Akal buaya

Title

Akal buaya

Subject

Ungkapan

Creator

Tenas Effendy

Source

Ungkapan Tradisional Melayu-Riau (V)

Identifier

27973

Text

Bagai memelihara anak harimau

Bagai melepas anjing terjepit

Bagai mengepit kepala harimau

Bagai disengat tabuhan

Bagai penuntung hitan pecah sarang

Bagai masuk sarang penuntung hitam

Bagai menyimpan penyengat dirumah

Sarang penyengat dimuka pintu

Bagai cakar harimau

Karena berkuku, hilang aib malu

Retak jantung,membawa tuah

Yang gading ada retaknya
Yang menusia ada kurangnya

Bagai rumah besendi gading

Sejak ada gading
Handuk terlupakan

Bagai anai-anai bubus

Bagai tiang dimakan anai-anai

Bagai angkut-angkut membuang sarang

Bagai merbah mandi

Bagai anak merbah ditinggal induk

Bagai merbah kepelesungan

Bagai merpati berpasangan

Bagai merpati berpasangan

Bagai memecah sarang tabuhan

Halus bagai kulit telur

Pipi bagai telur merbah

Bertelur tidak mengeram

Bertelur ada, mengeram tidak

Bagaikan ayam bertelur emas

Termakan telur tembelang

Kerana harapkan telur, induknya disembelih

Kempunan makan telur tembakul

Karena sayangkn tanduk
Kepala terjual

Lagak kerena bertanduk
Berani karena bertaring (berkuku)

Berani karena bertaring
Menang karena berkuku

Besar selagi bertaring

Selagi bertaring, banyak yang dikunyah

Karena bercakar, kepala besar

Bagai mencakar muka sendiri

Tercakar kebatu

Bagai tiur bersama kepinding

Bagai lintah

Lintah darat tangkai petula

Bagaikan tercebur perigi berlintah

Menempel bagai lintah

Bagai pacat, tengah jalan

Makan bagai pacat

Kenyang bagai pacat

Bagai terinjak telur tembelang

Bagi telur diujung tanduk
Nasib bergantung pada telunjuk

Mengangkat telur

Besar telur

Mengeram telur tembelang

Bagai telur tembelang pecah

Bagai tikus memperbaiki labu

Bagai anak tikus

Melihat lawan lari menikus

Hati menikus

Diam lokan ada mutiaranya

Bagai lokan tak berkulit

Walaupun keras kulit lokan
Isinya lunak juga

Bagai kepinding dalam kelambu

Bagai kepinding dicelah dinding

Bagai kepinding ditilam

Berkutu jangan membuang waktu

Walau tuah sebesar kutu
Tuah juga namanya

Sepandai-pandai tupai melompat
Sesekali jatuh jua

Bagai nyiur ditebuk tupai

Bagai tikus menengok kucing

Bagai kutu dalam rambut

Karena asik berkutu
Lupa anak menantu

Berkutu jangan mencari seteru

Licin bagai belut
Cerdik bagai kencil

Bagai memegang belut diair

Bagai belukag dalam lumpur

Bagai (ayam) jalak jantan

Halus bagai kuman

Hati kuman sama dicecah

Sebesar kutu pun dibagi

Sekutu sama dirasa

Kalau salah sebesar tungaupun mampu

Salah setungau, disebut orang jua

Salah setungau pun salah juga namanya

Biar sebesar tuma, dibagi rata

Yang namanya racun, biar sebesar tuma membunuh juga

Bagaikan tuma dalam baju

Bagai angsa menjaga rumah

Bagai membunuh nyamuk

Bagai menepuk nyamuk

Bagai memukul lalat

Bagai lalat hijau merutung bangkai

Dimana ada langau
Di sana ada bangkai

Sudah berlangau

Langau pun tak singgah

Jangankan orang , langaupun tak hinggap

Sudah jadi lomek

Macam lomek dalam belanja

Semangat lomek

Badan bagai badan kerengga

Bagi cecak melata

Bagai menyimak bunyi cecak

Badan bagai cecak kering

Bagai cecak mati merangang

Bagai kelelatu mengejar api (lampu)

Siangkak tak kan menjadi ketam

Mata seperti mata jalai

Mata bagai jalai digantung

Jari bagai menduri landak

Rambut bagai duri landak

Bagai musang dikandang ayam

Bagai musang berbulu ayam

Jangan dekatkan musang dengan ayam

Bagai ayam menumpang musang

Bagai musang menjemput ayam

Bagai tenuk masuk ladang

Bagai langkeluit terbang malam

Bagai keluang pulang pagi

Kelawar tak kan jadi keluang

Bagai kelelawar tidur

Bagai angsa menjaga anaknya

Bagai tempurung labi labi

Bagai bangkai labi-labi

Bagai labi-labi memanjat pohon

Bagai labi-labi meniti batang

Bagai kura-kura diatas bukit

Tidur bagai sentadak

Bagai sentadak dalam daun

Ulat belum mengenal daun

Bagai ulat taik

Bagai ulat dalam batu

Bagai termakan ulat bulu

Dimana ada bangkai
Disana ada ulat

Mulut berulat
Hati berulat

Macam makan ulat

Bagai limbat dalam bangkar

Bungkuk udang

Macam mata udang

Merah bagai udang dibakar

Bagai sepit ketam

Bagai sarang labah labah

Bagai benang labah-labah

Bagai labah-labah menunggu mangsa

Menjerat bagai labah-labah

Labah-labah beramu dalam dirinya

Bagai siput dengan rumahnya

Bagai rumah siput

Bagai jalan siput

Bagai berlomba dengan siput

Bagai kepala labi-labi

Bagai sawai mengepak ekor

Bagai sawai memupur elang

Bagai sawai mengandung anak

Bagai sawai melatih anak

Bagai cercap dengan elang

Bagai cercap dipohon

Bagai bunyi cercap menyeri bunga

Bagai anak cercap

Bagai limbuk mendengar dokut

Bagai mendokut lumbukan

Paruh bagai sepah puteri
Mencucup bunga sampai ke hati

Bagai (ikan) juara menyambar taik

Bagai juara dibawah jamban

Bagai kepetok mudik bangkar

Bagai punai dikayu ara

Bagai punai mencari buah

Bagaikan burung terbang
Punai di tangan dilepaskan

Bagai menanti punai dirimba

Bagai induk pergam

Bagai pergam dalam sangkar

Bagai pergam dikayu tinggi

Bagai pelatuk membuat sarang

Bagai paruh pelatik

Kecil pelatuk dapat juga melubangi punggur

Bagai layang-layang mandi

Bagai layang-layang bermain angin

Bagai murai berkicau

Cepat bagai garuda menyambar

Bagaikan negeri dialahkan garuda

Bagai garuda kepala tujuh

Bagai garuda patah kepak

Bagai ditampar garuda

Bagai cakar garuda

Bagai garuda membumbung

Seangguk bagai balam

Bagai balam dua setengger

Bagai balam sahut menyahut

Bagai kutitiran bersahut bunyi

Bagai kutitiran tingkah meningkah

Bagai balam tiga goyo

Bagai punai balik kesarang

Bagai punai kena getah

Bagai pungguk dayu-mendayu

Bagai pungguk meratap panjang

Bagai tanan mengisik bulu

Bagai burung kako menyusur suak

Bagai kako mengambar ikan

Bagai bangau dalam bencah

Setinggi-tinggi bangau terbang
Pulang jua kekubangan

Setinggi-tingg bangau terbang
Balik juga ke tanah

Bagai leher bangau

Bagai kaki bangau