Bunga melati tumbuh di tanjung,
Bunga raya tumbuh di pantai,
Niat hati memeluk gunung,
Apa daya tangan tak sampai(16)

Beras pulot masak dikukus,
Gula dan wijan ditabur-tabur,
Hujan lebat pancorpun bagus,
Sayang pula tempayan bocor(17)

Tuan puteri risau menanti,
Rindu ditahan, menjadi penyakit,
Biar mentari membakar bumi,
Takkan hujan kembali ke langit(18)

Dari Pahang ke negeri Kedah,
Sampai di Kedah berjalan kaki,
Kalau engkau sudah meludah,
Jangan pula dijilat kembali(19)

Lebat daunnya si kapuk randu,
Kapuk dipakai mengisi tilam,
Adat muda menanggung rindu,
Adat tua menanggung ragam(20)

Title

Bunga melati tumbuh di tanjung,
Bunga raya tumbuh di pantai,
Niat hati memeluk gunung,
Apa daya tangan tak sampai(16)

Beras pulot masak dikukus,
Gula dan wijan ditabur-tabur,
Hujan lebat pancorpun bagus,
Sayang pula tempayan bocor(17)

Tuan puteri risau menanti,
Rindu ditahan, menjadi penyakit,
Biar mentari membakar bumi,
Takkan hujan kembali ke langit(18)

Dari Pahang ke negeri Kedah,
Sampai di Kedah berjalan kaki,
Kalau engkau sudah meludah,
Jangan pula dijilat kembali(19)

Lebat daunnya si kapuk randu,
Kapuk dipakai mengisi tilam,
Adat muda menanggung rindu,
Adat tua menanggung ragam(20)

Subject

Pantun Bermakna

Description

(16) Cita-cita atau keinginan besar, tetapi tidak berdaya mencapainya
(17) Semua fasilitas ada dan tersedia, tetapi malas bekerja atau belajar
(18) Jangan mengharap yang tak mungkin
(19) Sesuatu yang dibuang atau ditolak jangan diambil kembali
(20) Orang tua sering bertingkah polah macam-macam, tetapi orang muda sebaiknya sering terlibat rindu asmara

Creator

Syarif Abdul Kadir Zein Almutahar

Source

Ihsan: Prof. Adjung Hj Chuari Selamat ATMA 2018

Date

2006

Publisher

Dewan Kesenian Kalimantan Barat

Rights

Copyright