalbu
Adapun adat sebenar adat
Makin dipakai semakin baru
Adapun hajat sebenar hajat
Bila menyalah celaka badan
Adapun adat sebenar adat
Bila dirubah binasa iman
Adapun hajat sebenar hajat
Hajat mencari jalan yang lurus
Adapun adat sebenar adat
Adat sejati pantang dihapus