Title
Di Hujung Kembara
Subject
Puisi Melayu
Description
Di Hujung Kembara
Sembilan purnama
di alam rahim daku dikandung
oleh ibunda nan mutmainnah
di alam dunia daku dizahirkan
diasuh dan dididik
oleh ibunda dan ayahanda
pahlawan sejati tak berbanding
meskipun ilmu tak seberapa
merekalah mu'addib dan murabbi
yang memperkenalkan daku
kepada risalah akidah dan syariah
memperkenalkan mushaf
dengan qiraah dan ibrah
memperkenalkan adab dan santun
Dalam kemiskinan dan kedaifan
mereka tetap mendorong daku
menuntut ilmu
hingga sampai di madrasah besar
terpahat kejap ingatan
dalam tersengguk-sengguk melawan
rasa mengantuk kerana lelah
mengurus keluarga
ibunda tetap menjadi teman setiaku
menelaah ilmu hingga larut malam
dengan suluhan lampu sentir
sementara ayahanda seharian
mengerah tenaga kudrat
untuk sandang pangan sebelas jiwa
Di alam kerjanya
daku bertatih dan menapak dari bawah
hingga diberi amanah mengemudikan
bahtera peradaban
juga di sejumlah madrasah besar
memperkongsikan ilmu sekadarnya
dengan waris umat
juga demi bahasa dan peradabanku
di manca negara di manca benua
dan kini daku
ibarat watak ceritera
sudah dalam bab akhir kitab riwayat
ibarat kembara sudah di hujung jalan
semoga amal yang sedikit
diterima-Nya
semoga dosa yang tak tepermanai
diampunkan-Nya
daku ingin kembali kepada-Nya
dalam maghfirah-Nya
kepada semua saudara dan sahabat
salam kemaafan
semoga daku tidak memikul beban
untuk kulunaskan di Mahsyar sana
Daku kini di hujung kembara
di alam fana
Dinihari 20 Oktober 2020
Saat usiaku mencecah 67 tahun
Sembilan purnama
di alam rahim daku dikandung
oleh ibunda nan mutmainnah
di alam dunia daku dizahirkan
diasuh dan dididik
oleh ibunda dan ayahanda
pahlawan sejati tak berbanding
meskipun ilmu tak seberapa
merekalah mu'addib dan murabbi
yang memperkenalkan daku
kepada risalah akidah dan syariah
memperkenalkan mushaf
dengan qiraah dan ibrah
memperkenalkan adab dan santun
Dalam kemiskinan dan kedaifan
mereka tetap mendorong daku
menuntut ilmu
hingga sampai di madrasah besar
terpahat kejap ingatan
dalam tersengguk-sengguk melawan
rasa mengantuk kerana lelah
mengurus keluarga
ibunda tetap menjadi teman setiaku
menelaah ilmu hingga larut malam
dengan suluhan lampu sentir
sementara ayahanda seharian
mengerah tenaga kudrat
untuk sandang pangan sebelas jiwa
Di alam kerjanya
daku bertatih dan menapak dari bawah
hingga diberi amanah mengemudikan
bahtera peradaban
juga di sejumlah madrasah besar
memperkongsikan ilmu sekadarnya
dengan waris umat
juga demi bahasa dan peradabanku
di manca negara di manca benua
dan kini daku
ibarat watak ceritera
sudah dalam bab akhir kitab riwayat
ibarat kembara sudah di hujung jalan
semoga amal yang sedikit
diterima-Nya
semoga dosa yang tak tepermanai
diampunkan-Nya
daku ingin kembali kepada-Nya
dalam maghfirah-Nya
kepada semua saudara dan sahabat
salam kemaafan
semoga daku tidak memikul beban
untuk kulunaskan di Mahsyar sana
Daku kini di hujung kembara
di alam fana
Dinihari 20 Oktober 2020
Saat usiaku mencecah 67 tahun
Creator
Prof. Datuk Seri Dr. Awang Sariyan
Source
Awang Sariyan Pendukung Tamadun
Date
20/10/2020
Identifier
231027026