Ambil sarung ayunkan anak,
Biar tertidur dalam buaian,
Kalau berkunjung ke Kota Pontianak,
Makam Mandor jangan lupakan.
Kalau gugur buah yang merah,
Pohonnya jangan sering dipanjat,
Makam Mandor bukti sejarah,
Perjuangan rakyat Kalimantan Barat.
Masuk kehutan menebang kayu,
Lalu muatkan ke kapal dagang,
Puluhan ribu korban terbujur kaku,
Akibat keganasan serdadu Jepang.
Anak kelinci melompat-lompat,
Bulunya basah tersiram hujan,
Itu terjadi tahun empat-empat,
Negeri tercinta dalam jajahan.
Burung elang paruhnya tajam,
Berputar-putar diatas atap,
Serdadu Jepang sangatlah kejam,
Orang pintar semua ditangkap.
Title
Ambil sarung ayunkan anak,
Biar tertidur dalam buaian,
Kalau berkunjung ke Kota Pontianak,
Makam Mandor jangan lupakan.
Kalau gugur buah yang merah,
Pohonnya jangan sering dipanjat,
Makam Mandor bukti sejarah,
Perjuangan rakyat Kalimantan Barat.
Masuk kehutan menebang kayu,
Lalu muatkan ke kapal dagang,
Puluhan ribu korban terbujur kaku,
Akibat keganasan serdadu Jepang.
Anak kelinci melompat-lompat,
Bulunya basah tersiram hujan,
Itu terjadi tahun empat-empat,
Negeri tercinta dalam jajahan.
Burung elang paruhnya tajam,
Berputar-putar diatas atap,
Serdadu Jepang sangatlah kejam,
Orang pintar semua ditangkap.
Subject
Mengenang Korban Keganasan Serdadu Jepang Tahun 1944 di Kalimantan Barat
Creator
Syarif Abdul Kadir Zein Almutahar
Source
Ihsan: Prof. Adjung Hj Chuari Selamat ATMA 2018
Publisher
Dewan Kesenian Kalimantan Barat