Adat lama pusaka usang
Nan terconteng dilawang
Nan tersurat dikertas
Nan tergambar dalam buku

Title

Adat lama pusaka usang
Nan terconteng dilawang
Nan tersurat dikertas
Nan tergambar dalam buku

Subject

Ungkapan

Creator

Tenas Effendy

Source

Ungkapan Tradisional Melayu-Riau (IV)

Identifier

25194

Text

Terbilang patah
terbujur lalu
terbujur lalu
terbujur lalu
dua: teruk cabul

Tanah mati (tak berpunya) :
Satu : rimba
Dua : gunung
Tiga : bukit
Empat : padang
Lima : paya
Enam : rawang
Tujuh : lurah
Delapan : sungai
Sembilan : tasik
Sepuluh : danau
Tanah menjadi ulayat Penghulu

Ke sawah berbunga empang
Ke rimba berbunga kayu
Ke tambang berbubung emas
Ini menjadi hak penghulu

Yang teruk lima perkara:
satu: teruk usul
dua: teruk cabul
tiga: taruk sangkutan
empat: teruk sangkutan
lima: taruk kerah

Adat bunga kayu
Adat pokok kayu (takuk kayu)
Adat bunga tanah
Adat tanam batu

Adat bunga kayu :
adat mengambil hasil hutan
entah berdamar bergaharu
entah berotan mencari kayu

Adat takuk kayu
adat membuat peladangan
adat membuka hutan tanah
adat tanda dengan batasnya
ada kayu campak kait
ada galang dengan takuknya

Tangan yang bekerja
Perut yang mengena

Kaki yang melangkah
Tangan yang mendapat

Sebelum perut berisi
Banyak kerja yng dibuat

Panjang langkah
Panjang kira-kira
Panjang kisah yang tersimpan
Panjang akal yang dibawanya

Adat (sifat) jadi raja :
Satu : jaga
Dua : Ingat
Tiga : Lapang alamnya
Empat : umpama langit
Lima : umpam bumi
Enam : Tiada lalai
Tujuh : Suka dalam pakaian.

Menghukum dalam adat:
Satu : Jelas salahnya
Dua : Berdiri saksi
Tiga : Tergenggam tandanya (biti)

Yang disebut salah :
satu : salah tangan
dua : salah kaki
tiga : salah mata
empat : salah laku
lima : salah mulut

Kata cupak, kata pusaka :
Satu : Cupak asli
Dua : Cupak buatan
Tiga : Kata Pusaka
Empat : Kata Mufakat
Lima : Kata dahulu ditepati
Enam : Kata kemudian kata dicari
Tujuh : Kata raja berlimpahan
Delapan: Kata alim kata hakikat
Sembilan: Kata orang banyak kat berbelok
Sepuluh : Kata perempuan kata merendahkan
Sebelas : Kata Penghulu menyelesaikan
Duabelas : Kata Peqawai kata berhubung
Tigabelas : Kata hulubalang kata menderas

Sesat surut
Telingkah kembali

Keluar merobah cabut

Salah cencang beri pampas
Salah bunuh, beri diat (denda)

Kata empat adat pun empat:
Pertama : Kata dahulu kata bertepatan
Kedua : Kata kemudian kata bercari
Ketiga : Kata adat luhak
Keempat : Kata adat Dusun

Merobah segala adat
Megalih segala pakai

Dikunci dengan adat
Dikungkung dengan syarak

Yang tamat bersmbung juga
Sambung bersambung keanak cucu
Nan dibilang zaman berzaman
Tempat orang menimba adat
Tempat orang menggali lembaga
Tempat mencari ico pakaian

Kalau sesat diujung jalan
Tempat suruh kepangkal jalan
Kalau tertumbuk akal bicara
Tempat surat membilang undang

Laut tak dapat membuang ombak
Rimba tak dapat membuang semak

Jangan berkawan bak awan
Datang angin kawan bercerai

Tanda semak ada durinya
Tanda ombak ada alunnya

Sifat anak kait mengait
Sifat duri cucuk mencucuk

Sifat akar jalar menjalar
Sifat pucuk tinggi meninggi

Sifat air mencari yang rendah
Sifat angin mencari yang tinggi

Sifat api menghanguskan
Sifat air menghanyutkan

Telinga kanan tak pernah kenal telinga kiri

Tangan yang menyuap
Perut yang kenyang (berisi)

Dipandangi teladan orang
Peganglah kati dengan timbangan

Santun ke Orang tua
Minat ke orang muda

Tahu diorang
Tahu di awak

Jangan dipakai hukum lama
Hukum lama sedia lama
Hukum sudah selama-lamnya
Inilah adat yang membentang

Sudah kena baru sadar
Sudah debus silat terkenang

Tak sangkil lidah bergerak
Tak sanggup tangan mengawai

Duduk dicupak nan adil
Duduk dineraca nan timbangan

Adat layak pusaka layak
Adat luhak pusaka luhak
Berlain-lain pemakaiannya

Yang adat dibagi-bagi
Latah adat nan diadatkan
Ialah adat nan mastutin
Adat berbuat satu tempat

Lain Suak lain belatnya
Lain kampung lain adatnya

Kalau hidup nan berzaman
kalau tahun nan bersukat (dimakan)

Adat lama pusaka usang
Nan terconteng dilawang
Nan tersurat dikertas
Nan tergambar dalam buku

Kalau jadi penghulu
elok-elok memegang hulu

Runding berkait
Kata berkilah

Kail berumpan
Kata bertipu

Selesung pesuk
selengan baju

Berkubur dalam
bertambak tinggi

kalau bulat segoleknya
Kalau pipih selayangnya
Menyuruh sekali pergi
Memanggil sekali datang

Pucuk bulat pada raja
Urat tunggang pada datuk (rakyat)

Raja duduk dikebesaran
Datuk duduk ditimbangan
Rakyat duduk dimufakat

Sabung bertunda bulu ayam

Jangan mencapak orang lalu
Jangan mengejek orang singgah

Usah menabur benih hampah
Kalau tumbuh takkan berisi

Sebanyak pasir di pantai
Sebanyak rambut dikepala
Segantung ulang aling
Sekundou sekundeo
Seobuk Seangin-angin