Title
Adat lama pusaka usang
nan terconteng di lawang
nan tersurat di kertas
nan tergambar dalam buku
nan terconteng di lawang
nan tersurat di kertas
nan tergambar dalam buku
Subject
Ungkapan
Creator
Tenas Effendy
Source
Kumpulan ungkapan Melayu Riau 1
Identifier
12037
Text
Binatang diikat dengan tali,
orang diikat dengan janji
Burung ada sarangnya,
orang ada rumahnya
Berburu tak beranjing,
berjalan (dirimba) tak berintis
Biar buruk asal elok, dapat dipakai,
walau elok tapi buruk, tak ada gunanya (dibuang)
Bilang ada pembilangnya,
kaji ada pengujinya
Binatang dipegang pada talinya,
orang dipegang pada janjinya
Banyak dedak banyak antahnya,
banyak budak banyak keletahnya
Banyak dedak banyak sekamnya,
banyak budak banyak ragamnya
Banyak tandak banyak lagunya,
banyak budak banyak maunya
Banyak tandak banyak hentaknya,
banyak budak banyak pintaknya
Banyak tandak banyak langkahnya,
banyak budak banyak tingkahnya
Banyak tandak banyak gendangnya,
banyak budak banyak hutangnya
Buah punak dari seberang,
tuah anak menjadi orang
Buah punak lebat dahannya,
tuah anak kuat imannya
Banyak anak banyak gunanya,
banyak mulut yang disuapkan
banyak hutang yang ditanggungkan
banyak fitnah yang dirasakan
banyak fitnah yang dirasakan
Banyak anak banyak perangai,
banyak kerja yang terbengkalai
banyak hutang yang tak selesai
banyak amanah yang tak sampai
Banyak anak banyak gunanya,
banyak bala yang dibawanya
banyak cela yang menantinya
banyak fitnah yang menunggunya
Banyak anak banyak kabelannya
banyak fiil kan menyalah
banyak malu kan dirasa
banyak seteru kan bersua
Buta mata tidakkan leta
buta hati rusaklah budi
Banyak onak banyak kaitnya,
banyak anak banyak pahitnya
Banyak semak banyak resamnya,
banyak anak banyak ragamnya
Batang punak di ujung permatang,
orang beranak dikandung hutang
Banyak onak ditengah bakal,
banyak anak rumah terjual
Buah punak dimakan tupai,
karena anak badan tergadai
Buah punak dimakan burung,
karena anak badan terkurung
banyak ternak banyak rebannya,
banyak anak banyak bebannya
Banyak batang perkara batang,
batang punak dibuat peti
banyak hutang perkara hutang
hutang anak membawa mati
Banyak rotan perkara rotan,
rotan pandak dibuat bakul
banyak beban perkara beban
beban beranak berat dipikul
Banyaklah rotan dibuat bakul,
rotan pandak dikerat-kerat
banyaklah beban dapat dipikul
beban beranak teramat berat
Banyak badak banyak culanya,
banyak budak banyak celanya
Banyak badak banyak kulitnya,
banyak budak banyak sulitnya
Banyak badak banyak kubangnya,
banyak budak banyak lubangnya
Banyak onak banyak rotannya,
banyak anak banyak bebannya
Banyak pasak banyak lubangnya,
banyak anak banyak bimbangnya
Banyak hentak sakit kaki,
banyak anak sakit hati
Buah punak dimakan pelanduk
karena anak badan teruk
Banyak onak jalan lati,
banyak anak makan hati
Banyak retak banyak sumbingnya,
banyak anak banyak rundingnya
(banyak anak banyak rungsingnya)
Batang punak tumbang ke tunggul,
datang anak hutang pun timbul
Buah punak masaknya hitam,
karena anak tak tidur malam
Batang punak di tengah permatang,
datang anak fitnah pun datang
Banyak bertanak banyak nasinya,
banyak anak banyak kali-kalinya
Banyak bertanak banyak gulainya,
banyak anak banyak perangainya
Banyak pasak banyak pakunya,
banyak anak banyak lakunya
Banyak tepak banyak sirihnya,
banyak anak banyak pilihnya
Banyak samak banyak kulitnya,
banyak anak banyak penyakitnya
Besar lentera besar sumbunya,
besar selera besar malunya
Besar luka besar parutnya
besar belat besar pukatnya,
besar helat besar adatnya
Besar tingkap besar ambangnya,
besar cakap besar sumbangnya
Besar selera besar sabutnya,
besar selera besar perutnya
Besar sumbu besar apinya
Besar ketam besar tatalnya,
besar pahat besar lubangnya
Besar pengarih dari periuk,
besar sudu dari mangkuk
Banyak semak banyak durinya,
banyak tamak banyak ruginya
Banyak semak banyak onaknya,
banyak anak banyak kemaknya
Banyak semak banayk terentang,
banyak anak banyak hutang
Banyak lemak banyak santannya,
banyak anak banyak kebelannya
Binasa parang karena karatnya,
binasa orang karena sifatnya
Besar kaki disebut untut
besar telur disebut burut
besar leher disebut beguk
besar perut disebut busung
besar kepala disebut sombong
Besar batang karena kayunya
besar orang karena ilmunya
Besar laut besar ombaknya,
besar mulut besar bengaknya
Batang hidup banyak dahannya,
orang hidup banyak kebelannya
Besar kayu besar bahannya,
besar malu besar padannya
Besar nyiur besar tempurungnya,
besar tekebur besar tumbungnya
Besar kacip besar pinangnya,
besar aib besar tunangnya
Besar perahu besar layarnya,
besar malu besar bayarnya
Besar perahu besar tiangnya,
besar malu besar hutangnya
Besar karut, besar burutnya
Besar mulut, besar kalutnya
Berat tulang, ringan perut
Berat tulang, berat hutang
Berat mulut, hanyut
Berat langkah, tak kan menakah
Berat hati, berat kaki
Berani pada tempatnya
takut pada adatnya
Bertanam buah hidup bertuah,
bertanam budi hidup tak mati
Biji ditanam menjadi buah,
budi ditanam menjadi tuah
Bertanam tebu ada gulanya,
bertanam malu ada pahalanya
Bertanam keladi tampak isinya,
bertanam budi tampak artinya
Bijak menepis mata pedang,
bijak membuka simpul mati
Berumah tidak berpintu (berdinding)
berperiuk tidak bertudung
Berlapang dalam sempit,
bermanis dalam pahit
Bijak mulut pada lidah
bijak akal pada karenah
Bijak menyelesaikan rantai kusut,
bijak menjernihkan tepian keruh
bijak menghapus arang di kening
bijak menebus hutang baris
bijak meniti mata keris
Bagai kuku dengan daging,
bagai aur dengan tebing
bagai kuah dengan isi
bagai mata putih dengan mata hitam
Banyak sama berlebih,
sedikit sama diraih
Biar mati anak jangan mati adat
Buruk kain dapat dipakai,
buruk laku menjadi bangkai
Berlalai-lalai terbengkalai,
bergulut-gulut, sempot
besar cakap, besar pedakanya
Besar bual, besar sialnya
Besar kepala, besar balanya
Api tak meminta panas
Ajal tidak memandang bangsa,
mumbang jatuh kelapa jatuh
kuntum layu, bunga pun layu
tak terhempang oleh pedang
tak tertahan oleh harta
tak terhalang oleh kuasa
Adat hidup berteruk-teruk
Ayam mati ditimpa antan
Akal kancil
akal budak
akal busuk
akal cerdik
akal buruk
akal mengena
akal bengkok
akal lurus
akal betul
akal saudagar
akal orang tua
Banyak anak banyak rezeki,
banyak hutang yang dibawanya
banyak fitnah kan menimpa
Bersambung hendak panjang,
bertampun hendak lebar
Bertelur sama mengeram,
mengais sama menginyam
Bergantung pada nan Satu,
bernaung pada nan Esa
berpulang pada nan Tunggal
Berlabuh pada yang tenang,
berhenti pada yang teduh
bersandar pada yang kokoh
duduk pada yang rata
Berani pada benar,
takut pada salah
mati pada janji
celaka (binasa) pada budi
melarat pada minat
Berani atas hak,
kuat atas patut
Bijak menyimak kicau murai
bijak menjaring angin lalu
bijak menangkap kerling orang
Adat lama pusaka usang
nan terconteng di lawang
nan tersurat di kertas
nan tergambar dalam buku
Ayam putih asik kan ambai ekornya,
kurau asik kan elok bulunya (bintiknya)
puteri asik kan subangnya (anting-anting)
Air pasang ada ketikanya
Adat (sifat) jadi raja:
satu: jaga
dua: ingat
tiga: lapang alamnya
empat: umpama langit
lima: umpama bumi
enam: tiada lalai
tujuh: sika dalam pakaian
Adat bunga kayu,
adat pokok kayu (takuk kayu)
adat bunga tanah
adat tanam batu
Adat takuk kayu:
adat membuat peladangan
adat membuka hutan tanah
ada tanda dengan batasnya
ada kayu campak kait
ada galang dengan takuknya
Adat bunga kayu:
adat mengambil hasil hutan
entah berdamar bergaharu
entah berotan mencari kayu
Adat bunga tanah:
adat mengambil hasil bumi
entah digali entah ditambang
ada juga undang adatnya
Adat tanam batu:
adat mencangkul meluku tanah
membuat kebun (sawah) atau ladang
ada tanda dan batasnya
ada batu nan ditanam
ada gelang nan dipendam
itu disebut adat tanam batu
Air sungai tumpahnya ke laut juga
Adat layak pusaka layak
adat luhak pusaka luhak
berlain-lain pemakaiannya
orang diikat dengan janji
Burung ada sarangnya,
orang ada rumahnya
Berburu tak beranjing,
berjalan (dirimba) tak berintis
Biar buruk asal elok, dapat dipakai,
walau elok tapi buruk, tak ada gunanya (dibuang)
Bilang ada pembilangnya,
kaji ada pengujinya
Binatang dipegang pada talinya,
orang dipegang pada janjinya
Banyak dedak banyak antahnya,
banyak budak banyak keletahnya
Banyak dedak banyak sekamnya,
banyak budak banyak ragamnya
Banyak tandak banyak lagunya,
banyak budak banyak maunya
Banyak tandak banyak hentaknya,
banyak budak banyak pintaknya
Banyak tandak banyak langkahnya,
banyak budak banyak tingkahnya
Banyak tandak banyak gendangnya,
banyak budak banyak hutangnya
Buah punak dari seberang,
tuah anak menjadi orang
Buah punak lebat dahannya,
tuah anak kuat imannya
Banyak anak banyak gunanya,
banyak mulut yang disuapkan
banyak hutang yang ditanggungkan
banyak fitnah yang dirasakan
banyak fitnah yang dirasakan
Banyak anak banyak perangai,
banyak kerja yang terbengkalai
banyak hutang yang tak selesai
banyak amanah yang tak sampai
Banyak anak banyak gunanya,
banyak bala yang dibawanya
banyak cela yang menantinya
banyak fitnah yang menunggunya
Banyak anak banyak kabelannya
banyak fiil kan menyalah
banyak malu kan dirasa
banyak seteru kan bersua
Buta mata tidakkan leta
buta hati rusaklah budi
Banyak onak banyak kaitnya,
banyak anak banyak pahitnya
Banyak semak banyak resamnya,
banyak anak banyak ragamnya
Batang punak di ujung permatang,
orang beranak dikandung hutang
Banyak onak ditengah bakal,
banyak anak rumah terjual
Buah punak dimakan tupai,
karena anak badan tergadai
Buah punak dimakan burung,
karena anak badan terkurung
banyak ternak banyak rebannya,
banyak anak banyak bebannya
Banyak batang perkara batang,
batang punak dibuat peti
banyak hutang perkara hutang
hutang anak membawa mati
Banyak rotan perkara rotan,
rotan pandak dibuat bakul
banyak beban perkara beban
beban beranak berat dipikul
Banyaklah rotan dibuat bakul,
rotan pandak dikerat-kerat
banyaklah beban dapat dipikul
beban beranak teramat berat
Banyak badak banyak culanya,
banyak budak banyak celanya
Banyak badak banyak kulitnya,
banyak budak banyak sulitnya
Banyak badak banyak kubangnya,
banyak budak banyak lubangnya
Banyak onak banyak rotannya,
banyak anak banyak bebannya
Banyak pasak banyak lubangnya,
banyak anak banyak bimbangnya
Banyak hentak sakit kaki,
banyak anak sakit hati
Buah punak dimakan pelanduk
karena anak badan teruk
Banyak onak jalan lati,
banyak anak makan hati
Banyak retak banyak sumbingnya,
banyak anak banyak rundingnya
(banyak anak banyak rungsingnya)
Batang punak tumbang ke tunggul,
datang anak hutang pun timbul
Buah punak masaknya hitam,
karena anak tak tidur malam
Batang punak di tengah permatang,
datang anak fitnah pun datang
Banyak bertanak banyak nasinya,
banyak anak banyak kali-kalinya
Banyak bertanak banyak gulainya,
banyak anak banyak perangainya
Banyak pasak banyak pakunya,
banyak anak banyak lakunya
Banyak tepak banyak sirihnya,
banyak anak banyak pilihnya
Banyak samak banyak kulitnya,
banyak anak banyak penyakitnya
Besar lentera besar sumbunya,
besar selera besar malunya
Besar luka besar parutnya
besar belat besar pukatnya,
besar helat besar adatnya
Besar tingkap besar ambangnya,
besar cakap besar sumbangnya
Besar selera besar sabutnya,
besar selera besar perutnya
Besar sumbu besar apinya
Besar ketam besar tatalnya,
besar pahat besar lubangnya
Besar pengarih dari periuk,
besar sudu dari mangkuk
Banyak semak banyak durinya,
banyak tamak banyak ruginya
Banyak semak banyak onaknya,
banyak anak banyak kemaknya
Banyak semak banayk terentang,
banyak anak banyak hutang
Banyak lemak banyak santannya,
banyak anak banyak kebelannya
Binasa parang karena karatnya,
binasa orang karena sifatnya
Besar kaki disebut untut
besar telur disebut burut
besar leher disebut beguk
besar perut disebut busung
besar kepala disebut sombong
Besar batang karena kayunya
besar orang karena ilmunya
Besar laut besar ombaknya,
besar mulut besar bengaknya
Batang hidup banyak dahannya,
orang hidup banyak kebelannya
Besar kayu besar bahannya,
besar malu besar padannya
Besar nyiur besar tempurungnya,
besar tekebur besar tumbungnya
Besar kacip besar pinangnya,
besar aib besar tunangnya
Besar perahu besar layarnya,
besar malu besar bayarnya
Besar perahu besar tiangnya,
besar malu besar hutangnya
Besar karut, besar burutnya
Besar mulut, besar kalutnya
Berat tulang, ringan perut
Berat tulang, berat hutang
Berat mulut, hanyut
Berat langkah, tak kan menakah
Berat hati, berat kaki
Berani pada tempatnya
takut pada adatnya
Bertanam buah hidup bertuah,
bertanam budi hidup tak mati
Biji ditanam menjadi buah,
budi ditanam menjadi tuah
Bertanam tebu ada gulanya,
bertanam malu ada pahalanya
Bertanam keladi tampak isinya,
bertanam budi tampak artinya
Bijak menepis mata pedang,
bijak membuka simpul mati
Berumah tidak berpintu (berdinding)
berperiuk tidak bertudung
Berlapang dalam sempit,
bermanis dalam pahit
Bijak mulut pada lidah
bijak akal pada karenah
Bijak menyelesaikan rantai kusut,
bijak menjernihkan tepian keruh
bijak menghapus arang di kening
bijak menebus hutang baris
bijak meniti mata keris
Bagai kuku dengan daging,
bagai aur dengan tebing
bagai kuah dengan isi
bagai mata putih dengan mata hitam
Banyak sama berlebih,
sedikit sama diraih
Biar mati anak jangan mati adat
Buruk kain dapat dipakai,
buruk laku menjadi bangkai
Berlalai-lalai terbengkalai,
bergulut-gulut, sempot
besar cakap, besar pedakanya
Besar bual, besar sialnya
Besar kepala, besar balanya
Api tak meminta panas
Ajal tidak memandang bangsa,
mumbang jatuh kelapa jatuh
kuntum layu, bunga pun layu
tak terhempang oleh pedang
tak tertahan oleh harta
tak terhalang oleh kuasa
Adat hidup berteruk-teruk
Ayam mati ditimpa antan
Akal kancil
akal budak
akal busuk
akal cerdik
akal buruk
akal mengena
akal bengkok
akal lurus
akal betul
akal saudagar
akal orang tua
Banyak anak banyak rezeki,
banyak hutang yang dibawanya
banyak fitnah kan menimpa
Bersambung hendak panjang,
bertampun hendak lebar
Bertelur sama mengeram,
mengais sama menginyam
Bergantung pada nan Satu,
bernaung pada nan Esa
berpulang pada nan Tunggal
Berlabuh pada yang tenang,
berhenti pada yang teduh
bersandar pada yang kokoh
duduk pada yang rata
Berani pada benar,
takut pada salah
mati pada janji
celaka (binasa) pada budi
melarat pada minat
Berani atas hak,
kuat atas patut
Bijak menyimak kicau murai
bijak menjaring angin lalu
bijak menangkap kerling orang
Adat lama pusaka usang
nan terconteng di lawang
nan tersurat di kertas
nan tergambar dalam buku
Ayam putih asik kan ambai ekornya,
kurau asik kan elok bulunya (bintiknya)
puteri asik kan subangnya (anting-anting)
Air pasang ada ketikanya
Adat (sifat) jadi raja:
satu: jaga
dua: ingat
tiga: lapang alamnya
empat: umpama langit
lima: umpama bumi
enam: tiada lalai
tujuh: sika dalam pakaian
Adat bunga kayu,
adat pokok kayu (takuk kayu)
adat bunga tanah
adat tanam batu
Adat takuk kayu:
adat membuat peladangan
adat membuka hutan tanah
ada tanda dengan batasnya
ada kayu campak kait
ada galang dengan takuknya
Adat bunga kayu:
adat mengambil hasil hutan
entah berdamar bergaharu
entah berotan mencari kayu
Adat bunga tanah:
adat mengambil hasil bumi
entah digali entah ditambang
ada juga undang adatnya
Adat tanam batu:
adat mencangkul meluku tanah
membuat kebun (sawah) atau ladang
ada tanda dan batasnya
ada batu nan ditanam
ada gelang nan dipendam
itu disebut adat tanam batu
Air sungai tumpahnya ke laut juga
Adat layak pusaka layak
adat luhak pusaka luhak
berlain-lain pemakaiannya