Browse Items (4 total)

Wanita :Punai terbang ke rumpun padi,
Padi terserang tikus dan hama,
Wahai abang yang baik budi,
Sekarang giliran adik bertanya.

Bakar mabang menjadi arang,
Arang habis besi binasa,
Kalau abang suami orang,
Jangan berlagak seperti perjaka.

Pria :Menebang hutan jangan sembarang,
Kayu jati mahal sekali,
Abang bukan suami orang,
Perjaka asli belum beristeri.

Wanita :Alangkah besar ombak samudera,
Haluan kemudi harus dijaga,
Kalau benar abang berkata,
Adik pasti usul periksa.

Pria :Orang buta jalan dituntun,
Orang bisu menari-nari,
Lelah sudah kita berpantun,
Lain waktu berjumpa lagi.

Wanita :Jika bulan tertutup awan,
Mengapa bintang tiada kilauan,
Abangkan hanya ingin berkenalan,
Mengapa itu yang ditanyakan?

Pria :Alangkah mulia bulan puasa,
Bulan ibadah penuh pahala,
Alangkah cantik Khairunnisa,
Hati abang jadi tergoda.

Wanita :Emas suasa logam mulia,
Perak dan loyang lain harganya,
Adik ini si perawan desa,
Belum ada orang yang punya.

Banyak kumbang di taman bunga,
Bunga sekuntum jadi rebutan,
Banyak sudah abang bertanya,
Nama abang belum disebutkan.

Pria :Alangkah terang bulan purnama,
Tetapi sayang tertutup awan,
Maafkan abang sampai terlupa,
Nama abang Khairuzaman.

Pria :Burung gelatik terbang tinggi,
Hinggap sepasang diatas dahan,
Wahai adik yang baik hati,
Bolehkah abang berkenalan?

Wanita :Burung gelatik basah bulunya, 
Hinggap sebentar di atas dahan,
Bermaksud baik apa salahnya ,
Boleh saja kita berkenalan.

Pria : Tinggi gelombang di laut China,
Perahu Bugis berlayar senja,
Kalau abang boleh bertanya,
Adik yang manis siapa namanya?

Wanita : Buah kurma di Negeri Arab,
Enak dimakan berbuka puasa,
Abang bertanya, adik menjawab,
Nama adik Khairunnisa.

Pria :Angin berhembus di waktu pagi,
Hawa sejuk nyaman terasa,
Ingin abang bertanya lagi,
Apakah sudah ada yang punya?