Title
Akal berkelok,
pikiran bungkuk (bengkok)
pikiran bungkuk (bengkok)
Subject
Ungkapan
Creator
Tenas Effendy
Source
Kumpulan ungkapan Melayu Riau 1
Identifier
11761
Text
Asik bermain,
tersingkap kain
Asik meracau,
hanyut serantau
Asik merepek (merapik),
kepala penyek (kemik)
Akal lenyap,
budi pun lesap
Akal hilang,
tuah terbuang
Adat pantang, hutangnya
Apa tanda kurang adat,
berbini sepepak selat
Apa tanda berajakan nafsu,
berbini di mana mau
Apa tanda kurang budi,
dimana-mana mengayak bini
Asik berlagak,
tak sedar baju koyak
Anak makan sumpah,
usah diramah
Anak laknat,
usah diminat
Anak pelesit,
biarkan sakit
Apa tanda kurang akal,
berbini sepepak bakal
Anak terkutuk,
usah dijenguk
Anak celaka,
usah dibela
Anak setan,
usah disimpan (dikasihan)
Anak hantu,
usah dibantu
Anak iblis, usah dibelas
Anak keparat,
usah didekat
Anak jahanam,
biarkan terbenam
Akibat jangan dibesarkan,
sebab jangan didiamkan
Anak celaka,
membawa sengsara
Anak durhaka,
jangan dipelihara
Anak celaka,
isi neraka
Anak jembalang,
jangan disayang
Akibat didahulukan,
sebab dikemudiankan
Ada sebab karena penyebab
Anak bini kebulur,
membunuh pun jadi
Azab dek anak (teruk)
Awak yang bercakap,
orang yang mengidap
Ajun baik, diambik
Ada nya baru semalam,
tingkah sudah macam-macam
Akibat dibesarkan,
sebab didiamkan
Adat tidak memandang tempat,
lembaga tidak memandang bangsa
Asik bertandak,
lupakan anak
Ajun orang ditimbang
Ajun awak diagak
Ajun elok, dipeluk
Air keruh ditempurung berbulu
Adat muda ada maunya
Adat digali,
pusaka dicari
Adat berlidah, dapat bercakap
Adat berkaki, dapat melangkah
Adat bertangan, dapat melenggang
Adat mufakat, dapat berunding
Air jernih, pinggan pun putih
Adat digilap,
pusaka diusap
Adat tak sekali buat,
undang tak sekali pasang
Adat tak dimakan kelat
Adat berkayu, dapat beramu
Adat hak dengan milik,
ada pusaka salin bersalin:
yang ringan sama dijinjing,
yang berat sama dipikul
Adat helat menjunjung adat (pusaka)
yang kuah dikacau,
yang daging dilapah
yang nasi dikarih
Ayam besar seekor di lesung,
payung terkembang sekaki seorang
Adat bagaikan pohon,
berurat, berbatang, bercabang, berdaun, beranting
menunggu adat,
jangan menunggu ranting, tunggu urat batangnya
Adat bertanah, dapat berumah
Adat berperahu, dapat mengayuh
Akal diperbanyak,
selera diagak-agak
Akal mencari,
pikiran menjawab
Akal disandang,
pikiran dipegang
Akal dipakal
benak dipasak
Akal berbelit,
hati bingit
Adat tua ada isinya
Ada asap, ada yang terbakar
Akal berkelok,
pikiran bungkuk (bengkok)
Adat tak mengelat (mencelat),
syarak tak mengelak (memborak)
Alur berubah,
arus berpindah
bakal beralih
Adat dibuat,
alur diturut
Amanat diikat,
pesan disimpan
Ada kaki dilangkahkan,
ada tangan dijangkaukan
Akal dipanjangkan,
selera dipendekkan
Akal menyalah,
dunia akhirat mendapat susah
Akal buruk,
dunia akhirat badan terpuruk
Air selubuk sama tawarnya
Air selabu sama rasanya
Ada nama, jaga
ada pangkat ingat
Apa tanda orang yang malang,
tak berkayu barang sebatang
Anak melepaskan sesak,
ladang melepaskan hutang
Apa tanda negeri bertuah,
ternak menjadi padi berisi
kebun rimbun dusun bersusun (rumah)
Ada tampang, dada lapang
Akal diperbanyak
Akal mencari,
pikiran membeli
Akal diasah,
pikiran ditajamkan (dipertajam)
Akal jadi modal
Akal mencari modal,
amal menjadi bekal
Akal sesat,
pikiran menyesatkan
Akal lurus,
pikiran benar
Akal betul,
pikiran benar
Akal mengakal-ngakalkan
Akal hendak kenyang,
pikiran hendak senang
Akal bengkok,
pikiran menyalah
Akal hendak kenyang seorang
Akal hendak menjual orang
Akal tertumbuk,
pikiran suntuk
Akal hilang-hilang timbul
Akal sepanjang dapat
Akal tak mau diam,
pikiran tak mau berhenti
Akal mengakalkan,
pikiran memikirkan
Akal sesat,
pikiran tersumbat
Akal tak betul
Akal bersecerdik,
pikiran bersebodoh
Akal hendak mengena,
pikiran hendak mendapat
Akal tak hendak kalah
Amal tidak menanti umur
Amal memanjangkan umur
Anak sebakul,
hutangnya sepikul
Anak sekepuk,
hutangnya bertumpuk
Anak sekeranjang,
hutangnya sekandang
Akal pendek,
pikiran singkat
Akal belum menyorong
Akal belum tumbuh,
pikiran belum kembang
Akal tak menentu,
pikiran tak tetap
Akal tak bertambah,
pikiran tak menyorong
Adat berjual sama mahal
Asik berselembat,
nasi berulat
Adat berunding,
sama sebanding
Adat mufakat,
sama sepakat
Adat meminang,
sama senang
Adat berkawan,
sama tahan
Asik menggantang asap,
yang ada pun lenyap (lesap)
Asik makan angin, yang ada pun licin
Asik membual,
yang ada terjual
Asik memandai,
yang ada tergadai
Asik menghayal,
lama-lama kepala terjual
Anak diupinak,
ilmu disimak (dikaji)
Alim jangan membiga-biga
Adat bersahabat,
sama ingat
Adat bersaudara,
sama cedera
Adat bernegeri,
sama mati
Adatr berbanjar,
sama sadar
Akal diperpanjang, selera diperpendek
Akal memperpanjang langkah,
langkah membuka akal
Akal menghidupkan langkah
Anak durhaka tempatnya neraka
Adat memanjat (naik, mendaki),
ada turunnya
Awak berletih, orang yang boleh
Aib muka malu keluarga
Atas bawah sudah beruban,
kelakuan macam setan
Atas bawah lah berbulu, akal tak juga menyorong
Akal dibulak-balik, jangan terbalik
Akal diperpanjang, sengketa diperpendek
Akal diperpanjang, dada diperlapang
Adat tinggi ada rendahnya
Akal kacang melilit,
akal onak mengait
Akal beruk keruk mengeruk,
akal rusa makan pucuk
Amanat jangan menyesat,
tunjuk jangan mengaruk
Awak berlenjin, yang kenyang orang lain
Awak lintang pukang, orang yang kenyang
Api di bukit , panasnya di laut
Asik berkincah, kepala pecah
Anak punya olah, orang tua kena kincah
Anak yang berolah,
orang tua yang lecah kena kincah
Anak tidak, menantu pun bukan
Asap mengepul, nasi tak masak
Asap mengepul, api tak nampak
Air lah sampai ke hidung,
ngaplah sampai ke ubun-ubun
Aib tidak menunggu tua,
malu tidak mencari muda
Asik memandang tercekik tulang
Asik bermenung, lupakan untung
Asik bersedap-sedap, lupa kain tersingkap
Asik termenung, makan dalam tempurung
Adat tidak dimakan zaman,
undang tidak dimakan masa
Adat menjunjung tuah,
undang menjunjung marwah
Adat mengais tahan berhabis,
adat mengekas tahan bertimpas
Adat berjalan tahan tak makan,
adat berlayar tahan berlapar
Adat berladang tahan berkubang,
adat menebas tahan beragas
Air liur kering di jalan
Ayam mengeram tak pernah menghitung telurnya
Adat dipegang, undang dibilang
Adat mencari sifat, undang mencari lapang (gelanggang)
Adat serata tempat,
undang serata padang
Adat tidak memilih tempat
undang tidak memilih padang
Adat membuat, perangai berbuat
Adat tak mau menjerat,
syarak tak mau merusak
lembaga tak mau menganiaya
undang tak mau melintang
Agak banyak menguit tidak
Awak yang mengacah, orang yang melalukan
Awak teragak-agak, orang yang melalukan
Adik beradik jangan berbilik,
adik beradik tilik menilik
Adat hidup mencari,
adat mati, menanti
Anak membuat kisah,
selama hidup menanggung susah
Alah patut karena kedekut
Adik beradik tak bersebaik
Akal diluaskan,
dada dilapangkan
Adat penanggah, jangan dibawa ke tengah rumah
Adat di jalan, jangan dibawa ke rumah
Adat jangan dikerat-kerat,
undang jangan dikecang-kecang (dicencang-cencang)
Adat memakai adat,
undang memakai undang
Adat beradat,
undang berundang
Adat bersifat,
undang bertimbang
Adat tempat menepat,
undang tempat bertimbang
Adat bertempat-tempat,
undang beruang-ruang
Adat tidak sekali sudah,
undang tidak sekali timbang
Adat tidak sekali jadi,
undang tidak sekali mati
Adat tidak sekali pakai,
undang tidak sekali usai
Adat tumbuh,
undang berkembang
Adat menjaga,
undang mengandang
Adat beranak pinak,
undang berkembang biak
Adat meniti zaman
Asik kan kuasa, badan binasa
Adat diingat,
undang dipegang
tersingkap kain
Asik meracau,
hanyut serantau
Asik merepek (merapik),
kepala penyek (kemik)
Akal lenyap,
budi pun lesap
Akal hilang,
tuah terbuang
Adat pantang, hutangnya
Apa tanda kurang adat,
berbini sepepak selat
Apa tanda berajakan nafsu,
berbini di mana mau
Apa tanda kurang budi,
dimana-mana mengayak bini
Asik berlagak,
tak sedar baju koyak
Anak makan sumpah,
usah diramah
Anak laknat,
usah diminat
Anak pelesit,
biarkan sakit
Apa tanda kurang akal,
berbini sepepak bakal
Anak terkutuk,
usah dijenguk
Anak celaka,
usah dibela
Anak setan,
usah disimpan (dikasihan)
Anak hantu,
usah dibantu
Anak iblis, usah dibelas
Anak keparat,
usah didekat
Anak jahanam,
biarkan terbenam
Akibat jangan dibesarkan,
sebab jangan didiamkan
Anak celaka,
membawa sengsara
Anak durhaka,
jangan dipelihara
Anak celaka,
isi neraka
Anak jembalang,
jangan disayang
Akibat didahulukan,
sebab dikemudiankan
Ada sebab karena penyebab
Anak bini kebulur,
membunuh pun jadi
Azab dek anak (teruk)
Awak yang bercakap,
orang yang mengidap
Ajun baik, diambik
Ada nya baru semalam,
tingkah sudah macam-macam
Akibat dibesarkan,
sebab didiamkan
Adat tidak memandang tempat,
lembaga tidak memandang bangsa
Asik bertandak,
lupakan anak
Ajun orang ditimbang
Ajun awak diagak
Ajun elok, dipeluk
Air keruh ditempurung berbulu
Adat muda ada maunya
Adat digali,
pusaka dicari
Adat berlidah, dapat bercakap
Adat berkaki, dapat melangkah
Adat bertangan, dapat melenggang
Adat mufakat, dapat berunding
Air jernih, pinggan pun putih
Adat digilap,
pusaka diusap
Adat tak sekali buat,
undang tak sekali pasang
Adat tak dimakan kelat
Adat berkayu, dapat beramu
Adat hak dengan milik,
ada pusaka salin bersalin:
yang ringan sama dijinjing,
yang berat sama dipikul
Adat helat menjunjung adat (pusaka)
yang kuah dikacau,
yang daging dilapah
yang nasi dikarih
Ayam besar seekor di lesung,
payung terkembang sekaki seorang
Adat bagaikan pohon,
berurat, berbatang, bercabang, berdaun, beranting
menunggu adat,
jangan menunggu ranting, tunggu urat batangnya
Adat bertanah, dapat berumah
Adat berperahu, dapat mengayuh
Akal diperbanyak,
selera diagak-agak
Akal mencari,
pikiran menjawab
Akal disandang,
pikiran dipegang
Akal dipakal
benak dipasak
Akal berbelit,
hati bingit
Adat tua ada isinya
Ada asap, ada yang terbakar
Akal berkelok,
pikiran bungkuk (bengkok)
Adat tak mengelat (mencelat),
syarak tak mengelak (memborak)
Alur berubah,
arus berpindah
bakal beralih
Adat dibuat,
alur diturut
Amanat diikat,
pesan disimpan
Ada kaki dilangkahkan,
ada tangan dijangkaukan
Akal dipanjangkan,
selera dipendekkan
Akal menyalah,
dunia akhirat mendapat susah
Akal buruk,
dunia akhirat badan terpuruk
Air selubuk sama tawarnya
Air selabu sama rasanya
Ada nama, jaga
ada pangkat ingat
Apa tanda orang yang malang,
tak berkayu barang sebatang
Anak melepaskan sesak,
ladang melepaskan hutang
Apa tanda negeri bertuah,
ternak menjadi padi berisi
kebun rimbun dusun bersusun (rumah)
Ada tampang, dada lapang
Akal diperbanyak
Akal mencari,
pikiran membeli
Akal diasah,
pikiran ditajamkan (dipertajam)
Akal jadi modal
Akal mencari modal,
amal menjadi bekal
Akal sesat,
pikiran menyesatkan
Akal lurus,
pikiran benar
Akal betul,
pikiran benar
Akal mengakal-ngakalkan
Akal hendak kenyang,
pikiran hendak senang
Akal bengkok,
pikiran menyalah
Akal hendak kenyang seorang
Akal hendak menjual orang
Akal tertumbuk,
pikiran suntuk
Akal hilang-hilang timbul
Akal sepanjang dapat
Akal tak mau diam,
pikiran tak mau berhenti
Akal mengakalkan,
pikiran memikirkan
Akal sesat,
pikiran tersumbat
Akal tak betul
Akal bersecerdik,
pikiran bersebodoh
Akal hendak mengena,
pikiran hendak mendapat
Akal tak hendak kalah
Amal tidak menanti umur
Amal memanjangkan umur
Anak sebakul,
hutangnya sepikul
Anak sekepuk,
hutangnya bertumpuk
Anak sekeranjang,
hutangnya sekandang
Akal pendek,
pikiran singkat
Akal belum menyorong
Akal belum tumbuh,
pikiran belum kembang
Akal tak menentu,
pikiran tak tetap
Akal tak bertambah,
pikiran tak menyorong
Adat berjual sama mahal
Asik berselembat,
nasi berulat
Adat berunding,
sama sebanding
Adat mufakat,
sama sepakat
Adat meminang,
sama senang
Adat berkawan,
sama tahan
Asik menggantang asap,
yang ada pun lenyap (lesap)
Asik makan angin, yang ada pun licin
Asik membual,
yang ada terjual
Asik memandai,
yang ada tergadai
Asik menghayal,
lama-lama kepala terjual
Anak diupinak,
ilmu disimak (dikaji)
Alim jangan membiga-biga
Adat bersahabat,
sama ingat
Adat bersaudara,
sama cedera
Adat bernegeri,
sama mati
Adatr berbanjar,
sama sadar
Akal diperpanjang, selera diperpendek
Akal memperpanjang langkah,
langkah membuka akal
Akal menghidupkan langkah
Anak durhaka tempatnya neraka
Adat memanjat (naik, mendaki),
ada turunnya
Awak berletih, orang yang boleh
Aib muka malu keluarga
Atas bawah sudah beruban,
kelakuan macam setan
Atas bawah lah berbulu, akal tak juga menyorong
Akal dibulak-balik, jangan terbalik
Akal diperpanjang, sengketa diperpendek
Akal diperpanjang, dada diperlapang
Adat tinggi ada rendahnya
Akal kacang melilit,
akal onak mengait
Akal beruk keruk mengeruk,
akal rusa makan pucuk
Amanat jangan menyesat,
tunjuk jangan mengaruk
Awak berlenjin, yang kenyang orang lain
Awak lintang pukang, orang yang kenyang
Api di bukit , panasnya di laut
Asik berkincah, kepala pecah
Anak punya olah, orang tua kena kincah
Anak yang berolah,
orang tua yang lecah kena kincah
Anak tidak, menantu pun bukan
Asap mengepul, nasi tak masak
Asap mengepul, api tak nampak
Air lah sampai ke hidung,
ngaplah sampai ke ubun-ubun
Aib tidak menunggu tua,
malu tidak mencari muda
Asik memandang tercekik tulang
Asik bermenung, lupakan untung
Asik bersedap-sedap, lupa kain tersingkap
Asik termenung, makan dalam tempurung
Adat tidak dimakan zaman,
undang tidak dimakan masa
Adat menjunjung tuah,
undang menjunjung marwah
Adat mengais tahan berhabis,
adat mengekas tahan bertimpas
Adat berjalan tahan tak makan,
adat berlayar tahan berlapar
Adat berladang tahan berkubang,
adat menebas tahan beragas
Air liur kering di jalan
Ayam mengeram tak pernah menghitung telurnya
Adat dipegang, undang dibilang
Adat mencari sifat, undang mencari lapang (gelanggang)
Adat serata tempat,
undang serata padang
Adat tidak memilih tempat
undang tidak memilih padang
Adat membuat, perangai berbuat
Adat tak mau menjerat,
syarak tak mau merusak
lembaga tak mau menganiaya
undang tak mau melintang
Agak banyak menguit tidak
Awak yang mengacah, orang yang melalukan
Awak teragak-agak, orang yang melalukan
Adik beradik jangan berbilik,
adik beradik tilik menilik
Adat hidup mencari,
adat mati, menanti
Anak membuat kisah,
selama hidup menanggung susah
Alah patut karena kedekut
Adik beradik tak bersebaik
Akal diluaskan,
dada dilapangkan
Adat penanggah, jangan dibawa ke tengah rumah
Adat di jalan, jangan dibawa ke rumah
Adat jangan dikerat-kerat,
undang jangan dikecang-kecang (dicencang-cencang)
Adat memakai adat,
undang memakai undang
Adat beradat,
undang berundang
Adat bersifat,
undang bertimbang
Adat tempat menepat,
undang tempat bertimbang
Adat bertempat-tempat,
undang beruang-ruang
Adat tidak sekali sudah,
undang tidak sekali timbang
Adat tidak sekali jadi,
undang tidak sekali mati
Adat tidak sekali pakai,
undang tidak sekali usai
Adat tumbuh,
undang berkembang
Adat menjaga,
undang mengandang
Adat beranak pinak,
undang berkembang biak
Adat meniti zaman
Asik kan kuasa, badan binasa
Adat diingat,
undang dipegang