Wanita :Punai terbang ke rumpun padi,
Padi terserang tikus dan hama,
Wahai abang yang baik budi,
Sekarang giliran adik bertanya.

Bakar mabang menjadi arang,
Arang habis besi binasa,
Kalau abang suami orang,
Jangan berlagak seperti perjaka.

Pria :Menebang hutan jangan sembarang,
Kayu jati mahal sekali,
Abang bukan suami orang,
Perjaka asli belum beristeri.

Wanita :Alangkah besar ombak samudera,
Haluan kemudi harus dijaga,
Kalau benar abang berkata,
Adik pasti usul periksa.

Pria :Orang buta jalan dituntun,
Orang bisu menari-nari,
Lelah sudah kita berpantun,
Lain waktu berjumpa lagi.

Title


Wanita :Punai terbang ke rumpun padi,
Padi terserang tikus dan hama,
Wahai abang yang baik budi,
Sekarang giliran adik bertanya.

Bakar mabang menjadi arang,
Arang habis besi binasa,
Kalau abang suami orang,
Jangan berlagak seperti perjaka.

Pria :Menebang hutan jangan sembarang,
Kayu jati mahal sekali,
Abang bukan suami orang,
Perjaka asli belum beristeri.

Wanita :Alangkah besar ombak samudera,
Haluan kemudi harus dijaga,
Kalau benar abang berkata,
Adik pasti usul periksa.

Pria :Orang buta jalan dituntun,
Orang bisu menari-nari,
Lelah sudah kita berpantun,
Lain waktu berjumpa lagi.

Subject

Pantun Muda Mudi

Creator

Syarif Abdul Kadir Zein Almutahar

Source

Ihsan: Prof. Adjung Hj Chuari Selamat ATMA 2018

Date

2006

Publisher

Dewan Kesenian Kalimantan Barat

Rights

Copyright