Title
Akal beruk keruk mengeruk
Akal rusa makan pucuk
Akal rusa makan pucuk
Subject
Ungkapan
Creator
Tenas Effendy
Source
Ungkapan Tradisional Melayu-Riau (VI)
Identifier
28673
Text
Sekali bermenantu
Sakit payah wajib dibantu
Sekali bermenantu
Sakit payah wajib dibantu
Mertua bijak
Menantu temak
Karena mertua
Menantu teraniaya
Karena menantu
Mertua ditimpa malu
Mertua pandai menyimak
Menantu pandai membawak
Dunia akhirat beroleh nikmat
Kasih bersambut
Sayang berikut
Kasih berturut
Sayang berunut
Pantang berkerabat
Masing-masing duga menduga
Pantang bermain
Masing-masing lenjin melejin
Pantang saudagar, tidak sabar
Pantang raja, tidak periksa
Pantang penghulu, tak tahu malu
Pantang datuk, tak tahu duduk
Pantang dubalang, tak tahan hilang
Pantang tua, tak dapat dipercaya
Pantang muda, tak tahu bertanya
Pantang laki, tak tahu memberi
Pantang bini, tak tahu mengerti
Pantang mertua jera menjera
Mertua tahu duduknya
Menantu tahu tegaknya
Rusak menantu karena mertua
Mertua tak pemuak
Menantu tak penjemu
Mertua bertingkah
Menantu tidak membiga-biga
Terpandang kebayang-bayang
Kalau berbidan, turut kata bidan
Kalau berlayar turut kata nahkhoda
Kalau berpenghulu, turut kata penghulu
Kalau beraja turut titah raja
Kalau bermamak, turut kata mamak
Kalau berlaki turut cakap laki
Kalau berbini dengar cakap bini
Kalau berkawan
sama-sama menentukan haluan
Pantang berkawan
Membawa haluan masing-masing
Pantang berteman
Masing-masing mencari jalan
Pantang bersahabat
Masing-masing mencari kiblat
Pantang bersaudara
Masing-masing kira mengira
Pantang berkaum
Masing-masing membuat hukum
Pantang senegeri
Masing-masing membawa diri
Pantang sebanjar
Masing-masing besar membesar
Pantang sekampung
Masing-masing sombong menyombong
Kalau lah jatuh percuma mengeluh
Kalau lah campak, percuma berteriak
Kalau salah, percuma berkelah
Mengelak sebelum campak
Bersungguh sebelum mati
Berupaya sebelum kena
Berpegang sebelum tumbang
Bergayut sebelum hanyut
Air selubuk sama tawarnya
Air selabu, sama rasanya
Sedang sesuap mengenyangkan
Apatah lagi sepinggan penuh
Biar sesuap, asal menjadi darah daging
Makan sama sepiring
Selera masing-masing
Yang pendapat bertingkat tingkat
Yang selera berbeda-beda
Yang dingin berlain-lain
Makan harta anak yatim
Dunia akhirat ditimpa lalim
Makan hak orang
Dunia akhirat hidup mengerang
Makan harta aniaya
Dunia akhirat beroleh hina
Mengisi air ke raga
Badan teruk hasil tak ada
Gelap mata
Menjemput leta (nista)
Hilang akal karena bebal
Hilang pikir karena pandir
Hilang tuah karena nyanyah
Patah cakap karena silap
Patah lidah karena salah
Tersumbat mulut karena takut
Hilang semangat karena umpat
Hidup semanagat karena minat
Sudah disengat, baru ingat
Sudah lesi, baru menjadi
Sudah penat, baru dapat
Sudah letih baru boleh
Hidup salah menyalah
Dunia akhirat menanggung susah
Mencari rezeki akal mengakal
Segala harta tidak kan kekal
Mencari rezeki tipu menipu
Segala amal tidak kan laku
Mencari rezeki halal haram
Dalam akhirat hidupnya karam
Makan rezeki tidak berpantang
Dunia akhirat menanggung hutang
Makan rezeki tidak memilih
Hilang percuma amalan saleh
Makan rezeki dari yang jahat
Dunia celaka, mati melarat
Makan rezeki dari yang haram
Dunia hina, akhirat karam
Makan rezeki dari yang buruk
Dunia payah akhirat teruk
Makan rezeki harta orang
Dunia mengutuk, akhirat memarang
Hidup berdengki-dengki
Dunia akhirat badan merugi
Hidup seteru berseteru
Dunia akhirat beroleh malu
Hidup dendam berdendam
Amal ibadat habis tenggelam
Hidup bermusuh-musuhan
Amal ibadah tidak senonoh
Hidup iri mengiri
Dunia akhirat merana diri
Hidup kata mengata
Dunia akhirat terlunta-lunta
Hidup fitnah menfitnah
Amal ibadat tak ada faedah
Hidup maki-memaki
Amal ibadah tak kan menjadi
Hidup hasut menghasut
Dalam neraka badan dilecut
Hidup berdendam-dendam
Dalam neraka badan direndam
Hidup fitnah menfitnah
Dalam neraka dicabut lidah
Hidup seteru berseteru
Dalam neraka badan dipalu
Hidup beri memberi
Dalam surga tempat diberi
Hidup lesi melesi
Dalam neraka dirantai besi
Pikir sepanjang mungkin
Akal sepanjang dapat
Akal diasah
Pikir ditajamkan (dipertajam)
Akal diperbanyak
Akal mencari
Pikir memberi
Akal jadi modal
Bermodalkan akal
Bersenjatakan ke akal
Pakaian hidup, akal
Pakaian mati, amal
Akal mencari bekal
Amal menjadi bekal
Akal menyalah
Dunia akhirat dapat susah
Akal buruk
Dunia akhirat badan terpuruk
Selisih paham, buahnya dendam
Silang sengketa, buahnya peta
Silang pendapat, buahnya umpat
Akal hilang hilang timbul
Pikiran timbul tenggelam
Pengenang lupa lupa ingat
Tertumbuk paham
Hari pun malam
Hilang akal habislah daya
Patah hati
Timbullah benci
Pikiran jernih
Akalpun bersih
Pikiran berbelok-belok
Akal berkelok-kelok
Tak habis pikir
Tak masuk akal, diam
Tak lulus angan ,jangan
Berlantas angan
Tiba yang berat, berlepas tangan
Akal bengkok
Pikiran menyalah
Akal sesat
Pikir menyesatkan
Akal lurus
Pikiran benar
Akal betul
Pikiran benar
Akal mengakal-akalkan
Akal hendak kenyang
Pikiran hendak menang
Akal hendak kenyang seorang
Akal hendak menjual orang
Akal tertumbuk
Pikiran suntuk
Tertumbuk paham
Mati akal tertumbuk paham
Mati akal hilang kira-kira
Hilang akal habis kira-kira
Akal bersecerdik
Pikiran bersebodoh
Pikiran bersepandir
Akal hendak mengena
Pikiran hendak mendapat
Akal tak hendak kalah
Akal tak mau diam
Pikiran tak mau berhenti
Akal mengekalkan
Pikir memikirkan
Akal sesat
Pikir tersumbat
Akal tak betul
Berbedak lumpur
Bertudungkan daun
Berpinggan daun
Bercawan tempurung
Berkaki pendek
Bertangan buntung
Kuku belum tumbuh
Taring belum menyorong
Akal pendek
Pikiran singkat
Akal belum menyorong
Pikiran dangkal
Pendek kira-kira
Akal belum tumbuh
Pikir belum kembang
Akal tak menentu
Pikiran tak tetap
Akal tak bertambah
Pikiran tak menyorong
Sempit dunia karena aniaya
Sempit rumah karena tamak
Berbaju kain belacu
Bercelana sampak
Berkain terap
Berkelambu resam
Berbantal tempuyung
Beratapkan langit
Berdindingkan pelepah
Berlantaikan kulit (kayu)
Berperahukan upih
Bersampankan batang hanyut
Berperiukkan buah kulim
Bergelang rotan
Bercincin akar
Dunia tempat bertanam
Akhirat tempat penginyam
Muda berlasak
Tua tak tersesak
Muda berpanggang
Tua bersenang
Muda bersusah
Tua mencecah
Muda melasak
Tua menggasak
Muda meragai
Tua menyingai
Memikul sebelum bungkuk
Berbeban sebelum bentan
Bertanam sebelum malam
Anak sebakul
Hutangnya sepikul
Anak sekepuk
Hutangnya bertumpuk
Anak sekeranjang
Hutangnya sekandang
Sakit dihincit
Susah dibelasah
Mengekas ketika bebas
Melenggang ketika lepang
Gelap dunia kerena selera
Umur terbuang
Matinya malang
Umur habis
Hati menangis
Umur tak dapat dimita
Kelangit pun memekik
Umur tak kan bertambah
Umur sudah
Aib tersimbah
Umur lesap
Aib tersingkap
Elok-elok memakai umur
Supaya selamat dalam kubur
Kalau bertanya
Tanyalah umur
Sepanjang panjang umur
Akhirnya masuk kubur
Memanfaatkan umur
Selamat dikubur
Sakit payah wajib dibantu
Sekali bermenantu
Sakit payah wajib dibantu
Mertua bijak
Menantu temak
Karena mertua
Menantu teraniaya
Karena menantu
Mertua ditimpa malu
Mertua pandai menyimak
Menantu pandai membawak
Dunia akhirat beroleh nikmat
Kasih bersambut
Sayang berikut
Kasih berturut
Sayang berunut
Pantang berkerabat
Masing-masing duga menduga
Pantang bermain
Masing-masing lenjin melejin
Pantang saudagar, tidak sabar
Pantang raja, tidak periksa
Pantang penghulu, tak tahu malu
Pantang datuk, tak tahu duduk
Pantang dubalang, tak tahan hilang
Pantang tua, tak dapat dipercaya
Pantang muda, tak tahu bertanya
Pantang laki, tak tahu memberi
Pantang bini, tak tahu mengerti
Pantang mertua jera menjera
Mertua tahu duduknya
Menantu tahu tegaknya
Rusak menantu karena mertua
Mertua tak pemuak
Menantu tak penjemu
Mertua bertingkah
Menantu tidak membiga-biga
Terpandang kebayang-bayang
Kalau berbidan, turut kata bidan
Kalau berlayar turut kata nahkhoda
Kalau berpenghulu, turut kata penghulu
Kalau beraja turut titah raja
Kalau bermamak, turut kata mamak
Kalau berlaki turut cakap laki
Kalau berbini dengar cakap bini
Kalau berkawan
sama-sama menentukan haluan
Pantang berkawan
Membawa haluan masing-masing
Pantang berteman
Masing-masing mencari jalan
Pantang bersahabat
Masing-masing mencari kiblat
Pantang bersaudara
Masing-masing kira mengira
Pantang berkaum
Masing-masing membuat hukum
Pantang senegeri
Masing-masing membawa diri
Pantang sebanjar
Masing-masing besar membesar
Pantang sekampung
Masing-masing sombong menyombong
Kalau lah jatuh percuma mengeluh
Kalau lah campak, percuma berteriak
Kalau salah, percuma berkelah
Mengelak sebelum campak
Bersungguh sebelum mati
Berupaya sebelum kena
Berpegang sebelum tumbang
Bergayut sebelum hanyut
Air selubuk sama tawarnya
Air selabu, sama rasanya
Sedang sesuap mengenyangkan
Apatah lagi sepinggan penuh
Biar sesuap, asal menjadi darah daging
Makan sama sepiring
Selera masing-masing
Yang pendapat bertingkat tingkat
Yang selera berbeda-beda
Yang dingin berlain-lain
Makan harta anak yatim
Dunia akhirat ditimpa lalim
Makan hak orang
Dunia akhirat hidup mengerang
Makan harta aniaya
Dunia akhirat beroleh hina
Mengisi air ke raga
Badan teruk hasil tak ada
Gelap mata
Menjemput leta (nista)
Hilang akal karena bebal
Hilang pikir karena pandir
Hilang tuah karena nyanyah
Patah cakap karena silap
Patah lidah karena salah
Tersumbat mulut karena takut
Hilang semangat karena umpat
Hidup semanagat karena minat
Sudah disengat, baru ingat
Sudah lesi, baru menjadi
Sudah penat, baru dapat
Sudah letih baru boleh
Hidup salah menyalah
Dunia akhirat menanggung susah
Mencari rezeki akal mengakal
Segala harta tidak kan kekal
Mencari rezeki tipu menipu
Segala amal tidak kan laku
Mencari rezeki halal haram
Dalam akhirat hidupnya karam
Makan rezeki tidak berpantang
Dunia akhirat menanggung hutang
Makan rezeki tidak memilih
Hilang percuma amalan saleh
Makan rezeki dari yang jahat
Dunia celaka, mati melarat
Makan rezeki dari yang haram
Dunia hina, akhirat karam
Makan rezeki dari yang buruk
Dunia payah akhirat teruk
Makan rezeki harta orang
Dunia mengutuk, akhirat memarang
Hidup berdengki-dengki
Dunia akhirat badan merugi
Hidup seteru berseteru
Dunia akhirat beroleh malu
Hidup dendam berdendam
Amal ibadat habis tenggelam
Hidup bermusuh-musuhan
Amal ibadah tidak senonoh
Hidup iri mengiri
Dunia akhirat merana diri
Hidup kata mengata
Dunia akhirat terlunta-lunta
Hidup fitnah menfitnah
Amal ibadat tak ada faedah
Hidup maki-memaki
Amal ibadah tak kan menjadi
Hidup hasut menghasut
Dalam neraka badan dilecut
Hidup berdendam-dendam
Dalam neraka badan direndam
Hidup fitnah menfitnah
Dalam neraka dicabut lidah
Hidup seteru berseteru
Dalam neraka badan dipalu
Hidup beri memberi
Dalam surga tempat diberi
Hidup lesi melesi
Dalam neraka dirantai besi
Pikir sepanjang mungkin
Akal sepanjang dapat
Akal diasah
Pikir ditajamkan (dipertajam)
Akal diperbanyak
Akal mencari
Pikir memberi
Akal jadi modal
Bermodalkan akal
Bersenjatakan ke akal
Pakaian hidup, akal
Pakaian mati, amal
Akal mencari bekal
Amal menjadi bekal
Akal menyalah
Dunia akhirat dapat susah
Akal buruk
Dunia akhirat badan terpuruk
Selisih paham, buahnya dendam
Silang sengketa, buahnya peta
Silang pendapat, buahnya umpat
Akal hilang hilang timbul
Pikiran timbul tenggelam
Pengenang lupa lupa ingat
Tertumbuk paham
Hari pun malam
Hilang akal habislah daya
Patah hati
Timbullah benci
Pikiran jernih
Akalpun bersih
Pikiran berbelok-belok
Akal berkelok-kelok
Tak habis pikir
Tak masuk akal, diam
Tak lulus angan ,jangan
Berlantas angan
Tiba yang berat, berlepas tangan
Akal bengkok
Pikiran menyalah
Akal sesat
Pikir menyesatkan
Akal lurus
Pikiran benar
Akal betul
Pikiran benar
Akal mengakal-akalkan
Akal hendak kenyang
Pikiran hendak menang
Akal hendak kenyang seorang
Akal hendak menjual orang
Akal tertumbuk
Pikiran suntuk
Tertumbuk paham
Mati akal tertumbuk paham
Mati akal hilang kira-kira
Hilang akal habis kira-kira
Akal bersecerdik
Pikiran bersebodoh
Pikiran bersepandir
Akal hendak mengena
Pikiran hendak mendapat
Akal tak hendak kalah
Akal tak mau diam
Pikiran tak mau berhenti
Akal mengekalkan
Pikir memikirkan
Akal sesat
Pikir tersumbat
Akal tak betul
Berbedak lumpur
Bertudungkan daun
Berpinggan daun
Bercawan tempurung
Berkaki pendek
Bertangan buntung
Kuku belum tumbuh
Taring belum menyorong
Akal pendek
Pikiran singkat
Akal belum menyorong
Pikiran dangkal
Pendek kira-kira
Akal belum tumbuh
Pikir belum kembang
Akal tak menentu
Pikiran tak tetap
Akal tak bertambah
Pikiran tak menyorong
Sempit dunia karena aniaya
Sempit rumah karena tamak
Berbaju kain belacu
Bercelana sampak
Berkain terap
Berkelambu resam
Berbantal tempuyung
Beratapkan langit
Berdindingkan pelepah
Berlantaikan kulit (kayu)
Berperahukan upih
Bersampankan batang hanyut
Berperiukkan buah kulim
Bergelang rotan
Bercincin akar
Dunia tempat bertanam
Akhirat tempat penginyam
Muda berlasak
Tua tak tersesak
Muda berpanggang
Tua bersenang
Muda bersusah
Tua mencecah
Muda melasak
Tua menggasak
Muda meragai
Tua menyingai
Memikul sebelum bungkuk
Berbeban sebelum bentan
Bertanam sebelum malam
Anak sebakul
Hutangnya sepikul
Anak sekepuk
Hutangnya bertumpuk
Anak sekeranjang
Hutangnya sekandang
Sakit dihincit
Susah dibelasah
Mengekas ketika bebas
Melenggang ketika lepang
Gelap dunia kerena selera
Umur terbuang
Matinya malang
Umur habis
Hati menangis
Umur tak dapat dimita
Kelangit pun memekik
Umur tak kan bertambah
Umur sudah
Aib tersimbah
Umur lesap
Aib tersingkap
Elok-elok memakai umur
Supaya selamat dalam kubur
Kalau bertanya
Tanyalah umur
Sepanjang panjang umur
Akhirnya masuk kubur
Memanfaatkan umur
Selamat dikubur