Title
Salam kepada Paman
Creator
Prof. Datuk Seri Dr. Awang Sariyan
Source
Prof. Datuk Seri Dr. Awang Sariyan
Date
03/08/2021
Identifier
230110001
Text
Salam kepada Paman
Paman di desa
tetap hidup sederhana
tidak kaya
namun tidak papa
sesudah subuh mulalah ia
mencari rezeki di kebun pusaka
sesudah mengalas perut dan menyembah Yang Esa
sesudah zuhur bercucuk tanam pula
ubi, keladi, keledek, pisang dan tanaman beraneka
tiadalah masa dan kehidupannya sia-sia
Usai maghrib anak-anak bertalaqi dengannya
melancarkan qiraah membina takwa
demikian puluhan tahun adanya
Pemalaskah paman?
Kurang berusahakah paman?
atau memang paman dibiarkan demikian
oleh pemuka yang pintar berbicara
menghukum paman dan orang sepertinya
keturunan pemalas!
menunggu bulan jatuh ke riba
berharap yang bulat datang bergolek
berharap yang pipih datang melayang
menjaga adat sampai mati anak
rezeki secupak tidak dijadikan segantang
Dan paman serta orang seperti paman
merekalah yang dirayu mengangkat pemuka itu
melalui PRU demi PRU
Salam paman
yang hidup serba sederhana
namun damai hati dan jiwa
tiada kuasa yang perlu direbut
tiada nama dan kedudukan yang perlu diraih
daku sentiasa mengerti
dan menghormatimu, paman.
~ Awang Sariyan Kembara Bahasa ~
1.45 dini hari 3 Ogos 2021/22 Zulhijjah 1442
Paman di desa
tetap hidup sederhana
tidak kaya
namun tidak papa
sesudah subuh mulalah ia
mencari rezeki di kebun pusaka
sesudah mengalas perut dan menyembah Yang Esa
sesudah zuhur bercucuk tanam pula
ubi, keladi, keledek, pisang dan tanaman beraneka
tiadalah masa dan kehidupannya sia-sia
Usai maghrib anak-anak bertalaqi dengannya
melancarkan qiraah membina takwa
demikian puluhan tahun adanya
Pemalaskah paman?
Kurang berusahakah paman?
atau memang paman dibiarkan demikian
oleh pemuka yang pintar berbicara
menghukum paman dan orang sepertinya
keturunan pemalas!
menunggu bulan jatuh ke riba
berharap yang bulat datang bergolek
berharap yang pipih datang melayang
menjaga adat sampai mati anak
rezeki secupak tidak dijadikan segantang
Dan paman serta orang seperti paman
merekalah yang dirayu mengangkat pemuka itu
melalui PRU demi PRU
Salam paman
yang hidup serba sederhana
namun damai hati dan jiwa
tiada kuasa yang perlu direbut
tiada nama dan kedudukan yang perlu diraih
daku sentiasa mengerti
dan menghormatimu, paman.
~ Awang Sariyan Kembara Bahasa ~
1.45 dini hari 3 Ogos 2021/22 Zulhijjah 1442