Hancur tikar, dimakan rayap,
Tikar pandan, murah harganya,
Dada terbakar, darah meruap,
Mendengar abang, berbini muda.

Pohon tumbang di jalan baru,
Menimpa atap memecah jendela,
Ingin terbang ke langit biru,
Sayap patah apalah daya.

Rusa betina masuk kekampung,
Anaknya hilang satu persatu,
Derita jiwa tidak tidak tertanggung,
Ingin kembali ke perut ibu.

Buah kuini di negeri Cina,
Buah petai di tanah seberang,
Hamba ini ibarat bunga,
Segar dipakai layu dibuang.

Title

Hancur tikar, dimakan rayap,
Tikar pandan, murah harganya,
Dada terbakar, darah meruap,
Mendengar abang, berbini muda.

Pohon tumbang di jalan baru,
Menimpa atap memecah jendela,
Ingin terbang ke langit biru,
Sayap patah apalah daya.

Rusa betina masuk kekampung,
Anaknya hilang satu persatu,
Derita jiwa tidak tidak tertanggung,
Ingin kembali ke perut ibu.

Buah kuini di negeri Cina,
Buah petai di tanah seberang,
Hamba ini ibarat bunga,
Segar dipakai layu dibuang.

Subject

Pantun Nasib

Creator

Syarif Abdul Kadir Zein Almutahar

Source

Ihsan: Prof. Adjung Hj Chuari Selamat ATMA 2018

Date

2006

Publisher

Dewan Kesenian Kalimantan Barat

Rights

Copyright